Plak..
Bugh..
Bugh..
Bugh..
Orlan memukul dan menendang perut laki-laki yang bernama Andres itu, dia paling tidak suka di bawa ke rumah sakit.
"Turunin gue! Turunin!! " seolah tidak ada orang di sebelah nya, Andres tidak merespon ucapan Orlan.
"HEH! LO DENGER GUE NGOMONG KAGAK! " teriak Orlan tepat di telinga Andres.
Tapi, lihat lah! Orang itu sama sekali tidak ada respon! Dia sibuk dengan gawai nya. Tapi ada reaksi dari tangan nya mengusap telinga nya yang baru saja di teriaki Orlan. Suaranya begitu nyaring.
"Diam dan turuti saja! "
"LO PIKIR GUE BABU--mmmmm"
"Sepertinya abang harus membawa mu ke rumah sekarang. " bisik Andres.
Plak..
Bugh..
Orlan menampar sekaligus memukul pipi Andres, double kill!
"Turunin gue! Turunin! POKOKNYA TURUNIN GUE!!! TURUNIN!! "
Andres dan juga dua orang lagi yang duduk di depan mempertahankan wajah datar nya itu. Bahkan teriakan Orlan tidak mempengaruhi telinga mereka.
Menurut mereka teriakan Orlan tidak seberapa dengan suara tembakan yang sering mereka lakukan kepada para musuh-musuh nya.
Andres melihat Orlan yang menendang nendang pintu mobil, "Stop! Nanti kaki mu makin saki--"
"BODO AMAT! DAH BIASA JUGA! "
"MAKANYA BUKA!!! BUKA!!"
Percuma saja Orlan menggedor-gedor bahkan menendang-nendang pintu. Nyatanya pintu itu sulit untuk di buka. Karena sudah di rancang khusus oleh para anggota senior Black wolf.
Black wolf itu sendiri adalah kelompok mafia milik keluarga Alexander, kelompok mafia terbesar di Meksiko, yang sekarang di pimpin oleh Teo Alexander. Putra pertama dari Tuan Alexander.
Dan beberapa anggota keluarga Alexander berserta para anggota Black wolf yang senior berada di Indonesia, dan sedang menjalani sesuatu.
Keluarga Alexander juga di Indonesia punya sekolah SMA Swasta yaitu sekolah tempat di mana Orlan sekolah dan juga mempunyai bisnis di bidang properti, seperti hotel.
Di Indonesia keluarga Alexander terkenal akan bisnis nya. Sedangkan di Meksiko mereka terkenal dengan kekejaman nya di dunia hitam.
Mereka tidak segan membunuh para musuh nya yang berani mengusik ketenangan orang-orang tersayang nya.
"Bagus! " ucap Andres kepada si penelepon. Saat mengetahui kaki Orlan tertembak, dia langsung menelepon salah satu anggota black wolf untuk mencari tahu semua kejadian nya dan juga membunuh orang yang sudah menembak Orlan.
Tidak butuh waktu lama, Andres sudah mendapatkan info yang menyenangkan dari bawahan nya itu. Kalau, orang yang sudah menembak Orlan benar-benar sudah mati!
Andres tidak mendengar lagi ocehan dari Orlan, dia melihat ke samping, "CEPAT MENGEMUDIKAN NYA! "
"ANJING! KAGET GUE! " Orlan yang lagi merasakan rasa sakit ini, tiba-tiba jantung nya berdegup lebih kencang saat Andres berteriak tepat di sebelah telinga nya.
Apa dia sengaja ya? Atau balas dendam?
"Gue gak mau di bawa ke rumah sakit plis. "
______
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Orlando
RandomKeluarga haus harta. Orlan sudah muak sekali, orang tua kandung nya selalu memaksa menandatangani pergantian nama harta warisan, jelas dia menolak. Jadi, Orlan memutuskan untuk pergi dari rumah nya itu dan mencoba hidup mandiri. Dia juga sekalian...