◇ kedai

141 16 8
                                    

"-45010 koordinatnya."

Un:c memperhatikan tablet nya, sebelum mengoper nya pada gadis bersurai ungu yang dengan setia mengekorinya dari belakang. "Bagus. Reol kau siap bukan?" Anggukan didapatkan, saat Reol memasang masker putihnya.

Melakukan hal yang sama, Un:c mengambil SS2-V2 A1 dari penjaga lain yang membungkuk di sampingnya. "Merci."

Reol menepuk tangannya beberapa kali, hingga beberapa orang berpakaian serba putih dengan penutup wajah mulai berkerumun.

"Fuh.. waktunya memulai pembersihan."

"Tujuan kita Tuan Anku?"

"S-Production."

"compréhensible. Les sujets ont reçu un nettoyage a été effectué immédiatement.(dimengerti. Subjek diterima, pembersihan akan segera dilakukan.)"

...

Soraru meregangkan tubuhnya. "Pagi.. banget.." Keluhnya. Disampingnya ada Mafu yang bersorak girang, karena berhasil menyeret Soraru dari apartement miliknya.

Kini keduanya melangkah teratur. "Soraru-san~ mau itu!" Soraru memutar malas matanya, mendapati penjual balon yang menyapa anak-anak kecil di depan stand—nya. "Maf.. Kamu beneran mau itu?" Anggukan semangat diberikan.

Berakhir Soraru merogoh dompetnya dan membeli satu balon bewarna biru untuk Mafu. "Kaya anak kecil aja."

"Aku bahkan lupa gimana masa kecilku.." Ia berbisik kecil.

"Hm?"

"Gapapa kok! Eh Soraru-san!! Itu Ama-chan sama yang lain. Yuk."

Amatsuki melambai, dengan sebelah tangan yang sibuk menjewer telinga Kashitarou. Masih dendam ternyata. Disebelahnya ada Sakata masih celingukan, sepertinya menunggu Urata datang. "Luz mana?" Pertanyaan itu terlontar, membuat Amatsuki menunjuk stand es krim dimana Luz dan Kei yang mengantri.

"Ini kok berasa date tapi yang lurus cuman Luz doang ya.."

Kashi tertawa, "Gatau aja kamu, Luz itu punya seseorang yang paling dicintai. Bahkan dia rela ngorbanin seluruh hidupnya, demi dia." Mafu mengangkat alis. "Siapa?"

Menjitak kepala Kashi, Amatsuki berdehem. "Ini bocah keseringan ngawur biarin aja maf, kita langsung aja kedalem kalau nunggu Urata, Luz sama Kei kayaknya kelamaan deh." Mafu mengangguk, dibalas dengan senyum sumringah Amatsuki yang masih setia menjewer telinga Kashitarou. "Eh, aku nungguin Urata-san disini dulu aja. Sekalian mau ikut beli eskrim sama Luz!" Sakata, bocah itu meminta izin langsung pergi.

Kini tersisa empat orang, yang berdiri bersiap memasuki kedai makan kecil. Sebelum keempatnya dikejutkan, dengan pintu yang terbuka terlebih dahulu.

"Eh?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh?"

Pemuda bersurai ungu itu membuat gestur menunduk. "Maaf mengagetkan kalian, ahahaha aku pikir kalian tidak akan masuk. Jadi aku berinisiatif membukakan pintu. Selamat datang, di kedai kopi kecil milikku." Sempat, Kashi membelak kaget dan menutupi mulutnya. Sementara ketiga orang itu membungkukkan badan. "Tidak mungkin.. gawat!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 「 Clean Break!! 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang