Happy Reading (´^ω^')
Seorang Namja imut bangun dari tidurnya melihat luas dan tinggi rerumputan disekelilingnya, ia tak tahu sedang dimana pandangannya fokus pada pohon besar merah keemasan ditengah rumput dengan sungai kecil yang mengelilingi pohon itu.
Seolah ada sihir disana, namja imut itu berjalan kearah pohon yang terus memanggilnya untuk mendekat, ia tak tahu harus menyebrangi sungai itu menggunakan apa, walaupun sungai itu kecil tapi sangat dalam seolah tidak menginginkan seseorang untuk mendekati pohon itu.
Tidak ada pilihan lain selain berenang karena pohon itu terus memanggilnya untuk segera mendekat, ketika kakinya hampir menyentuh air ia dikejutkan dengan munculnya jembatan kecil berwarna silver dengan ukiran dedaunan dan bunga dipinggiran jembatan.
Ketika ia hampir sampai di pohon tersebut ia kembali dikejutkan dengan kemunculan sosok wanita cantik menggunakan pakaiian putih dan mahkota kecil di kepalanya.
Wanita itu terus mendekat kearahnya, ketika sampai didepannya dengan jarak kurang dari satu meter wanita itu mengusap rambut mangkoknya dengan senyum yang tak pernah luntur dari wajahnya.
"Dia akan segera datang" Kata wanita itu
Namja imut itu bingung siapa wanita didepannya, dan siapa yang akan datang
"Siapa" Ketika ia bertanya wanita itu sudah berubah menjadi bunga-bunga kecil dan dibawa terbang angin mengelilingi pohon itu, disaat itu pula namja itu melihat asap keluar dari pohon tersebut dan mengelilinginya, setelah itu semuanya gelap ia tak melihat apa-apa.
Seorang namja terbangun dari tidurnya dengan nafas yang tak beraturan dan keringat yang bercucuran membasahi sekujur tubuhnya.
"Huuuuuhhhhhhh mimpi itu lagi, apakah tidak ada kata selain itu yang bisa dia ucapkan" Ia melirik jam yang ada di atas meja di samping tempat tidurnya menunjukkan pukul 07.30 ia tidak kuliah karena biaya hidupnya yang ia tanggung sendiri.
Ia tak tahu orang tuanya siapa, dari kecil ia diasuh dipanti dengan pengasuh yang sangat sayang padanya, tapi karena ibu panti itu sudah tiada anak" panti berbuat seenaknya saja berakhirlah dia menyewa apartemen kecil yang biayanya juga tak begitu mahal.
Yang Jungwon nama namja imut itu, karena ia bingung mau melakukan apa , ia memutuskan untuk mencari pekerjaan karena selama ia bekerja di coffee , gaji itu hanya mampu untuk membiayai apartemen nya saja sisanya hanya sedikit.
Ketika ia sudah siap dengan kemeja warna peach dan celana jeans semata kaki , ia segera keluar dari apartemennya menuju rumah sahabatnya.
Sampai dirumah sahabatnya, ia melihat Taki teman sekaligus sahabatnya sedang berjalan menuju arahnya dengan muka masam dan bibir yang terus berceloteh tak jelas.
"Ada apa denganmu Taki?" Tanya Jungwon penasaran
"Tidak apa-apa hanya pertengkaran kecil dengan kakak yang sifatnya kek dajjal itu, eohhh kau mau mencari pekerjaan kan? Kata kakakku di kantor tempatnya bekerja membuka lowongan kerja, apakah kau minat bekerja disana?" Tanya Taki dengan raut muka yang berbeda dari sebelumnya, karena ia senang apa bila Jungwon melamar kerja di sana Taki tidak akan cemas lagi karena kakaknya bisa selalu mengawasi sahabatnya itu.
"Mmmmm, mungkin akan ku coba, besok mungkin aku akan ke sana"
"Tidakkkk kau harus pergi sekarang karena ini hari terakhir lowongan itu dibuka" Jawab Tapi menarik sahabatnya itu pergi kerumah untuk mengambil berkas-berkas yang mungkin akan dibutuhkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal Destiny || Jaywon
FanfictionRaja pemimpin dunia Immortal tiada akibat sang saudara tidak menginginkan Raja bahagia, perebutan tahta mengakibatkan perpecahan diantara semua klan, pertumpahan darah di mana-mana, Ratu mengurung bayinya didalam liontin dan dibuang ke Bumi dan ia a...