Raden kian dan abikara

309 36 23
                                    

Typo
Harap maklum
Happy reading

Suasana subuh sangat sejuk.
matahari belum terlihat para warga sudah bangun untuk melakukan
pekerjaan sehari hari. Asap asap mengepul dari rumah rumah warga.
Keadaan ini begitu mirip dengan istana yang para penghuni mulai mengerjakan tugas masing masing.

Ratu Ratnasari melankah menuju
Ke kamar anak semata wayangnya.
Tangan lentiknya membuka pintu.
Tampak sosok kecil sedang terlelap.
Ratu Ratnasari mendekati tempat tidur putranya sambil tersenyum.

" Putra ku kian bangunlah nak , jangan sampai ketinggalan sholat
subuh " lembut Ratnasari.

"Eunghhh .. " mata coklat kian terbuka pelan ketika mendengar
suara ibunya.

" Ibunda .. " serak kian

" Ya nak , ayo cepat wudhu sebelum waktu subuh hilang" ajak Ratnasari
menuntun kian ke belakang untuk wudhu..

Mereka melaksanakan sholat bersama sama dengan sang raja.
Perlu di ketahui saat pangeran dharma menikahi Ratnasari
ia memeluk Islam secara diam diam.
Sampai akhirnya keluarga pangeran dharma tau bahwa putra bungsu mereka memeluk Islam. Itulah kenpa terjadi peperangan antara 2 kerajaan.
Karna sang kakak pangeran seta mencoba mengambil alih kerajaan
Yang di pimpin oleh pangeran dharma.
Ia iri karna kerajaan adiknya lebih makmur dibandingkan dengan kerjaan
miliknya yang kurang dari kata makmur.

" Assalamu'alaikum warahmatullahi
waabbarakatuh"
Berucap salam terakhir.

Pangeran dharma menghadap ke belakang untuk bersalaman dengan anak juga istrinya.
Ratnasari mencium tangan suaminya
pelan kemudian di susul Raden kian
Yang mencium punggung tangan ayahnya pelan baru ibunya.

" Putraku kian jadilah anak yang soleh.ayahhanda selalu berdoa agar kau menjadi anak yang berbakti"
Ucap raja dharma.

"Baik ayahanda ,kian janji akan menjadi anak yang Sholeh juga berbakti pada ayah dan ibunda"
Ucap kian sungguh ².

Tangan besar raja dharma mengelus
Kepala Raden kian lalu mencium lembut.

" Aamiin " ucap raja/ratu

" Aku harus pergi karna ada undangan ke istana seberang"
Jelas raja dharma.

" Baiklah kakanda , pergilah Dinda akan menjaga putra kita dengan baik"
Jawab Ratnasari.
Raja dharma pun mencium kening Ratnasari lembut kemudian berganti kepada Raden kian yang menggemaskan >.<
Kemudian raja dharma pun pergi.
tak lama Raden kian ikut keluar
untuk melihat ayahnya pergi.

" Ayahanda" panggil Raden kian pelan.

Tangan lentik Ratnasari memegang kedua bahu Raden kian pelan.
"Berdoa saja ,semoga ayahanda segera
Kembali" bisik Ratnasari.

"Baik ibunda" jawab kian

Di tengah hutan

Seorang anak kecil tengah berlatih bela diri bersama dengan kakaknya.
Kaki kecilnya menapak pohon kesana kemari terakhir berpijak di atas kayu.

Hap !

Kaki mendarat di tanah dengan cepat.
Tiba tiba ia menghindar dengan cepat
Ketika sebuah kayu hendak mengenainya. Sang kakak tersenyum
Bangga melihat perkembangan
Adiknya abikara yang mempelajari
Seseuatu dengan cepat.

" Bagus abikara ,bela diri mu berkembang pesat.raka bangga padamu" ucap Rico

Abikara kecil hanya diam tak menjawab pertanyaan rico.tapi
bagi Rico diamnya abikara adalah
Suatu hal biasa. Karna sejak kecil
abikara adalah anak pendiam.bahkan ketika dia terluka , Abikara hanya
Bicara pelan lalu pingsan.
Ajib banget si abikara ༼ つ ◕‿◕ ༽つ
Itu sewaktu kecil sekarang abikara berusia 6 tahun. Mata biru ,kulit putih, rambut hitam ,bibir mungil.
Ada yang bilang bahwa abikara seperti seorang putra pangeran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KIAN ABI ( cerita fiktif)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang