2. MEMORY

25 1 0
                                    

Author pov

Angin menyambut begitu ramah, surya yang terbenam di ufuk barat menambah keindahan suasananya.

Sore itu menunjukkan pukul 17.15 WIB dimana aku berkutat dengan laptop kesayanganku, setumpuk buku pelajaran dan tak lupa dua novel super tebal ikut menemaniku. Banyak yang harus ku kerjakan, mulai dari tugas kuliah, proposal kegiatan mendatang, dan pekerjaan lain yang menunggu antrian pengerjaan.

Ketika mengambil sebuah buku, tanpa sengaja ada selembar kertas terjatuh. Kupungut kertas tersebut, sudut bibirku terangkat melebar menandakan bahwa sang empu sedang tersenyum.

Ternyata hasil ulangan harian mata pelajaran produktif yang sengaja ku selibkan di buku gelatik supaya tidak jatuh dan hilang. Itu bukan kali pertama aku mendapat nilai A+, "Alhamdullilah", batinku.

Ku letakkan hasil ulanganku di sudut meja, tiba - tiba sekelebat ingatan membawaku kembali mengingat peristiwa beberapa tahun lalu, hampir semua nilai ku jauh dari harapan. Bisa dibilang paling jeblok diantara teman - teman sekelasku. Itu karena pergaulan ku yang salah.

Hingga suatu ketika Allah menegurku. Sebuah peristiwa mengerikan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dan, satu yang kuingat. Nasehat seorang yang menyelamatkanku dari tragedi mengerikan itu, dialah yang mengubah kerasnya hatiku menyadarkan kesalahan besar yang selama ini ku pupuk, dari seorang gadis yang nakal menjadi seorang gadis yang selalu antusias dalam berhijrah. Ia adalah seseorang yang sampai saat ini pun aku tak tau siapa namanya.

Hah... Lucu bukan? ya tentu saja.

Ia sudah menyelamatkan ku dan merubah hidupku tetapi sampai saat ini pun aku tak tau siapa namanya, ia tinggal dimana, dengan siapa, yang ku ingat hanyalah garis wajah yang tegas dengan semua nasehat-nasehatnya. Wajah dan suara yang samar-samar masih tersimpan rapi di memori otakku. Yah, meskipun samar-samar. Entah kenapa, sama sekali tidak hilang dari ingatan.

Aku hanya ingin sekali menyampaikan rasa terimakasih ku padanya. Dan aku ingin menunjukkan padanya bahwa aku telah sadar dan berniat memperbaiki diri.
Aku ingin ia tau semua itu, karena ialah yang telah menyadarkan ku dan mengubah hidupku. Tuhan,, tolong,, pertemukan kembali aku dengan sosok tersebut.


🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
Happy reading guyss,,
maaf jika banyak typo bertebaran mohon bantuan untuk menandai ya biar bisa di revisi.

Btw,, terima kasih sudah menyempatkan waktu membaca tulisan random ini,, 😂 maaf kalo alur atau penggalan kalimatnya kadang suka nyeleneh dan nggak nyambung, di maklumi saja yah😅😅

Mau bantu kasih saran?,,
wahh boleh banget dong😃 mohon kasih kritik dan saran yang membangun ya guyss.

Salam hormat author🙏✌✌

@nurul_hdyh00

MALAIKATKU (New)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang