Part 3 : Kedatangan

31 3 0
                                    

Sudah 3 minggu sejak Shawn berkunjung, Anna masih dalam rutinitasnya, tidak terlihat tanda-tanda batang hidung Shawn akan muncul lagi.

Anna teringat akan kata-kata Shawn yang mengatakan akan ada festival dekat SMU mereka seminggu lagi. Dia memberanikan diri untuk meminta ijin pada Stief agar bisa pulang ke rumah orangtuanya yang dekat dengan SMU dengan alasan rindu dengan orangtuanya. Tidak banyak tanya, Stief mengijinkannya. Stief memang baik hati dan Anna sedikit merasa bersalah. Namun dia berkata dalam hati kalau ini akan jadi kali terakhir dia menemui Shawn. Dia ingin berdamai dengan dirinya sendiri.

Tepat di hari festival, Anna pulang ke rumah orangtuanya.

"Ma, apa kamarku masih seperti dulu?" Tanya Anna ingin bernostalgia.

"Kamarmu masih seperti dulu. Mama hanya membersihkannya, bukan membuang barang-barangmu" Jawab mamanya.

Siang itu langit cerah dan suara kicauan burung dekat jendela kamar Anna terdengar seperti bernyanyi. Anna membuka kotak yang dia beri nama "kotak rahasia". Dia bernostalgia pada sebuah kotak yang berisi benda-benda kenangan pemberian sahabat-sahabatnya saat SMU.

"Toktok". Suara ketukan pintu kamarnya mengagetkannya. Segera saja dia membuka pintunya.

Ketiga sahabatnya datang berkunjung. Mark, Lea dan Dessy.

"Anna! Kejutan!" Teriak mereka bertiga kompak.

"Wow. Aku tidak menduga bisa bertemu kalian lagi di sini" Senyum Anna mengembang. Dia senang kedatangan sahabat-sahabatnya yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu. Mereka bersenang-senang menikmati waktu berkualitas bersama dalam kamar Anna. Bercanda gurau dan membahas kenangan.

"Guys! Ayo kita ke festival dekat sekolah! Berlangsung selama sepekan ke depan!" Mark membuka topik penting yang menjadi tujuan Anna pulang.

"Ya! Ayo! Sepertinya seru!" Sahut Anna cepat.

"Anna, kamu terlihat tidak terkejut. Kamu sudah tahu ada festival berlangsung dekat SMU kita?" Tanya Dessy heran.

"Tentu saja dia tahu. Stief lebih update daripada kucing rumahan ini". Lea meledek.

Malam itu pukul tujuh dan mereka sudah tiba di festival sesuai rencana. Berdasarkan lotre, mereka naik bianglala yang berkapasitas maksimal 2 orang. Anna bersama Mark, Lea bersama Dessy.

"Bersenang-senanglah!" Teriak Dessy dan Lea yang duduk di kotak yang berbeda dengan Anna dan Mark.

Mereka tertuduk bisu sedikit canggung. Sebenarnya Anna tidak keberatan duduk dengan Mark. Hanya saja Mark sedikit berbeda dengan yang dulu dia kenal. Dia sedikit pendiam dewasa ini. Tetapi dia tidak pilihan selain menikmati wahana saat itu karena dia tahu ini akan berlangsung cukup lama, duduk berdua dengan Mark. Anna menatap ke luar. Bintang-bintang terlihat jelas. Malam ini akan sempurna bila Shawn yang duduk di depannya. Pikir Anna saat itu dengan sedikit menghembuskan nafas mengeluh.

Ditatapnya ke bawah, rasanya tidak mungkin bila dia bisa menemukan Shawn di kerumunan orang banyak seperti ini. Tetapi matanya masih mencari keberadaannya.

Sebelum kotak mereka berputar lebih tinggi, Anna kaget melihat sosok yang dicarinya muncul. Mata Anna terbelalak karena tidak menyangka dia benar-benar datang.

Ya! Dia benar-benar datang! Pikir Anna saat itu.

Kenangan Anna dan Shawn di festival mendadak muncul seperti derasnya air hujan. Kenangan manis dengan Shawn yang tidak berubah wajah dan penampilannya dan Anna yang saat itu masih berambut cepak. Mereka yang berjalan-jalan berdua di tengah kerumunan dengan permen kapas merah muda di tangan Shawn.

Mereka saling bertemu pandang. Tatapan kosong ditujukan pada Anna malam itu.

Kotak yang mereka naiki sudah terlalu tinggi dan mereka hanya bisa saling memandangi sebelum Shawn pergi menghilang lagi.

OBSESITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang