Percintaan Antar Sepupu

29 7 2
                                    

Zainab Al-Kubra atau Zainab binti Muhammad, seorang gadis cantik sekaligus putri sulung dari sang Baginda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, belum genap usianya menginjak sepuluh tahun sudah banyak mata para pemuda keluarga besar Bani Hasyim yang menatapnya, dan para keluarga Mekah yang bersaing untuk mendapatkannya sebagai pengantin pria pilihan sang ayah diantara pemuda terhormat (Quraisy).

Dia yang tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan mencapai kematangan lebih cepat dari anak sebayanya, karena dia sudah diberikan beban yang berat untuk mengurus adik-adiknya, bersama seorang ibunya yang mulia Khadijah binti Khuwailid, yang saat itu usainya sudah menginjak lebih dari kepala lima tentu bukan lagi usia yang terbilang muda.

Ada satu pria yang sejak kecil hatinya selalu berdebar jika berdekatan dengannya, namanya Abul Ash bin Ar-Rabi', dia adalah saudara sepupunya dari jalur ibu. ketika banyak pemuda yang menginginkannya, namun tak seorang pun di antara mereka para pemuda yang berharap menjadi suami bagi Zainab selain harapan terbesar yang dimiliki Abul Ash.

Dia adalah ponakan Khadijah, yang sudah dianggap sebagai anaknya sendiri membuat dia memiliki banyak kesempatan untuk menemui, mencuri pandang bahkan berinteraksi langsung dengan sang putri tambatan hatinya sedari kecil. sehingga dia selalu menatap Zainab yang dengan cepatnya menaiki tangga pertumbuhan menjadi seorang wanita dewasa yang sedari masa kecilnya dihiasi keindahan dan keelokan paras dan akhlaq yang mulia.

Abul Ash yang selalu melihat Zainab setiap kali ke rumah bibinya. sehingga yang membuatnya tertarik tak hanya keelokan rupanya, juga dengan kelembutan kasih sayang, kecerdasan, dan kelembutan tabiatnya.

Abul Ash bukan lah seorang bangsawan bertahta, bahkan kekayaannya hanya dapat dihitung dengan jari, dia hanyalah seorang pemuda dan memiliki semangat tinggi dalam berdagang. Dan terkadang dan kesibukannya ketika musim Mekah dipenuhi jamaah haji dan para pendagang berdatangan, menjadikannya tidah dapat mengunjungi rumah sang bibi untuk bertemu sang pujaan hati. menjauhi Ummul Quro, menatapnya dari kejauhan dengan bayang gadis kecil nan lembut yang wajahnya berbinar dengan senyuman indah tak lupa dengan parasnya yang rupawan yang menyejukkan hatinya.

Ketika para pemuda terhormat banyak juga yang berkeinginan meminang Zainab, namun dia selalu percaya dengan nasib baiknya, karena diantara para pesaingnya tidak ada yang mendapatkan kedudukan di rumah Muhammad seperti yang dia miliki. terlebih tidak ada lupa yang berkesempatan untuk bercengkrama guna mendapatkan cinta, keagungan dan penghargaan seperti yang dia raih.

Dengan kepercayaan diri menghalanginya untuk bertarung secara terbuka untuk para pesaingnya. Dia hanya menyimpan rahasia ini rapat-rapat, dan menitipkan rahasia nan berharga itu kepada bibinya, sehingga dia bisa fokus memperkuat basis dan membangun kemuliaan agar kelak Zainab menjadi pendamping yang terbaik baginya.

Gadis cantik itu tidak pernah melihat sosok pemuda yang dapat dibandingkan dari sisi kepribadian dan kuas pengalamannya seperti sepupunya Abul Ash. Abul Ash yang terbiasa menjadikan rumah Muhammad sebagai kiblat setelah Ka'bah setiap kali dia kembali dari perjalanan jauh. Sehingga membuat Zainab senang dengan kehadirannya. Zainab yang sangat senang mendengarkan kisah-kisah unik yang dia dapatkan dari sekolah perjalanan, hingga melalui tutur katanya yang baik dalam penyampaian tentang dunia dan orang, seakan Zainab melihat tanda kematangan dalam diri Abul Ash yang membedakannya dengan pemuda seumurannya.

Bahkan terkadang, Abul Ash membawakan perhiasan indah atau hadiah yang pantas untuk dirinya setelah perjalanan jauh, membuat Zainab selalu menerimanya dengan lapang dadan dan merasakan ini penghormatan indah karena adanya tali kasih kekerabatan yang mengikat diantara mereka. Secara perlahan, hati Zainab mulai terbuka untuk Abul Ash, hingga Zainab merasakan sentuhan lembut nan menawan yang menggerakkan nuraninya.

Sang ibu Sayidah Khadijah yang turut mengamati keterbukaan Zainab dengan mata terjaga. Tentu hal itu membuat sang ibu merasa senang karena ponakannya Abul Ash telah meraih hati putrinya, Zainab. karena jika tidak Khadijah bukalah tipe wanita yang akan memaksa putrinya untuk menikah dengan laki-laki, sementara hatinya sudah tertutup untuk lelaki lainnya.

...

bersambung insyaAllah

🌺🌺🌺

Tangerang,
Jum'at, 9 Juli 2021.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kamu yang Tak TergantikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang