DUA PULUH SATU

2.8K 283 161
                                    

guys, part kemaren nguras emosi ya?? pada kesel sama lisa kan pasti? kkkk~

aku seneng bgt bacain komentar dari kalian hhe; ada yg biasa aja, kesel, kesel bgt bahkan ada yg sampe benci hhhh.., sejujurnya ak jga kesel bgt sama lisa di part kemaren.

aku mau tau dong reaksi kalian baca part ini, ayook komen supaya aku tambah semangat lagi:**

happy reading~~

Lisa terpana menatap punggung Taehyung yang menjauh. Semakin menjauh. Kemudian lenyap. Kalimat terakhir Taehyung bergema di dalam rongga tubuhnya.

Selamat tinggal, Lisa.

Sebuah salam perpisahan, berdentam tanpa henti di dalam gendang telinganya.

Apa yang Lisa rasa sekarang? Kosong. Itu yang dia rasakan. Bukan senang. Bukan puas. Dan juga bukan menang. Bahkan jauh dari rasa bahagia.

Terngiang kembali percakapannya dengan Jisoo beberapa waktu lalu. Saat Jisoo menyarankan agar dia berhenti melakukan permainan konyolnya dan menyelesaikan masalahnya.

"Apa yang lo cari, Lis?" tanya Jisoo waktu itu. "Lo mengobati rasa kesepian dengan sesuatu yang suatu hari nanti akan bikin lo lebih kesepian lagi."

"Gue punya lo semua, kenapa gue harus kesepian?"

"Kita cuma temen lo, Lis," jawab Jisoo iba. "Lo tau itu, kan?"

"Maksud lo?"

"Temen bukan someone waiting home for us, Lisa."

Mungkin seperti ini maksud Jisoo. Saat Taehyung berjalan pergi setelah terlebih dahulu mengucapkan salam perpisahannya, Lisa baru mengerti arti perkataan Jisoo.

Kesepian.

Karena Lisa telah membiarkan seseorang, tempatnya berbagi kisah, pergi meninggalkan dirinya yang terlalu takut dan angkuh untuk mengungkapkan sebuah rasa. Rasa yang sama dengan yang Taehyung berikan untuknya.

Selalu ada harga yang besar untuk sebuah kejujuran.

Empat orang perempuan berjalan mendekat ke arah Lisa. Tertawa-tawa riang sambil membawa kembang api yang menyala, memercikkan warna emas yang membingkai wajah mereka. Tertawa tanpa henti sambil bicara dengan suara berisik.

Lisa terpana menatap mereka, matanya mulai terasa panas. Lisa tahu apa yang mereka rasa, karena dia pernah merasakan itu, Bahagia.

"Tadi lo sempet make a wish, nggak?" Suara perempuan yang terdengar cempreng menjerit di belakang Lisa.

Suara perempuan yang lebih berat tergelak keras. "Setiap hari gue juga selalu make a wish!"

Mata Lisa berkedut makin hebat, bayangan teman-temannya berkelebat di dalam kepala bergantian dengan bayangan Taehyung.

Dua suara lain tertawa mendengar ejekan temannya yang bersuara berat.

Kemudian sebuah suara renyah bertanya, "Lo wish apa tadi?" Si Suara Cempreng menjawab...

"Gue minta bintang."

Deg!

Bintang?

Taehyung!

Jantung Lisa berdegup kencang. Sedetik Lisa langsung terpana mendengarnya, tapi sedetik kemudian dia sudah berlari menerobos segerombol makhluk pesta yang sedang berdiri memadati teras belakang.

LALISA LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang