00

16 6 2
                                    

08.35 Bandung

Tuk. . . tuk. . .

Beberapa murid mengetukkan sepatunya di lantai dan beberapa ada yang juga mengetukkan pulpen nya di meja. Hening, itulah yang menjadi keadaaan kelas tersebut saat ini, entah para murid yang tenggelam dalam pemikiran mereka masing-masing maupun beberapa murid lainnya yang melafalkan doa semoga hal baik datang.

Bukan, itu bukanlah suasana hening saat pembelajaran pada biasanya, namun itu adalah keheningan menanti pengumuman kelolosan peserta pertukaran pelajar.

Sekolah SMA Negeri 1 Garuda Bandung yang berada di negara Indonesia. Sudah menjadi tradisi lama bahwa setiap setahun sekali akan diadakan pertukaran pelajar ke luar negeri, mengingat juga sekolah ini termasuk deretan sekolah terbaik di Indonesia. Banyak dari berbagai negara luar yang menilai positif tentang sekolah ini, entah itu dari keunggulan, kepintaran, prestasi maupun kedisiplinan. Negara yang sudah menilai baik itu terdiri dari Australia, Jepang, China, Singapore bahkan Amerika Serikat pun dan masih banyak beberapa negara lainnya.

Dan sekarang adalah waktunya angkatan tahun ini berjuang demi mendapatkan sertifikat pertukaran pelajar yang diadakan dengan sekolah di Korea Selatan bernama School of Performing Arts Seoul/ SOPA. Tentu saja hal itu langsung disorot oleh media massa karena SOPA yang kabarnya adalah sekolah yayasan terbaik di Korsel itu akan membuka program pertukaran pelajar pertama dan itu dengan negara Indonesia. Berbanggalah seluruh sekolah yayasan Indonesia kepada SMA Negeri 3 Garuda ini karena berhasil membawa nama baik Indonesia di negara lain lagi.

Hal yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, yaitu pengumuman kelolosan pertukaran pelajar. Banyak murid yang menanti itu entah dengan antusias, merasa ingin tau lebih, bahkan ada juga yang takut akan hasil tersebut.

Bapak guru dengan kacamata bening yang digunakannya itu memasuki kelas dengan membawa secarik kertas dan ekspresi tersenyum bangga. Ah itu adalah kertas yang didalamnya berisi manusia sempurna yang mendapatkan beasiswa pertukaran pelajar tahun ini.

"Assalamualaikum wr wb murid murid semuanya, kalian pasti sudah tau bahwa hari ini adalah pengumuman juara kelolosan pertukaran pelajar yang bertempatkan di Korea Selatan tepatnya di SOPA-" guru itu mengambil nafas sebelum melanjutkan kata-kata nya yang menggantung tersebut.

"Sebelum saya mengumumkan hasilnya, saya berpesan agar kalian yang nantinya mewakili sekolah kita untuk menjaga nama baik sekolah dan tidak melakukan hal yang tidak diinginkan. Dan untuk yang belum lolos saya peringatkan untuk tidak berkecil hati, karena masih banyak hal baik yang bisa dilakukan untuk sukses di kemudian hari." ucap guru itu formal.

Murid di kelas itu serentak mengiyakan pernyataan pak guru yang ber status sebagai kepala sekolah tersebut.

"Selamat kepada 3 murid peserta yaitu Lee Moura dengan nilai tertinggi 98.5 , Seya Alendra peringkat kedua dengan nilai 98.5 dan yang terakhir ada Louise Danandjaksa dengan nilai 97.8"

Terdengar sorakan dan tepuk tangan dari siswa-siswi lain setelah pengumuman itu selesai. Ketiga murid yang namanya disebut tadi saling bertukar pandang. Kemudian setelahnya mengucapkan terimakasih kepada pak kepala sekolah yang mengumumkan tadi.

Setelah itu kepala sekolah memberikan secarik kertas yang dibawanya tadi ke meja mereka bertiga yang berdekatan itu. Dan setelah itu, kepala sekolah pamit keluar kelas.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HELLO FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang