Yuk jangan malas buat
• Vote
• Coment
• FollowBiar Asa senang kalian pun senang
Eters bilek : Paan sih cerita kek gini aja di buat
Asa : Ga papa dari pada kamu kerjaan nya rebahan aja
Yaho!! yuk di baca
" Dimana Kakak kamu?" Pria berkepala empat itu mengadahkan pertanyaan kepada anak perempuan nya yang baru saja pulang dari sekolah.
"Aku ga tau pah, aku ga liat kakak di sekolah" Suara nya gemetaran.
"Nilai kamu aman?" Tanya nya lagi.
"A-aman, pah" Ia menundukkan kepalanya ke lantai takut jika menatap mata papa nya.
"Hemm bagus belajar yang rajin, sebentar lagi tentor kamu datang. Jadi ga ada alasan buat keluar"
"I-iya pah"
Cepat-cepat gadis itu berjalan ke arah kamarnya yang ada di lantai dua.
Terkadang hidup diharuskan untuk "meng-iyakan" agar semuanya selesai.
⚠️⚠️⚠️
Binar, yang memang sudah siap untuk berangkat ke tempat kerja barunya tiba-tiba saja ada seseorang menarik pergelangan tangannya. Dan membawanya jauh dari area sekolah.
Binar berusaha untuk melepaskan diri namun kekuatan laki-laki didepannya ini tidak bisa memberhentikan seorang Binar.
"Lepas! Apa-apaan sih" Binar memberontak.
Ia menahan diri dengan sepatu yang di geset kan ke aspal kasar.
"LEPAS ANJING!" Hempas nya sekuat tenaga dan lengan nya terlepas dari pegangan orang didepannya.
"Lo bisa aja gue laporin ke pol-"
"Masuk!"
Lelaki itu mengarah kan Binar ke mobil yang ada disana, tepat disamping Binar.
"Bang Petrus?! Ngapain lo narik seret gue" Binar menjauhkan dirinya, berguna agar Petrus tidak bertindak lebih.
"Ngapain lo ngejauh gitu? Hah! GUE BILANG MASUK YA MASUK" Rahang bawah itu terlihat jelas mengurat.
"Gak! Gue ga mau!" Binar bergidik ngeri, ia semakin memundurkan tubuhnya hingga terbentur beton pembatas sekolah.
"GA USAH NGEBANTAH! KALAU GA MAU LEBIH DARI INI" Petrus menarik rambut Binar dengan kencang. Binar yang merasakan itu berusaha untuk melepaskan diri namun naas ia sudah di hempaskan kedalam mobil entah milik siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
HASKARA•
General Fiction"Tuhan ciptain kita semata-mata karena Tuhan tau kita adalah Hamba favoritnya" Hanan "Kalau hidup gue lama dan bahagia gue sementara, itu artinya gue harus pergi" Haskara "Kalau air laut surut, gue janji bakal bendungin pake air mata gue" Jendra "Ji...