Part 08

2.1K 202 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Plak!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Plak!

Jisung menyandarkan tubuhnya di pintu kamar, suara tamparan itu sudah berapa kali ia dengar, di susul suara teriakan seorang pria.

"Anak sialan!"

Minho memegangi pipinya yang sudah berkali-kali di tampar oleh sang ayah. Tidak, itu tidak sakit. Tak lebih sakit dari hatinya.

"Aku menyekolahkan mu agar kau bisa meraih mimpimu, apa kau lupa jika kau putera dari orang besar?"

"Aku tau, aku ingat, dan aku menyesali itu."

Plak!

"Kurang ajar, siapa yang membuatmu menjadi seperti ini, Minho?!"

"Kalian ... kalian sendiri yang membuatku seperti ini. Kalian ingin punya seorang putera yang pintar dan di agungkan banyak orang hanya karena dia putera dari seorang Tuan Lee." Minho berdiri dari duduknya berjalan mengambil salah satu piala yang berjajar di lemari tinggi itu. "Bawa ini, kau hanya ingin ini bukan? Pamerkan pada semua orang. Ini usahaku, Ayah. Usaha tanpa dukungan kalian." Ujarnya seraya memberikan piala itu di tangan sang ayah.

"Kalian hanya memperhatikan cara kerja otakku, tanpa tau apa saja yang aku lakukan? ... Apa kalian peduli jika aku memakai narkoba? Sepertinya tidak, karena kalian bahkan tak pernah bertanya tentang keseharian ku? Kalian tak pernah peduli."

"Hentikan omong kosong mu, Minho. Kau tak akan mengerti dengan dunia serius ini. Ayah akan tetap kembali menyekolahkan mu." Pria keras itu menaruh kembali piala emas tersebut, berjalan dengan amarah yang membludak. Tapi sayangnya, sang putera sama keras sepertinya. Dan jika ia mengeluarkan amarahnya, Minho pun pasti sama.

Minho menatap pintu yang tertutup itu, mengepalkan tangannya merasa geram pada pria yang sial sekali adalah ayahnya.

"Minho." Suara lembut itu membuat Minho menoleh, wajah khawatir dan takut Jisung adalah yang pertama kali Minho tangkap.

"Sebaiknya kau kembali sekolah, ayahmu sangat marah. Aku tak ingin hubungan kalian hancur hanya karena aku." Jisung memeluk sang kekasih, mengusakkan kepalanya di dada pria itu. Sebuah elusan ia dapatkan di rambutnya dari Minho, membuatnya semakin mengeratkan pelukan hangatnya.

[✔︎] Full Of Pain || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang