12

698 74 10
                                    

12.
Eps. tenang, tumbang

~untuk yang senantiasa menunggu


four months later

4 bulan di korea cukup membuat jay tenang. 
Jay sedang dalam tahap rehab, dokter menyarankan jay  untuk mengonsumsi obat herbal guna membuang semua zat kimia yang ada di tubuh nya. Jay memiliki kegiatan baru melukis, membaca, mendengar musik, dan juga jay menyukai teh hijau

Tapi pagi ini jay kembali tumbang, setelah sebelum nya sudah tumbang, lambung nya bermasalah jay lupa dia belum makan dari semalam, jadi mual dan pusing sangat mendominasi pagi nya hari ini

jay berbaring di brankar sembari membaca buku, tak luput dari tangan nya yang sedang di infus, jika saja niki tidak berkunjung tadi pagi mungkin jay tidak akan cepat di tangani

tanpa sadar ada yang sedang memperhatikan semua pergerakan jay, daru balik kaca pintu ruang rawat jay

"gue tau lo dari tadi perhatiin gue, jadi masuk aja " ucap jay tanpa mengalihkan pandangan nya dari buku

cleeck
pintu terbuka

"are u okay son?"

"eumm aku oke" jay merubah cara tutur bicara nya

"dady, dady minta maaf langit. Dady tau dady bukan figure ayah yang baik,kesalahan dady  sama kamu amat begitu besar, dady minta maaf.Izinkan, tolong izinkan dady menebus semua nya
dady mau membuat lembaran hidup baru dengan  kamu, mom, dan kaka kembar kamu" ucap kelvanio sembari berlutut dab mengenggam tangan jay

jay menghela nafas ringan

"berdiri"

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik

"bangun dady"

"Aku udah maafin dady, tolong bangun"

kelvanio bangkit lalu menatap manik hitam jay

"aku udah maafin dady, aku pergi kesana sini cuma buat hindarin dady. Bukan sepenuh nya salah dady, cuma aku nya aja yang gak bisa nerima kenyataan kalo dulu  dady gak pernah mengharapkan kelarihan aku" menjede sejenak kalimat nya lalu jay melanjut kan nya

" sebaik baik nya dady, seburuk buruk nya dady. Dady tetap akan menjadi dady aku, aku gak pernah nyesel jadi anak dady, aku mau mulai lembaran baru"

sederet kalimat yang mampu membuat kurva senyuman di wajah lelaki kepala empat itu, di peluk nya lembut jay sembari memberi kecupan ringan di surai hitam legam jay tak lupa menggumam kan kata terimakasih dan syukur

"terimakasih terimakasih nak"

chu~~

"terimakasih tuhan engkau telah mempersatukan kami kembali, terimakasih terimakasih,terimakasih"

Hingga hening tercipta, kedua nya sama sama canggung

"dady, aku pemakai , aku anak malam badung suka bikin keributan. Gimana kalo dady ga publis aku ke publik aku, aku takut bikin dady malu, aku takut nama keluarga dady tercemar sama kelakuan ku selama ini aku aku~~".

"ssstt, kamu gak usah mikirin itu, kamu anak dady, dady gak mau bikin kesalahan yang sama kaya dulu, dady mau menunjukan kamu ke publik bahwa kamu anak dady putra bungsu keluarga challsander. Selebih nya dady tidak peduli biar kan, hiraukan saja mereka . Lagi pula kamu sudah berubah "

"aku ikut gimana baik nya aja dad"

percakapan ringan itu berhenti, saat rintihan kecil keluar dari mulut jay

"ssh"

"Langit hey, kenapa dimana yang sakit, apa ini yang sakit?.Bilang sama dady nak" 

"engga, mungkin efek obat jangan khawatir"



tbc

tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
forget meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang