"mama ga habis pikir dengan suami kamu" kata ibu Hana yang geleng-geleng kepala, ia kecewa dengan menantunya
"kasih tau kakakmu biar dia yang memberi pelajaran pada suamimu" ucap Ayah Hana yang habis dari kebun belakang
"gausah pa...biar Hana aja dulu yang urus siapa tau cuman salah paham kan" ucap Hana berusaha untuk tetap positif padahal hati nya sangat sakit sekarang
"yasudah...kalau memang Dia main belakang langsung kasih tau kakakmu"
"iya pa"
"nenek Aeri mau bobo" kata Aeri menarik ujung baju sang nenek
"iya ayo kita ke kamar"
Hana memandang punggung anaknya dengan nanar. semenjak pulang dari kantor Doyoung Aeri hanya diam saja dan tidak cerewet dan ceria seperti biasa dia menjadi murung
"Pah gimana jika suatu hari nanti aku dengan Doyoung pisah?"
"yasudah...mau di apa lagi sudah begitu jalannya. ikuti saja alurnya, semuanya pasti akan baik pada waktunya nak"
jadilah sore itu Hana menikmati wejangan Ayahnya
Doyoung office
"ANJING LO DOY! APA MAKSUD LO HAH?! SEKARANG LO JADI BAJINGAN GITU IYA?! JAWAB GUE ANJIR!" teriak Yuta
BUGH
satu pukulan berhasil mendarat diwajah mulus Doyoung
ya, Yuta tadi melihat Doyoung yang masuk ke kantor dengan muka yang kusut dan juga Ara yang mengekorinya dari belakang. Doyoung terlihat berantakan dan Yuta pun langsung menghampiri Doyoung lalu menyuruhnya menceritakan semuanya
dan disini lah mereka. diruangan Doyoung. Yuta yang mendengar penjelasan Doyoung pun langsung emosi dengan temannya ini.
"Yut...bantu gua...gua akui gua salah. gua bodoh banget, semalam juga gua ga pulang ke rumah karena anterin Ara pulang dan...gua lakuin itu sama Ara"
"Yut tolong gue...gue ga mau kehilangan Hana dan Aeri Yut plis"
Doyoung terus memohon pada Yuta.
"oke oke...gua bantu lo tapi gua ga menjamin hubungan lo ama Hana bakal membaik atau gak oke?"
"Yut..." Doyoung kembali memohon sambil menangis
"Doy ini urusan rumah tangga lo dan gua ga mau terlalu ikut campur. gue cuman mastiin lo jelasin ke Hana tanpa nyakitin Hana"
setelah berkata begitu Yuta pun keluar dari ruangan Doyoung
Ara yang berpapasan dengan Yuta pun langsung cepat-cepat masuk keruangan Doyoung. dia masuk dan melihat Doyoung dilantai menangis tersedu-sedu
"Doy...jangan nangis...aku ga suka" kata Ara lembut
"PERGI LO JALANG!" Doyoung membentak Ara. Ara kaget dengan Doyoung yang menyebutnya jalang padahal nyatanya memang begitu kan?
"Doy kamu ngomong apaan sih aku ga akan pergi aku bukan jalang" kata Ara kembali mengusap punggung Doyoung
"GUA BILANG PERGI YA PERGI! MAU GUA PECAT LO?!"
Ara kicep dengan ancaman bos nya langsung saja ia pergi dari ruangan itu dari pada dia dipecat
"Hana maaf..." ucap Doyong lirih saat melihat foto keluarganya di meja kerjanya
Hana POV
"jean gua mau minta tolong" ucap Hana pada jean melalui telfon
"paan?"
"cari latar belakang orang yang namanya Kwon Ara"
"sape tuh?"
"sekretarisnya Doyoung"
"oalah oke ntr gua cari"
"sekarang aja napa sih? sibuk lo?"
"iye sibuk nih si jaemin lg manja banget minta dipeluk mulu"
"oanjir lg bucin toh bukannya kerja lo berdua malah bucin"
"tolong berkaca ya anda juga sering begitu"
"yaudah deh gua tutup ya"
"ngoghey"
tut
"huftt...apa gue harus denger penjelasan dari sisi Ara juga ya?"
ting!
ngagetin bener dah orang lagi mikir juga emang siapa sih
demi apapun gue seneng banget sahabat kecil gue, Jeno dia udah balik dari amerika setelah 4 tahun dia pergi melanjutkan sekolah disana
gue tersenyum bahagia dan langsug berjalan ke kamar untuk mempersiapkan diri bertemu Jeno
.
.
.
Tok Tok Tokgue pun langsung berlari ke depan untuk membuka pintu
"HAII" Seru ku sambil memeluknya
"hai" sapa nya balik sambil mengelus rambutku
"ayo masuk dulu" kata ku melepaskan pelukanku dan masuk kedalam
.
.
.
"MAH ADA JENO""heh jangan teriak-teriak" tegur jeno
"hehe" jawabku cuman dengan cengengesan
dia kembali mengusak rambut ku membuat semburat merah keluar dari pipi ku
tbc~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark-Side || Kim doyoung (NCT)
Fanfictionsebuah awal yang dimulai dengan coba dan menghasilkan sesuatu yang menjadi candu membuatmu melakukan kesalahan yang sama berkali-kali hanya karena rasa yang sementara. bertanggung jawablah dengan apa yang kau mulai karena karma itu ada. "Hana, gue b...