D:3

58 3 0
                                    

Taehyung, ayo bangun. Eomma merindukanmu" jari Taehyung bergerak pelan "eomma...appa..." Taehyung berucap lirih, mata Taehyung masih terpejam. "iya eomma disini sayang..." Eomma mengelus tangan Taehyung lembut. Mata Taehyung terbuka secara perlahan. "n-nuguseyo?" Taehyung kebingungan melihat kedua orang didepannya. "a-apa? Ini eomma sayang. Apa kau lupa?" eomma Taehyung menangis lagi.

"yeobo.. Ada apa dengan Taehyung? Cepat panggil dokter" Appa Taehyung segera memencet tombol disamping ranjang Taehyung untuk menghubungi dokter. Tak berselang lama. Dokter datang dan menyuruh kedua orang tua Taehyung untuk menunggu diluar.

Beberapa menit kemudian dokter keluar dari kamar inap Taehyung. "dok, bagaimana keadaan anak saya?" eomma Taehyung buru² mendatangi dokter. "tuan Taehyung baik² saja. Tetapi, dia kehilangan ingatannya. Akibat benturan keras yang dialaminya" eomma Taehyung kembali menangis "iya, terima kasih dok" dokter pun pergi, appa Taehyung berusaha menenangkan istrinya.

"sudah, nanti kita mencoba bicara kepada Taehyung. Kita bantu pulihkan ingatannya, sudah jangan menangis. Kecantikanmu hilang saat menangis" pipi eomma Taehyung berubah menjadi merah merona lalu mencubit pinggang appa Taehyung dan memasuki kamar Taehyung. "awch" appa Taehyung memegangi pinggangnya yang terkena cubitan maut.





"hyung, apa kau sudah selesai?" Jungguk memasuki ruangan milik Yoongi dengan dua bungkus roti ditangannya. "baru saja selesai, darimana kau?" Yoongi mendudukkan dirinya disamping Jungguk "aku tadi abis ke minimarket depan, buat beli roti. Tadi pagi kita ga sempat sarapan bukan? Hyung lapar? Ini makanlah" Jungguk memberikan sebungkus roti kepada Yoongi "terima kasih". Yoongi memakan roti ditangannya

Tok tok tok

Suara pintu ruangan Yoongi terketuk pelan, "masuk saja" teriak Yoongi. Kemudian sang kepala kedokteran bername tag 박 지 민 memasuki ruangannya "apa aku mengganggu kalian?" dokter Park bertanya sembari menutup pintu ruangan "tidak dokter Park, silahkan duduk" ucap Jungguk yang mempersilahkan dokter Park duduk didepan mereka.

"ada apa kepala kedokteran kesini?" Yoongi menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa "aku hanya mau berunding, Jungguk apa kau dokter yang merawat pasien diruangan VVIP nomor 05?" Jimin menatap Jungguk yang asik memakan rotinya "aku akan buatkan teh" Yoongi menyela sebentar kemudian keluar dari ruangannya untuk membuatkan teh.

"iya dokter Park, kenapa?" Jungguk berucap setelah menelan rotinya. "hm, keluarganya ingin kau menjadi dokter pribadi Taehyung. Apa kau setuju? Taehyung tidak mau rawat inap disini". "apa kau dekat dengan Taehyung dokter Park?" sebelum Jungguk beeucap Yoongi menyela sambil meletakkan teh dimeja "silahkan diminum". Dokter Park menghela nafas, memijat pangkal hidungnya

"Taehyung, sepupuku Gguk. Tentu saja aku mengenalnya" Jungguk mengangguk kemudian "uhum aku mau² saja. Tapi aku menunggu keputusan Yoongi hyung saja, dia memperbolehkan ku atau tidak. Bagaimana hyung?" Jungguk berbalik menatap Yoongi. "terserah kau saja Gguk, asalkan kau selalu pulang kerumah saja" Yoongi meneguk teh nya.

"baiklah"





"jadi bagaimana? Apa bisa dirawat dirumah saja?"  eomma Taehyung bertanya kepada dokter Park didepannya. "bisa nyonya, ini dokter Jeon yang akan menjadi dokter pribadi kalian" dokter Park tersenyum sambil mengenalkan Jungguk. Sedangkan Jungguk hanya tersenyum kikuk. "cantik sekali" eomma Taehyung berkata tanpa sadar, Jungguk tersenyum malu "maaf nyonya, saya pria" eomma Taehyung tersadar dan mengalihkan tatapannya.

"ah maafkan saya. Jadi ini dokter Jeon? Salam kenal saya Kim Irene eomma Taehyung dan ini Kim Junmyeon appa Taehyung" eomma Kim tersenyum "ah iya salam kenal juga nyonya" Jungguk membungkuk 90° kemudian tegak lagi. "baiklah tuan nyonya, pasien bernama Kim Taehyung bisa pulang sore hari ini. Tapi ingat tetap awasi, jangan memaksa dia mengingat ingatannya yang terlupakan" dokter Park tersenyum.

"terima kasih Jimin - ah" eomma Kim tersenyum dibalas juga dengan senyuman dokter Park "kami pamit dulu" "hati² paman bibi" dokter Park melambaikan tangannya. "jangan sampai kehilangan alamat yang sudah ditulis Gguk" Jungguk hanya mengangguk dan tersenyum. Kemudian pamit undur diri dan menuju ruangannya.

To Be Continue
─────────────────────

DOKTER [태국] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang