Yoongi sebenarnya ingin sekali menjadi detektif. Berkat rasa ingin tahu yang tinggi, itu motivasi terbesarnya. Dirinya suka mencari tahu mengenai sesuatu yang terasa janggal di kepalanya. Jadi, bukan tanpa alasan dirinya mengambil jurusan hukum. Intinya dia merasa tertantang dengan sebuah kasus, ia menyukai konflik.
Sejak awal, yoongi tahu jungkook menyembunyikan sesuatu, lebih tepatnya merencanakan sesuatu. Wajah datarnya itu mungkin bisa saja mengelabui ayahnya, namun tidak dengan dirinya yang sejak kecil memang senang mengamati orang lain. Jungkook itu mencurigakan sejak awal. Dan yoongi tahu jungkook tidak tahu jika dirinya tahu. Pria itu jelas hanya menganggapnya putri presiden yang lemah, manja, dan bodoh. Yoongi terkadang ingin tertawa di hadapan jungkook, namun itu jelas akan menghancurkan semuanya. Untuk berada hingga di titik ini, dirinya harus punya rencana yang bisa mengalahkan rencana jungkook.
"Jeon Jungkook?"
Yoongi beruntung dirinya tak mengenakan gaun dengan warna mencolok malam ini. Entah bagaimana caranya, dirinya kini sudah berada di posisi yang cukup dekat dengan target. Dirinya berada di balik pilar, di depan sana jungkook berdiri dengan pria dengan perawakan tinggi dan mengenakan jas tanpa dasi dan kancing atas yang dibiarkan terbuka. Yoongi tak dapat melihat wajahnya, selain karena tubuh jungkook menutupinya, wajah pria asing itu juga terhalang oleh kegelapan.
"Malam ini aku akan menyelinap ke ruangannya, apa kau bawa kodenya?"
"Dengar, kode ini 80% tidak valid. Kau bisa mengkombinasikan angka-angka ini. Cobalah sendiri"
Jungkook mengangguk, "Tidak masalah, aku tahu"
Tanpa mengatakan apapun lagi, keduanya berpisah sementara yoongi masih berdiam di balik pilar. Menyembunyikan dirinya dan menutup mulutnya. Ia akhirnya mendapat celah untuk segera mengetahui kartu AS Jungkook. Yoongi menjilat bibirnya kemudian keluar dari tempat persembunyiannya. Ingin segera pulang.
Yoongi mengeluarkan ponselnya sembari melangkah menuju tempat di mana mobilnya berada. Mengirim pesan pada bodyguardnya bahwa dirinya sudah menunggu di mobil dan ingin segera pulang. "Saya tidak melihat anda di dalam", ucap jungkook ketika keduanya sudah berada di dalam mobil menuju mansion. Yoongi menatap jungkook melalui spion, "Aku di taman", jawabnya kelewat tenang hingga jungkook tak menaruh curiga apapun padanya. Benar bukan? Baginya, yoongi adalah gadis polos yang lemah dan bodoh. Ini merupakan suatu keuntungan tersendiri.
Tiba di mansion, yoongi segera membersihkan dirinya dan mengganti gaunnya dengan gaun tidur satin tipis berwarna abu yang kemudian ia balut dengan jubah panjang berwarna serupa. Duduk di atas ranjang menunggu saat yang tepat. Seluruh lampu di mansion ini akan mati tepat pukul 10 malam. Yoongi yakin 100% pria itu akan bergerak saat rumah ini gelap. Karena saat ini jungkook pasti masih berada di paviliun atau entah dimana—yang jelas bukan di mansion utama—, jadi yoongi lebih dulu menyelinap ke dalam ruang kerja ayahnya dengan kunci cadangan yang ia punya.
Duduk tenang di tengah kegelapan menunggu datangnya mangsa. Duduk di sofa beludru milik sang ayah, yoongi menyilangkan kaki kanannya diatas kaki lainnya hingga jubahnya tersingkap menunjukkan kulit kakinya yang mulus tanpa cacat. Menunggu cukup lama, yoongi hanya perlu bersabar sebab hasilnya akan memuaskan.
Entah sudah berapa lama yoongi duduk di sana ketika akhirnya dirinya mendengar pergerakan dari luar ruangan ayahnya. Sebisa mungkin dirinya tak menimbulkan suara apapun. Sementara itu, di luar jungkook tengah berusaha membuka pintu dengan bantuan peralatan yang ia bawa. Butuh beberapa saat hingga pintu berbahan kayu mahal itu terbuka. Menghembuskan nafas lega, tak lupa melirik kanan kiri memastikan keberadaannya tak diketahui siapapun. Tentu saja dirinya sudah membobol CCTV sebelum kemari.
Menutup pintu di belakangnya begitu pelan, pria itu berjalan kesana kemari masih sama pelannya, berusaha tak melakukan kecerobohan apapun. Hanya dengan bantuan cahaya dari bulan, jungkook berjalan mengitari ruangan yang luas itu. Meraba apapun hingga menemukan sebuah kotak di dalam laci meja kerja Cho Jaewook. Setelah yakin, jungkook berjongkok dan mulai fokus pada deretan angka didepannya. Meski remang-remang, jungkook berusaha menekan angka-angka di depannya sesuai kode yang diberikan rekannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athena ;kookga [✔]
Historia Corta[genderswitch] / MINI BOOK "Jungkook, aku bisa melakukan apapun yang bahkan ayahku tidak tahu aku bisa melakukannya" Kookga Jungkook x Yoongi gs