Sebuah kisah cinta yang diangkat dari kisah nyata Putri Tertua Sang Musthofa, Zainab binti Muhammad dan Sepupunya Abul Ash bin Ar-Rabi'.
Mungkin kalian sudah tak asing lagi dengan kisah cinta Fathimah Az-Zahra dan Ali bin Abi Thalib, tapi bagaimana...
Bismillah, Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh, sobat muslim Zi yang di rahmati Allah Shubahanahu Wa Ta’ala.
Kali ini insyaAllah aku membawakan sesuatu yang berbeda, Mungkin kalian sudah tak asing lagi dengan kisah cinta Fathimah Az-Zahra dan Ali bin Abi Thalib, tapi bagaimana dengan kisah cinta berbalut keimanan dan ketaqwaan Zainab dan Abul Ash? kisah cinta putri pertama Sang Musthofa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.
InsyaAllah aku di sini akan mengambil kutipan dari buku Islam yang telah di terjemahkan berjudul “Biografi Istri & Putri Nabi” karya Prof. Dr. Aisyah Abdurrahman, seorang guru besar bahasa dan sastra Arab, universitas Ain Syams, Mesir.
berikut gambar bukunya,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menurutku buku ini sangat bagus dan sangat bermanfaat terutama untuk anak muda zaman sekarang. Dan di sini akan menghadirkan kepada kalian dengan bahasa yang insyaAllah mudah untuk dipahami.
Ketika kita mengaku cinta kepada Rasulullah, dan sudah seharusnya kita mengetahui dan mempelajari kisah-kisah yang berkaitan kehidupannya termasuk keluarganya. Dan pada kesempatan kali ini aku hanya akan menyajikan potongan kisahnya yang telah teringkas dengan sedemikian rupa.
Maka dari itu izin aku kan di sini untuk menuliskan kisah cinta dari kisah nyata putri tertua hasil buah cinta Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dengan istri tercinta beliau yaitu Khadijah binti Khuwailid, yaitu Zainab binti Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutholib dengan saudara sepupunya Abul Ash bin Ar-Rabi’ bin Khuwailid.
Kisah romantis yang seharusnya diketahui kita para penerus Islam. Bukti dari kesejatian cinta yang tak ada batasnya. Kisah cinta berbalut keimanan, mengorbankan cinta sejati demi sebuah keislaman dan kesetiaan kepada Sang Pencipta.
Besar harapanku semoga bermanfaat untuk umat, mari sejenak kita sisihkan waktu untuk mengenal Islam lebih dalam, mengenal para pejuang Islam yang memilih mengorbankan cinta demi Islam.
Lalu di manakah derajat kita, yang selalu mengatas namakan cinta dari segala sesuatu? Bahkan rela berpindah agama? Waiyyaudzubillah semoga Allah selalu melindungi kita, agar dapat meneguhkan hati dan keimanan kita akan Islam.
Ada yang penasaran? sampai jumpa di kisah mereka, satu kisah berjuta hikmah.
