Part 2

144 63 22
                                    


***











Keesokan harinya Sohyun mencoba untuk tidak bertemu Taehyung bagaimanapun caranya. Tapi itu tidak akan terjadi saat tiba-tiba dirinya di panggil tuan Jang dan memberitahunya jika kini dirinya akan menjadi sekertaris direktur.

Kalian tahu bukan jika direktur tersebut adalah Taehyung. Yang artinya Sohyun akan terus bersama Taehyung setiap harinya.

"Tuan Jang bolehkah aku menolak?"

"Wae? Bukankah kau sangat ingin menjadi sekertaris dari dulu. Ini kesempatanmu Sohyun-ssi."

"Benar, tapi saya--"

"Sudahlah Sohyun-ssi kau terima saja. Kau sangat beruntung karena di pilih langsung oleh direktur Kim."

Beruntung. Tentu saja. Ini bukanlah keburuntungan, ini adalah kesempatan bagi Taehyung untuk membalas dendam padanya

"Ini berkas-berkas yang sekarang adalah pekerjaanmu."

Sohyun menerima berkas tersebut dan membawanya ke meja kerja dengan wajah tak bahagia. Di lihatnya seseorang membereskan meja kerha Sohyun dan memindahkannya ke ruangan yang akan menjadi tempat kerjanya yang baru.

Somi menghampiri Sohyun dan menanyajan apa yang sudah terjadi.

"Aku akan menjadi sekertarisnya."

"Apa? bagaimana bisa?"

Sohyun membuang nafasnya lemah dan berjalan masuk ke ruangan yang dimana dia bisa melihat Taehyung yang sedang menatapnya dengan senyum setannya.

...

Kantor mulai sepi karena jam sudah menunjukan pukul 9malam. Sedang Sohyun masih berada di depan komputernya sambil membolak-balikan berkas yang menumpuk di mejanya.

"Hallo Sungjae, wae?"

"...."

"Belum, aku sudah bilang pada Somi jika aku lembur."

"...."

"Gomawo Sungjae."

Dugghh!!

"Aaakkk!!!"

Sohyun berteriak saat suara keras terdengar entah dari mana.

"Sso kau masih di sana?"

"Sso jawab aku, hallo Sohyun!"

Sohyun mengambil ponsel nya ya g terjatuh dan ternyata masih tersambung dengan Sungjae.

"S-sungjae...a-aku takut.." suara Sohyun gemetar dan itu membuat Sungjae yang mendengarnya sangat khawatir.

Tiba-tiba lampu di ruangan itu mati dan Sohyun semakin ketakutan. Di raba rabanya mejanya untuk mengambil tasnya dan berniat pergi.

"Kau mau kemana?"

"Aakkk!!"

Taehyung mendorong tubuh Sohyun hingga ketembok dan menatapnya tajam.

"T-taehyung..ku mohon lepaskan aku."

Mohon Sohyun yang tak berani membuka matanya. Dan Taehyung tersenyum sinis saat melibat wajah ketakutan Sohyun.

"Ini waktunya aku membalas apa yang sudah kau lakukan pada adikku."

Tangan Taehyung berpindah ke leher Sohyun dan sedikit menguatkan cengkramannya.

"T-taehyung..uhuk..le-lepaskan..."

Sohyun sudah mulai kehabisan nafas tetapi Taehyung tak juga mau melepaskan cengkramanya.

Hingga lampu menyala dan seketika Taehyung melepaskan tangannya dan terdiam melihat Sohyun yang sudah lemas dan nafasnya yang terengah-engah.

"M-maaf.." ucapnya sebelum akhirnya Sohyun terjatuh pingsan.

Taehyung pun menggendong Sohyun dan menghubungi sopir pribadinya untuk menyiapkan mobil.

...

Sungjae berlari masuk ke dalam perusahaan dan menanyakan pada sekurity disana apakah Sohyun masih ada di dalam. Dan ternyata Sohyun sudah pergi bersama dengan Taehyung yang membuat Sungjae semakin khawatir.

Sekurity tadi tidaj memberi tahu Sungjae jika Sohyun pergi dengan keadaan pingsan. Karena sebeluknya Taehyung sudah menyuruh sekurity tersebut untuk tidak memberitahu siapapun orang yang akan mencari Sohyun.

Bukannya ke rumah sakit tapi Taehyung membawa Sohyun ke rumahnya dan meminta tolong pembantunya untuk mengurus Sohyun.

Di kamarnya Taehyung terdiam dan mengingat apa yang dia lakukan di kantor pada Sohyun. Entah kenapa dadanya terasa sakit saat mengingat wajah Sohyun yang kesakitan juga ketakutan.

"Apa aku masih mencintainya? Itu tidak mungkin. Dia adalah orang yang telah membuat Jieun meninggal, dan aku harus membalas apa yang sudah di lakukannya pada adikku."

Kim Jieun, adik perempuan Taehyung yang telah lama meninggal akibat kecelakaan. Taehyung sangat menjaga dan menyayangi adiknya sepenuh hati, tetapi entah salah apa dirinya hingga kekasihnya sendiri tega menabrak adiknya hingga meninggal.

"Jieun~a...oppa merindukanmu...oppa akan membalas apa yang dia lakukan padamu." ucapnya pada foto Jieun yang ada di meja samping tempat tidurnya.

Di lain tempat Sungjae terlihat gelisah karena ponsel Sohyun tidak bisa di hubungi. Somi yang di berutahu Sungjae jika Sohyun menghilang pun sama khawatirnya.

"Aku yakin Kim Taehyung lah yang membawa Sohyun pergi!"

"Sungjae apa kita harus memberitahunya?"

Somi melihat Sungjae yang diam memikirkan sesuatu.

"Tidak, jangan kau beritahu dia. Kita tunggu besok jika Sohyun tidak juga di temukan. Maka aku akan menemui Kim Taehyung."

"Kau jangan membuatnya khawatir, aku takut jika dia mendengar Sohyun hilang dan berhubungan dengan Taehyung akan membuatnya sedih." lanjutnya

Somi mengangguk "Baiklah."

Malam ini Sungjae dan Somi pun harus merasakan kegelisahan karena tak bisa menemukan Sohyun. Tapi ada sedikit rasa senang karena Somi bisa melihat Sungjae lebih lama. Sungjae adalah pria yang selama ini telah membuat hati Somi tersentuh karena sikap dan sifatnya yang baik juga perhatian. Meski Somi tahu jika perhatian yang di berikan Sungjae bukanlah untuk dirinya, melainkan Sohyun.

Somi tahu jika selama ini juga Sungjae memendam perasaan pada Sohyun. Meski Sungjae tidak pernah mengatakannya tapi sangat terlihat jelas jika Sungjae menyukai Sohyun.

"Sudah malam, aku akan mengantarmu pulang."

"Nde, gomawo."

Somi tersenyun melihat punggung Sungjae yang berjalan di depannya.




















Love and Hate

Love And HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang