1. Awalan

52 16 32
                                    

Haaahh...
Pagi yang harusnya cerah- emang cerah sih bogeng.
Pagi hari yang harusnya damai, aman dan tentram, berubah ketika suara teriakan dari sang kakak biadap memanggil.

" DEK, ADEK, ADEEEEKKKK, LU DIMANA?! GW BUTUH LU SEKARANG WOI "

teriakan dari sang kakak, yang ternyata pelakunya adalah Dila.

' anjing, liburan kenaikan kelas bukannya nyantai malah ngebabu... Dah biasa sih... Tapi kerjaannya gak ngotak su, ni manusia pagi-pagi dah bikin kesel... Belum lagi yang satunya '

Kuroma membatin pemirsa.

Ya... Jadi gini...
Pada dasarnya Kuroma itu bukan dianggap adek sama kakak-kakaknya, tapi...

Babu.

Kan.

Kesel.

" KUR, KUR, KURMA ARAB HEH SINI,  GW BUTUH BANTUAN LU BOGENG "

Manusia yang satu ini masih setia mengegas memanggil adeknya...
Padahal lagi otw.

" IYA BANGSUL, NI GW DENGER GAK USAH TERIAK, APAAN LAGI MANGGILNYA KUR, KUR, DIKIRA GW AYAM HAH?! "

Kuroma tak kalah ngegas karena dia udah kesel sama kakaknya.
Orang mah sabar, mending urusannya penting, lah Dila, dak ada penting-pentingnya.

" Apa sih pagi-pagi teriak gak jelas, ada apa lagi? Bantuan apa? "

Tanya Kuroma kesal.

" Jadi gini... Pipa air gw rusak lagi, tolong benerin "

Sudah ku bilang, suruhannya gak ngotak.

" Heh kutil kadal, perasaan baru Minggu lalu gw benerin tuh pipa, kenapa dah rusak lagi hah? Lu apain?! "

Kuroma masih setia kesal sambil bertanya.

Ni baru satu.

Belum yang satunya lagi.

" Ngapain tanya? Lu pasti dah tau lah " Kata Dila enteng.

" Hah? Bentar, bentar. Gw dah tau? "

Kata Kuroma bingung.

Kan belum di ceritain masalahnya, kok bisa sih Dila beranggapan si Kuroma tau, mungkin enggak kan?

Karna bingung, Kuroma pun mencoba mengingat-ingat kejadian pipa air Dila yang minggu lalu kenapa bisa rusak, setelah mengingat-ingat, Kuroma pun menghela nafas panjang, ternyata...

" Haaahh.... "
" Eh bangsul, lu sumbat pipa lagi pake apaan hah? Minggu lalu sabun, bulan lalu tisu, Sekarang apa? Batu? "

Tanya Kuroma kepada Dila.
Dia dah lelah, tapi.

Dia harus kuat ngadepin dua kakak biadapnya.

" ..... "
" Boleh jujur gak? " Tanya dila

" Boleh... " Kata Kuroma

" Tapi jangan marah " kata Dila

" Tergantung jawaban lu " kata Kuroma

" ..... "
" Gw.... " Gantung Dila

" Lu..? " Kata Kuroma

" G- gw sumpal... P- pake... B- batu k- kerikil " kata Dila gugup

Bukan hanya gugup yang Dila rasakan sekarang, gugup iya, takut iya.
Suka cari masalah sama adeknya, tapi gak berani ngelawan.

Bukan karena dia ngalah sama adeknya, tapi-
Emang dia kalah dari adeknya, terutama Kuroma, agak sedikit susah.

Apalagi kalo dah marah.
Melibihi singa kebun binatang dan melebihi dinosaurus yang udah punah.

꧁꧆Miyazaki Pemeli꧂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang