Sentuhan lembut mendarat di pipiku. Sebuah tangan yang tak asing bagiku."Kak, bangun.. sholat Subuh dulu ya", kata wanita cantik di hadapanku.
"Bentar, masih ngantuk".
Ehemm, Mon maap ya imannya masih naik daun. Eh, naik turun 😭
"Kak, ini udah siang loh. Kamu kan juga ada kuliah", katanya dengan lembut.
Perlahan ku picingkan mataku dengan terpaksa. Yang pertama kali kulihat adalah wajah cantik dengan senyuman manis dari seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah momy. Ya, itu mamaku. Kutarik selimut ku perlahan namun ditahan oleh Momy dan diikuti dengan uluran tangan yang harus segera ku terima dengan sedikit menggerutu. Tangan kecilku mendarat rapi di telapak tangan Momy.
" Mandi, sholat subuh, terus siap - siap ya Kak. Keburu siang", kata Momy dengan senyuman khasnya yang hanya kubalas dengan anggukan kepala tanda bahwa aku setuju.
Setelah Momy keluar dari kamarku barulah aku beranjak dari tempat tidurku.
Selesai dengan aktifitas pagiku, kulirik jam menunjukkan pukul 05.45.
" Masih pagi" gumanku.
Aku pun memutuskan untuk membuka hp dan melihat beberapa media sosial ku . Yang pertama ku buka adalah WhatsApp. 579 pesan dari 21 chat. Begitulah pemberitahuannya.
Aku menggeleng pasrah. Ku buka satu persatu chat tersebut, sampailah pada nama Waketos Bawel ada 50 pesan, rupanya dia menSPAM WA ku yang tak bisa online semalam.
WhatApps Online
"P"
"P"... (Anggep aja spam 50 kali 😂)
"Astaghfirullah...., Knpa lu Vin SPAM-SPAM WA gue!?".
"Kemana aja semalem?".
"Nyari tumbal.".
"lu kalo ngomong yang bener, gur aamiinin ni!!".
"Serahhh".
"Cuma mau ngingetin, flashdisk nya jangan lupa dibawa".
"Oh,".
"Ohh doang ?"
"Terus?".
"😢Dasar, gk tau terima kasih".
"ya, ya, yaa, makasih udah diingetin".
"Aye aye Bu Ketos".
WhatApps Offline
Pesan terakhir hanya kubaca setelah mendengar teriakan Momy.
" Kak, cepet turun sarapan, nanti keburu siang".
"Iya My..".
Aku bergegas mengambil tas dan jaket.
"Pagi Py, pagi My". Sapaku.
"Pagi sayang. Cantik banget anak Popy". Puji Popy.
"Ah, Popy. Biasanya kan Nasya juga Cantik hehe...".
Kami semua pun tertawa.
"My, Py. Nasya berangkat dulu ya. Takut telat nanti".
"Iya kak, hati - hati". Kata Momy.
"Belajar yang rajin yah". Timpal Popy.
"Iya My, Py... Pasti, makasih. Nasya berangkat dulu ya. Assalamualaikum".
"Walaikumsalam". Jawab mereka.
Sambil berjalan keluar rumah, ku kenakan jaketku. Sampai di garasi ku keluarkan motor kesayanganku tidak lupa memakai helm, dan bergegas mengendarainya ke sekolah.
Setelah 15 menit berkendara akhirnya sampai juga di sekolah. Ku parkirkan motorku dengan hati - hati dan langsung menuju ke kelas. Sesampainya di hal tiba-tiba saja sekelompok anak perempuan mengerumuniku.
"Ka, lomba MTQ siapa aja yang ikut Kak?", salah satu dari mereka.
"Yang ikut mewakili lomba MTQ sekolah kita adalah....".
"Suprice....!!!".
Melihat wajah penuh harap mereka membuatku ingin segera nabrut kabur dari mereka dengan menahan tawa.
"Kak Nasyaaa!!!", Teriak mereka kesal.
Sesampainya di koridor kelas barulah aku berhenti tertawa, pasalnya disana ada anak laki - laki yang sedang mengobrol. Ketika aku melewati mereka salah satu dari mereka menyapaku.
"Pagi Bu Ketos".
"Pagi Waketos Bawel". Jawabku sembarangan.
"Hmmm..." Jawab Vino kesal.
"Flashdisk nya dibawakan?".
"Iya - iya bawel, lu tenang aja deh", Kataku sambil berjalan memasuki kelas.
Sesampainya di kelas langsung saja ku lemparkan tubuhku di kursi.
"Lo ngapain Sya, dateng - dateng muka kusut kek gitu". Kata Hida sahabatku.
"Huh,, kayaknya nanti kita nggak bisa full ikut pelajaran deh".
"Lah nggak ikut pelajaran ko mukanya malah kusut gitu. Kalo aku mah bahagia banget dongg".
" Yeh,, emang elo". Jawabku sambil memanyunkan bibir.
"Ya udah lah aku tinggal nonton dulu".
"🎶🎶".
Sayup - sayup terdengar lagu yang tak asing di telingaku. Itu lagu kesukaanku, ternyata dari hp Hida.
"Lumayan merdu dan cukup membuatku tenang" batinku.
Dan entah kenapa tiba-tiba melamun.
🙄
🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸
Maaf gaess males banget,, gak bisa mikir judul udah gitu aja yah jangan galfok sama judulnya, emang ga sinkron sama isinya🤣, semoga ga garing garing amat yakk 😹
Yg mau kasih saran boleh,,
KAMU SEDANG MEMBACA
MALAIKATKU (New)
Teen FictionKehidupan adalah sebuah misteri. Kita hanya bisa berusaha, selebihnya Allah lah yang menentukan. Tidak lain juga dengan seorang gadis yang kini sedang mengarungi hidupnya. Kisah yang terjadi bukanlah skenarionya, Allah menyimpan segalanya yang terb...