4

197 21 0
                                    

Mobil yang ditumpangi keduanya berhenti di halaman rumah Felix. Keduanya masih terdiam duduk di kursi masing-masing.

"Kak.. Kenapa ya kak Ino kaya ngga suka sama kak Chan?" tanya Felix sambil memainkan jari yang lebih tua.

"Bukan ngga suka kok, kakak kamu kayanya ngga ikhlas aja adeknya udah jadi punya orang hahaha," tawa renyah Chan mengisi indra pendengaran Felix. Energi positif yang diberikan oleh Chan seakan berhasil merubah rasa kesal didalam diri Felix pada kakaknya.

"Kayanya kak Chan harus deketin kak Ino deh, biar kita kalo jalan ngga susah begini," Felix memajukan bibirnya.

"Iya Lixie sayang. Nanti kak Chan coba ya?" tutur Chan perlahan.

Tiba-tiba orang yang sedari tadi dibicarakan oleh keduanya muncul,

"Adek turun, udah malem. Cepet masuk." Setelah itu Felix pun keluar dari mobil Chan, bergegas masuk ke dalam rumah setelah berpamitan dengan Chan.

Minho melangkah mendekati mobil Chan, mengetuk jendelanya pelan, sebelum membuka pintu mobil dan masuk ke dalamnya.

"Gue minta tolong anterin ke minimarket depan dong, mager banget nyetir sendiri," ucap Minho datar.

Chan yang bingung pun hanya menuruti ucapan kakak pacarnya ini, sekaligus cari restu pikirnya.

"Btw sorry ya tadi gue marah sama lo. Udah terlanjur marah jadi gue trabas aja lah," kata Minho memecah suasana canggung diantara keduanya diakhiri dengan tawa canggungnya.

"Santai aja, em?"

"Lino, panggil gue Lino. Kayanya lo lebih tua kan dari gue?"

"Haha iya Lino, cuma beda setahun ini kok santai aja." Kata Chan. Tangannya bergerak berniat menyalakan radio, tapi tangan Minho lebih dulu bergerak. Berujung tangan keduanya yang bersentuhan.

Setelah sampai di minimarket Chan menunggu di mobil, dan membuka ponselnya.

"Felix nggak kirim chat, mungkin dia langsung tidur kali ya, haha bayi." monolog Chan.

Tanpa dia sadari Minho sudah berada di luar mobil dan melihatnya dengan tatapan horor.

"Kenapa lo ketawa sendiri begitu, ngga kerasukan kan lo?" ucap Lino begitu masuk ke dalam mobil.

"Ya enggaklah no. Mana mungkin setan berani gangguin kalo ada malaikat di sebelah gue."

Dan Minho langsung memalingkan mukanya ke arah jalan, guna menutupi pipinya yang semakin kemerahan.

"Ngomong apa lo Chan. Cari mati banget. Abis ini makin nggak direstuin gue."

*****

Tbc

Affair (Banginho/Minchan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang