TUJUH

3.2K 399 34
                                    

Ternyata acara inagurasi sudah dimulai. Lisa sibuk mencari Mina ke sana-sini, tapi sangat sulit karena suasana gedung yang begitu ramai.

Akhirnya, Lisa melihat temannya itu di samping panggung. Di sedang mengobrol bersama Jaehyun. Mina sempat melambai ke arah Lisa dan memberi tanda kalau dia akan menghampiri.

Jaehyun juga melihat Lisa, laki-laki itu tersenyum dengan mata teduh. Dia bahkan mendahului langkah Mina yang akan menghampiri Lisa.

Tiba-tiba, tak disangka, Rosé menghalangi langkah Jaehyun. Entah apa yang akan dilakukannya, Lisa tidak bisa mengetahui dengan pasti karena posisinya yang terlalu jauh.

Lisa tidak mau membuat masalah di sini, dia juga tidak mau tahu apa yang akan Rosé lakukan. Namun, Lisa tidak munafik, hatinya masih belum bisa menerima sepenuhnya kenyataan yang ada.

Dengan langkah terseok-seok dan perasaan kesal, Lisa keluar menuju parkiran. Dia duduk di atas trotoar di parkiran. Lisa melamun sendiri sambil memain-mainkan roknya. Tiba-tiba Lisa merasakan ada sesuatu yang dingin menyentuh pundaknya.

"WHAAAAA!" jerit Lisa saking terkejutnya.

"Heh, udah gila, ya, lo! Kagetan banget sih jadi orang!" kata suara itu.

Lisa menengokkan kepala, dan dia melihat Jungkook. Lisa juga baru sadar kalau tadi laki-laki itu menyentuhnya dengan gelas minuman yang dingin.

"Lo ngapain di sini, Lis?" katanya sambil berusaha untuk mencari posisi yang pas untuk duduk di samping Lisa.

Lisa menceritakan apa yang terjadi, tentang Rosé yang menghampiri Jaehyun padahal laki-laki itu akan melangkah menghampirinya.

Jungkook malah tertawa. "Lagian lo itu kenapa sih bisa suka cowok kayak Jaehyun? Heran gue," kata Jungkook menggelengkan kepalanya.

Lisa menghela nafas panjang dan memandang Jungkook. "Jaehyun itu bisa buat gue sedih, seneng, sekaligus nangis di waktu yang bersamaan."

Jungkook hanya membalas tatapan Lisa. Dia tersenyum, lalu dengan lirih dia mengatakan sesuatu yang tidak Lisa mengerti. "Seandainya lo tau, Lis... lo pasti...,"

Lisa memandangnya bingung. "Hah? Lo ngomong apaan, sih?"

Jungkook malah terdiam dan tidak melanjutkan perkataannya. "Ya udah deh. Gue mau masuk. Lo mau ikut apa tetep mau di sini jadi makanan nyamuk sama kecoa?"

Lisa tidak mengacuhkannya, hanya memandangnya dengan cemberut. Tanpa menunggu jawaban Lisa, dia langsung berlalu pergi.

Baru beberapa detik Lisa melepaskan pandangannya dari Jungkook, laki-laki itu sudah kembali menjahili Lisa, menutup kedua mata dengan kedua tangannya.

"Juk, gue sumpahin lo nggak dapet cewek seumur hidup!" kata Lisa.

"Lo galak banget sih, Lis!"

Lisa baru sadar jika itu bukan Jungkook. Itu suara perempuan. Pantas saja tangannya lembut.

"Jihyo?"

"Ngapain di sini sendirian, lagi mangkal lo?" ujar Jihyo ringan, Lisa mendelik.

"Mau gue tampol?!"

Jihyo tertawa. "Ya udah ayo, masuk. Nanti lo dikira tukang parkir lagi."

Mereka berjalan memasuki gedung. Di dalam terdengar alunan musik, tepuk tangan riuh menggema di seluruh sudut.

Lisa mendengus sebal, kepalanya pusing. Dia kemari pun atas dan hanya karena Taehyung, karena hutangnya pada laki-laki itu, dua hari yang lalu.

"Itu... BTS tampil, Lis!" seru Jihyo dengan antusias.

LALISA LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang