02

11 6 6
                                    

## Morning in seoul

Hari ini adalah hari dimana keempat gadis itu pergi ke sekolah barunya untuk pertama kali. Jieena, gadis itu ternyata sangat perhatian kepada 4 gadis yang lebih muda darinya. Pagi pukul setengah 6, gadis itu pergi menuju apartment keempat gadis itu.

Dan sekarang ia terlihat sedang memasakkan sarapan untuk mereka. Sebelumnya ia memberikan setelan seragam sekolah untuk keempatnya karena dia lupa memberikannya kemarin malam. Dirasa sudah matang, ia menyajikan 4 mangkuk ramen untuk sarapan.

"Nih ya makan, abisni kita berangkat" ucap gadis itu sembari meletakkan mangkuk ramen di meja.

"Kak, lu gaperlu gini asli deh" balas Louise menimpali.
"Tau nih kak, ngerepotin tau gak?" lanjut Alsha.

Jieena hanya mendengus sebal mendengar kalimat itu, hey apa yang merepotkan? kan dia hanya menyiapkan makanan dan tidak lebih. Tapi mungkin bisa juga dibilang berlebihan? mengingat mereka baru kenal satu sama lain kemarin sore. Ah sudahlah, Jieena hanya merasa ingin lebih dekat kepada 4 gadis yang lebih muda darinya itu.

"Iya kak, udah ya besok jangan lagi kita kan udah gede, nanti kalau misal gua sama temen-temen butuh apa-apa pasti bilang lu kok" ucap Seya.

"Thanks ya kak buat sarapannya sama tumpangannya nanti" tambah Moura.
"Iya lo pada bawel semua deh njing, kan gua cuma gabut mangkannya kesini, udah ah buru abisin makannya abistu kita berangkat" balas Jieena cepat.

Mereka segera menghabiskan sarapannya lalu bersiap untuk berangkat ke sekolah.

### in SOPA

Kelima gadis itu memasuki sekolah yang nampak mewah dan besar itu. Tak sedikit pasang mata yang melihat kehadiran ke-4 gadis ini. Ya mereka tau jika keempatnya adalah siswi pindahan dari Indonesia, namun mereka tetap memandangi para gadis yang terlihat asing itu.

Mereka berjalan ke ruangan yang sepertinya adalah ruang kepala sekolah.

"Permisi, selamat pagi bu" sapa Jieena kepada seseorang yang ada di dalam ruangan tersebut.

"Pagi Jieena, ah mereka siswi pindahan?" wanita itu menatap satu persatu keempat gadis yang sudah rapi menggunakan seragam resmi milik SOPA itu.

"Iya bu, saya kembali dulu ya" Jieena menunduk sopan hendak pergi dari ruangan tersebut.
"Ah tolong panggilan ketua osis kita sekalian ya, thanks a lot Jie" balas wanita itu yang dibalas anggukan oleh gadis bermarga Choi tersebut.

"Oh before, can you speak korean?"
"Ah yang lain masih belum lancar, saya sudah karena kebetulan saya blasteran Korea Indonesia" ucap Moura sembari membungkukkan badannya sopan.

"Ah begitu, baik sebelumnya saya akan memperkenalkan diri dulu. Nama saya Kim Minji yang merupakan kepala sekolah disini, dan juga saya mengucapkan terimakasih kepada kalian karena sudah mau meluangkan waktu untuk mengikuti program pertukaran pelajar. Ini adalah kali pertama sekolah ini mengadakan program pertukaran pelajar, dan kalau ada apa apa bilang sama saya aja ya? oh juga semoga kalian cepat beradaptasi di sekolah ini" ucap Minji sembari tersenyum.

Moura dan ketiga temannya membalas senyuman itu sembari mengangguk sopan. Pintu ruangan itu tiba-tiba terbuka menampilkan sosok pria dengan parasnya yang tampan. Pria itu membungkuk sopan kepada kepala sekolah dan juga keempat gadis itu.

"Oh Huang Renjun" tak usah ditanya bagaimana reaksi Moura saat ini, didepannya ini benar Huang Renjun sang idola? wah bisa gila batinnya.

"Oh Huang Renjun" tak usah ditanya bagaimana reaksi Moura saat ini, didepannya ini benar Huang Renjun sang idola? wah bisa gila batinnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HELLO FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang