______________________________________
Hari pertama masuk sekolah, setelah libur kurang lebih dua minggu. Membuat sebagian siswa sangat excited untuk bertemu kembali dengan teman-temannya.
Namun, berbeda dengan Orlan yang misah misuh sendiri. "Kok cepet amat masuk sekolahnya. "
"Ck, padahal baru kemarin deh libur sekolah. "
Misah misuh itu belum kelar, Orlan berdiri di depan kaca menatap pantulan dirinya sambil membenarkan dasinya.
Dia sudah rapi tubuhnya di baluti seragam sekolah. Berbeda dengan perutnya yang sudah berdemo minta di isi.
Saat melihat jam di pergelangan tangan kirinya menunjukkan, "Jam enam lewat seperempat. Lah masih banyak waktu. " dia akan sarapan di jalan aja nanti.
Setelah mengunci kostan nya dia menaiki motor dan pergi ke sekolah.
"Pak, bubur nya satu.. "
"Di tunggu dek. "
Orlan berhenti dulu di pinggir jalan untuk beli bubur. Perutnya susah di ajak kompromi.
Saat dirinya mengecek kembali jam di pergelangan tangan nya, "Kok udah mau jam tujuh aja sih. "
"Gak papa lah telat dikit. "
Iya gak papa, padahal kan hari ini pertama masuk sekolah, dan juga pertama untuk Orlan menginjakkan kakinya di sekolah barunya.
"Ini bubur nya. "
"Makasih ya pak. "
"Di aduk atau enggak nih? " gumam Orlan.
Lah makan aja gak usah banyak mikir, dia menambahkan dua sendok cabai. Menurutnya gak enak makan bubur kalau gak pedes. Semoga perutnya baik-baik aja ya.
_____
Kan bener, gerbang depan sekolah sudah di tutup rapat. Orlan melihat di lapangan sudah di padati oleh murid-murid.
"Pak! Pak! Upacaranya udah di mulai ya? "
Pak satpam menatap Orlan, "Kamu anak kelas 10?"
"Bukan! Saya ketua osis pak. Maaf telat, bukaain dong. "
"Tunggu, saya belum pernah melihat kamu.. "
Ah sialan! Ketauan deh. Harusnya pak satpam pura-pura bego gituh, biar seru.
"Saya murid pindahan pak. "
Pak satpam itu mengabaikan ucapan Orlan dan kembali fokus menatap ke orang-orang yang sedang upacara.
"Ah yaudah, gue tunggu aja di sini. " Orlan duduk di depan gerbang sekolah, seperti gembel :(
Menunggu sampai upacaranya selesai, semoga aja di buka gerbang nya.
"Bu... Pak.. Sedekah nya.. "
"Ini, beli makanan yang banyak ya dek.. "
"Hiks.. Makasih bu, saya akan selalu mendoakan ibu, makasih.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Orlando
RandomKeluarga haus harta. Orlan sudah muak sekali, orang tua kandung nya selalu memaksa menandatangani pergantian nama harta warisan, jelas dia menolak. Jadi, Orlan memutuskan untuk pergi dari rumah nya itu dan mencoba hidup mandiri. Dia juga sekalian...