0.1

15 2 3
                                    

Yuk semangat yuk baca nya yuk. Jangan malas, soalnya kamu bukan Rafatar yang punya segudang buaya dan emas sekaligus berlian.

Spill asal kota kalian
(Walau ga ada pembaca nya)

Aku.....kasi tau ga ya nanti aja deh..

Kesan pertama baca Wattpad aku...

Jangan lupa Bismillah sayang baca nya..

Ingat! Jangan bawa ke real life ya, asa ndak sukak.

Kalau ga suka cerita Asa, silahkan angkat nyawanya dan terbang ke lapak lain aku tidak memaksa whehh kita kan temenan, temen Asa...

Yaudah yuk lanjut...

Jangan begadang Asa marah yeahh..

Bacot mulu gue, udah ah lanjut....

=====================================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

=====================================

"Hanan, liat Has ga?"

Jendra yang baru saja datang, langsung menanyakan kepada Hanan perihal Haskara yang tiba-tiba hilang.

"Lah? Bukannya sama lo tadi waktu pulang dari kantin?" Jendra mengerutkan dahi nya, sedari tadi Jendra di perpustakaan tidak bersama Haskara tuh.

"Ngaco lo, gue di perpus lagi belajar buat olim" Terang Jendra menjelaskan.

"Perlu apa emang?"

"Buk Linda nyariin"

Hanan sukses mengangguk kan kepala nya hanya dua kali lalu kembali fokus pada nada-nada gitar nya.

Jendra pun tak memungkiri ia kembali keluar dari kelas berguna untuk mencari Haskara si anak suka hilang.

Bersamaan dengan itu, Digan baru saja lewat bersama dengan ah itu dia Haskara. Ternyata bersama Digan, ia menghampiri manusia dua ini, yang embel-embel nya mirip sama tokoh Anime.

"Cape gue nyari lo, ngilang udah kaya cewe ngambek kan aje" Tutur Jendra.

"Noh di cariin ama bu Linda, katanya cepet kalo ga cepet" jeda nya beberapa detik"Kita ga dapet nilai sekelas" Sambungnya.

Haskara terloncat, mana bisa hanya gara-gara seorang Haskara tidak menemui seorang Linda dengan cepat maka tidak dapat nilai sekelas, ada ada saja guru sekolah ini.

"Yaudah sono lu jumpain, kita pula yang kena imbas nya hush" Usir Digan maupun Jendra.

Tak berselang dari itu, Haskara sampai di ruangan milik bu Linda, berawalan dengan mengetuk dapat izin dari si empu pria tinggi itu masuk dengan senyuman manis yang di pancarkan nya.

HASKARA•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang