Semenjak perdebatan di mobil seminggu yang lalu hubunganku dengan dia semakin dekat, tapi kami sudah jarang bertemu aku selalu punya alasan yang tepat untuk menghindari permintaan-permintaan dia yang tidak ada habisnya jika dituruti.
Bukan alasan sebenarnya, lebih tepatnya aku sudah kelas tiga, sedang sibuk-sibuknya bimbel dan segala macam ujian. Beruntungnya Alika mengerti keadaanku.
Tapi tidak dengan hari ini. Dia memaksaku menemaninya membeli hadiah untuk adikku yang hari ini ulangtahun. Aku kan kakaknya ya? Ngapain juga dia ngajak aku buat beli kado untuk adikku? Dia itu memang orangnya susah ditebak. Aku sampai pusing sendiri dibuatnya.
Aku sekarang sudah berada di dalam mobilnya. Dia menepati janjinya untuk berhenti merokok. Sepertinya ada yang aneh dengan sikapnya hari ini. Dia tidak terlihat rewel atau cerewet sama sekali, apa dia sedang ada masalah?
Aku memandangnya yang fokus mengendalikan setirnya. Biasanya dia selalu peka kalau aku sedang melihatinya. Wah bener- bener ada yang gak beres sama ni anak.
Aku menyentuh bahunya "Lika, lo gapapa? Lagi mikirin apa siii?"
"Gue gapapa. Emang gue kenapa?" tanyanya.
"Yeuuu... Lo malah nanya balik! Koplak banget si lo!"kataku sebal.
"Kalo lo butuh pundak,nih pundak gua masih sanggup kok jadi sandaran badan lo yang tambah ndut itu" candaku.
Dia hanya terkekeh. Menyebalkan bukan?
Tidak lama kemudian mobil yang kami tumpangi memasuki kawasan parkir mall. Setelah Alika memparkirkan mobilnya kami segera masuk.
"Kira-kira kado apa ya buat adek lo?" tanyanya.
"Itu aja tuh kaos spongebob panjang"jawabku asal.
Dia terkekeh "yakaliii dahh cha"
"Yalagian elo mah ribet2 banget dah"
"Yaelah, kenapa si emang? Ade lo kan ade gue juga"katanya sakratis.
"Iyaiya" jawabku. Aku mengalah sajalah daripada ribut di keramaian.
Toko-toko sudah kami datangi semua, namun belum ada yang cocok hadiah buat adikku.
"Ini toko yang terakhir ya Lika, pokoknya kalo nggak dapet juga, kita pulang aja!"kataku sebal. Dikira gak cape apa muterin mall segede begini buat nyari kado anak tiga tahun, dikasih mainan masak-masakan juga bahagia adikku.
Namun kata Alika jangan masak-masak an itu udah biasa. Lagi juga nanti pada ilangan alat-alatnya.
Memang benar juga sih apa katanya.Kalian tahu? Aku kasih tau kalo belum tahu. Sekarang aku lagi di tarik-tarik masuk ketoko lain.
"Ihhh jangan tarik-tarik Lika! Kaki gue udah pegel"
"Iyaiya maaf. Ini gue tadi lihat ada yang bagus buat kado adik lo" ujarnya semangat.
"Yayyayayayayaa" aku memutar bolamataku.
Aku duduk disofa yang disediakan,sedangkan Lika sibuk mencari kadoannya. Ku lihat dia berjalan menghampiriku sambil membawa satu gaun baju.
"Nah, ini baguskannn? Yeay akhirnya dapet juga!" ujarnya dengan semangat yang berlipat ganda.
"Wahh bagusnih, gaun frozen, cocok buat adik gue. Buat gue juga cocok"kataku sambil membayangkan menggunakan baju itu.
Dia menyentil dahiku "wei jangan menghayal yang engga-engga dehh! Yuk bayar terus kita pulang" perintahnya.
"Yeyyyy pulang" seruku seperti anak sd.
Dia hanya menggelengkan kepala sambil terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
best friend
Teen Fictionaku tidak pernah menyangka semua ini akan terjadi. kehidupanku berubah drastis semenjak aku bertemu dengan dia secara kebetulan atau mungkin banyak orang menyebutnya dengan... TAKDIR. Alisa Khansaa