- Jika kau tidak percaya, temukan sesuatu hal yang membuatmu ragu. Pertahankan hal itu, maka hal menyenangkan akan datang menghampiri -
Namsangol, South Korea
10.00 AM
Tempat ini terletak jauh dari hiruk pikuk perkotaan, mereka ada di kawasan yang hampir masuk perbatasan pedesaan yang sepi penduduk. Mobil yang mereka tumpangi masuk ke dalam sebuah rumah yang bisa dikatakan memiliki halaman yang luas dan terdapat danau buatan, jalan setapak, taman yang dipenuhi bunga. Rumah yang tampak begitu indah yang mampu membuat siapa pun akan betah berlama-lama di sini walaupun jauh dari segala kemewahan kota. Rumah yang di bangun dengan dinding yang nyaris menyatu dengan alam. Ada kolam renang yang cukup luas di belakang rumah, terlindung dari berbagai macam perubahan cuaca. Terdiri atas tiga lantai, lantai teratas ada rooftop yang bisa digunakan untuk bersantai. Tidak butuh waktu lama, gadis itu begitu jatuh cinta setengah mati pada tempat ini. Sayangnya, uang dari pekerjaannya menjadi agen tidak akan pernah mampu membangun rumah secantik ini. Haruskah ia meminta pada kakaknya?
"Yak!!! Agen Kim!! Tutup mulutmu, jangan sampai air liurmu mengotori rumah ini!" sergah Hoseok yang tidak tahan dengan Kim Jisoo yang terus-terusan selalu membuka mulutnya setiap mereka masuk atau melangkah ke dalam rumah ini.
"Aku pikir aku harus mengambil misi lebih banyak, agar bisa memiliki rumah seperti ini!. Siapa pun yang memiliki rumah ini benar-benar luar biasa! Apa pemilik rumah ini masih lajang? Tak masalah jika dia sudah berumur." cetus Jisoo seraya matanya fokus menatap sebuah akuarium yang nyaris menyerupai sea world hanya saja dalam bentuk mini.
"Tiga puluh dua tahun usia pemiliknya, dan kurasa dia hanya punya waktu tidak sampai tiga hari ke depan sampai statusnya berubah menjadi suami orang. "Sayang sekali ya," celetuk Namjoon yang tiba-tiba sudah bergabung bersama mereka dengan membawa satu tas besar yang entah isinya apa.
"Apa aku harus membunuh calon istrinya? Kurasa tiga puluh dua tahun masih bisa dikatakan muda, terlebih aku yakin rumah ini harganya di atas 75 miliar won." cetus Jisoo seraya bermain-main dengan pistolnya.
Hoseok dan Namjoon merotasikan kedua bola matanya jengah terlalu biasa dengan segala hal-hal random yang keluar dari mulut rekan mereka selama lima tahun terakhir. Dan yahh..biasanya menjadi kenyataan.
"Kalau begitu.." Namjoon menggantungkan kalimatnya, "Bunuh saja dirimu sendiri. Aku dan Hoseok akan sangat bersedia mengurus jasadmu. Dan Tara.. rumah ini tidak lagi menjadi milikmu." sambung Namjoon seraya melemparkan tas yang ia bawa kepada Jisoo.
"Ha?!" respon Jisoo cengo.
PLAKK!! Hoseok menampar pipi kanan Jisoo main-main sambil terkekeh "Ayo segera bawakan pakaian ganti milik calon suamimu, agar kau bisa segera menempati rumah ini."
Kim Jisoo masih belum tersadar dengan keterkejutannya, bahkan ia sampai di seret oleh Kim Namjoon sampai ke dalam mobil.
JDUKK!! Hantaman di kepalanya ketika berusaha masuk mobil menyadarkannya "Aishh!! Yak!! Kalian benar-benar!!" hardik Jisoo.
Setelah di rasa dia sudah mendapatkan kesadarannya, Jisoo mulai bersuara "Kalian tidak sedang berusaha mengerjaiku bukan?" tanya Jisoo tiba-tiba.
Hoseok menggeleng pelan dan menengokkan kepalanya ke belakang "Rumah beserta isinya akan resmi kau nikmati, ketika kau menyandang gelar sebagai nyonya Kim. Menantu ke dua keluarga presiden."
Jisoo bertepuk tangan heboh kemudian menganggukkan kepalanya ringan "Pantas jika rumahnya seperti itu, aku sempat lupa jika dia putra presiden."
"Hmm..no..no.. itu adalah hasil dari kerja sambilan dia yang lainnya, ku rasa jabatan sebagai direktur di perusahaan mendiang kakak perempuannya sangat menguntungkan." sahut Namjoon
KAMU SEDANG MEMBACA
You will be mine!
FanfictionPernah mendengar bahwa pertemuan seremeh apa pun mampu merubah orang lain? Keduanya sama-sama cerdas, tangguh, elit dan tentunya rupawan. Di saat kau dibanggakan karena mampu menyelesaikan misi dengan sempurna maka dia juga. Di saat kau sanggup mene...