Chapter 7

49 8 2
                                    

Happy Reading !



Dentingan sendok dan garpu saling beradu di ruang makan kediaman keluarga Park. Di sana terlihat 3 orang dewasa sedang menyantap makan malam bersama-sama tanpa adanya obrolan di dalamnya. Atmosfer yang tercipta di antara ketiganya sangatlah mencekam, orang-orang yang melihatnya pun akan ketakutan. Karena masing-masing dari mereka mempunyai aura yang sangat kuat dan tak mudah di kalahkan.

Hingga akhirnya salah satu yanh ada di sana menyudahi kegiatan menyantap daging di depannya, siapa lagi kalau bukan Park Chanyeol.

"Aku selesai." ucapnya yang ingin beranjak dari sana, tapi sudah di tahan tangannya oleh Yonghwa.

"Ya appa ?"

"Bagaimana ? apa kau sudah menemukan calon istri ? waktumu tidak banyak lagi, Chanyeol."

Chanyeol merotasi matanya, lagi-lagi ayahnya harus menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali. Dan Chanyeol sangat bosan mendengarnya.

"Belum appa."

"Kenapa belum ? apa kau belum mencoba untuk mencari ?" kini giliran Seohyun, ibunya yang bertanya.

"Aku belum sempat mencari eomma. karena aku masih sibuk dengan semua pekerjaanku yang tidak bisa di tinggal begitu saja."

Yonghwa dan Seohyun saling menatap, "Kau jangan berbohong Park Chanyeol."

"Kau tentu masih ingat ucapan terakhir appa kan ?"

"Ya appa... aku masih ingat."

"Lalu kenapa kau menganggapnya biasa saja ? seolah kau tidak takut kehilangan semua harta yang kau miliki ?"

Chanyeol diam, tapi tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya, kedua tangan Chanyeol mengepal hebat di bawah meja.

"Jangan remehkan ucapan appa, Chanyeol-ah... kau bisa saja kehilangan semuanya jika membangkang. appa takkan main-main dengan ucapan appa."

"Aku mengerti appa, tolong berikan waktu sedikit lagi untukku mencari wanita yang cocok untuk ku nikahi."

"Batas waktumu kurang dari 4 bulan. dan kau harus pergunakan waktu itu dengan sebaik mungkin."

"Jika kau ingin... eomma akan membantu mencarikan wanita yang cocok untuk menjadi istrimu."

Chanyeol menatap tidak suka ke arah Seohyun, "Tidak perlu eomma. aku bisa mencarinya sendiri."

"Lakukan jika kau bisa, jangan terlalu banyak bicara kau."

"Appa dan eomma tenang saja... sebelum batas waktu yang kalian berikan berakhir, aku sudah menikah dengan wanita yang akan memberikanku seorang anak untuk mewarisi kekayaan keluarga kita." ucap Chanyeol yang langsung berdiri dari duduknya. "Aku sudah selesai makan. aku permisi dulu..." setelahnya Chanyeol pergi, meninggalkan kedua orang tuanya yang saling menatap dengan tatapan sulit di artikan.

"Apakah kita tidak keterlaluan memaksanya, suamiku ?" tanya Seohyun pada Yonghwa.

Yonghwa menghela nafasnya, lalu menyandarkan tubuhnya di kursi. "Sebenarnya aku tak tega membuat perintah itu pada anak semata wayang kita, sayang... aku tak punya pilihan lain, kau tahu sendiri kan bagaimana sikap kedua orang tuaku yang sangat menginginkan seorang pewaris dari keluarga kita."

Seohyun menganggukkan kepalanya setuju, "Tentu kita tidak bisa menolak ucapan dari orang tuaku, Hyun... semua yang mereka ucapkan adalah perintah mutlak yang harus di lakukan tanpa ada penolakan di dalamnya." imbuh Yonghwa lagi.

Sebenarnya dirinya dan Seohyun tidak mau memaksa kehendak mereka berdua untuk menyuruh agar Chanyeol segera menikah. Mau bagaimana lagi ? Ini perintah dari orang tua Yonghwa yang harus di patuhi, karena mereka berpikir sudah saatnya Chanyeol harus menikah dan menjalani bahtera rumah tangga seperti pria pada umumnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Boss Of PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang