Part 1 : Anna dan Stief Lane

65 3 0
                                    

Anna Lane. Lane adalah nama marga suaminya karena dia adalah seorang wanita yang sudah menikah. Sosoknya anggun berusia 27 tahun, cantik memikat dengan rambut cokelat ikal panjang dan bermata biru berkat gen dari ayahnya yang berdarah Jerman dan kulit putih namun tidak pucat karena ibunya adalah orang Jepang.

Kedua orangtuanya bertemu saat ibunya dinas di Chicago dan ayahnya sedang mengunjungi kerabatnya yang tinggal di Chicago, Amerika. Keduanya memutuskan untuk menetap di Chicago hingga melahirkan Anna.

Anna terlahir dan besar di Chicago. Hidupnya mulus seperti tidak pernah ada masalah besar terjadi. Kini dia menikahi anak konglomerat bernama Stief dan memutuskan untuk childfree alias tidak ingin memiliki anak karena mereka puas hanya dengan hidup berdua bersama.

Stief Lane.
Dia adl anak tunggal seorang konglomerat yang juga teman SMU Anna. Stief bekerja dari siang hingga petang di perusahaan milik ayahnya. Meski anak tunggal, dia tidak manja dan arogan pada orangtuanya bahkan bersedia bekerja magang dengan upah minim sebelum terjun langsung mengelola perusahaan ayahnya. Itulah salah satu faktor yang membuat Anna jatuh hati. Kepribadiannya yang romantis dan perhatian menjadi nilai plus di mata Anna.

Bahkan properti yang mereka miliki pun ala Stief yang romantis. Rumah tepi danau dengan pepohonan yang rindang, mobil sport cantik dengan cat hitam elegan, saham yang jumlahnya bisa menghidupi mereka berabad-abad ke depan, pepatah tidak ada yang sempurna terpatahkan karena kehidupan Anna.

 Rumah tepi danau dengan pepohonan yang rindang, mobil sport cantik dengan cat hitam elegan, saham yang jumlahnya bisa menghidupi mereka berabad-abad ke depan, pepatah tidak ada yang sempurna terpatahkan karena kehidupan Anna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore itu menjelang malam, seperti biasa, Stief pulang bekerja..

Anna mengusulkan ide untuk makan di luar karena dia ingin makan steik mewah sambil candle light dinner.
Stief setuju dan langsung menggendong Anna yang sudah berpakaian cantik ke mobil.
Stief memang penuh kejutan. Dia tidak mengeluh meski dia sendiri belum sempat bebersih atau mengganti pakaian padahal Anna tidak keberatan kalau hanya menunggunya mandi dan berganti pakaian.

Di tengah jalan, Anna yang masih dalam senandung kecilnya sambil menatap keluar kaca, tiba-tiba dipegang tangannya oleh Stief.

"Kamu bahagia?" tanya Stief.

Anna menoleh ke arahnya sambil tersenyum.
"Tidak bisa lbih bahagia dari ini" jawabnya.

Stief yang terlalu terfokus pada Anna, tidak memperhatikan jalan. Tangannya masih menggenggam tangan Anna dan matanya masih menatap Anna. Di depannya seekor rusa liar melompat dengan tiba2.
Stief yang kaget refleks membanting stirnya ke arah jurang.

Ciiitttt!!!!!!! BRUAKKKK!!!!!

"Stief!!!!" Teriakan Anna yang terdengar oleh Stief sebelum mereka berdua terjun ke jurang.

Sempat terpikirkan di benak Anna apakah kehidupan bahagianya akan berakhir sampai sini saja dengan usianya yang baru menginjak 27 tahun.

Dia belum pernah mencoba keliling dunia, belum makan sashimi asli dari Jepang, belum pernah menyentuh tembok besar China, dan banyak keinginan yang sebenarnya bisa dia lakukan, tetapi belum ada kesempatan.  Dia juga teringat akan ibunya.

Dia ingin pulang bertemu ibu dan ayahnya sekali lagi.

Mobil sport mewah berwarna hitam remuk redam dan pembatas jalan putus diterjang mobil mereka.

Mobil yang indah itu kini remuk dan hanya seperti bongkahan besi yang tidak ada nilainya.

OBSESITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang