6

87 14 0
                                    


🎵Now I realize you were the only one
It's never too late to show it
Grow old together
Have feelings we had before
When we were so innocent🎵

Jeno Point of view

Hari ini hari kelulusan SMA. Bisa dibilang mungkin ini terakhir kalinya aku bertemu sahabatku ini karena seperti cerita awalnya jika ia akan melanjutkan kuliahnya ke Jepang negara sang ayah. Ia bilang ingin sedikit ada perubahan dalam hidupnya, mendapatkan pengalaman yang berbeda dengan tinggal dijepang. Entah keberanian darimana setelah kelulusan berakhir dan sesi foto selesai aku menarik tangannya menuju suatu tempat yang masih ada dikawasan sekolah. Memang tidak biasanya aku menariknya seperti ini bahkan tanpa persetujuannya dan sampailah kami dilapangan sekolah belakang yang terlihat sepi tanpa banyak orang seperti dilapangan depan sekolah.

"kenapa jen sampai membawaku kesini? Kan bisa bicara didepan tadi." tanya jaemin yang seperti memberikan tatapan anehnya padaku yang memang tidak biasanya aku begini.

"aku mohon jangan putus pembicaraanku ini ya." jelasku dan jaemin hanya mengangguk tanpa komentar. "maaf aku baru memberanikan diri sekarang, aku menyukaimu Na Jaemin, tumbuh bersama denganmu membuatku memiliki perasaan lain padamu lebih dari seorang sahabat. Pertama kali kau bercerita padaku kau menyukai seseorang entah mengapa ada rasa lain dalam diriku, awalnya aku tak paham rasa apa yang aku rasakan. Melihatmu menceritakan orang lain padaku membuatku sesak, tapi saat itu aku menyadari kita hanya sahabat. Melihatmu dilukai orang lain membuatku kesal, ingin rasanya menghajar orang yang menyakitimu. Maafkan aku karena baru menyadari perasaan ini, rasa sukaku padamu yang lebih dari sahabat. Aku tidak menyesal mengatakan ini padamu, aku tau kita sahabat aku tau kemungkinan besar persahabatan kita akn hancur setelahnya tapi aku hanya ingin mengatakan ini sebelum kau pergi ke Jepang. Aku benar-benar tulus mencintaimu dan menyayangimu lebih dari sahabat." jelasku dan memberanikan diri melihat ekspresi jaemin yang sedikit terkejut tapi setelahnya ia tersenyum kepadaku tanpa aku tau maksud dibalik senyumnya yang terasa ambigu bagiku.

BEST FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang