01. Tak Terucap

5 2 2
                                    

🌼Happy Reading🌼


"Kita putus!"

Dua kata yang mudah diucapkan namun susah dilupakan. Hari-hari yang awalnya penuh dengan canda tawa sekarang terasa hampa. Kehampaan ini yang membuat gadis manis yang memiliki lesung pipi sebelah kiri ini merasa ada segudang perasaan kecewa dan sedih.

Namun itu semua sudah berlalu, yang sudah menjadi masa lalu dan akan ia kenang tak kan pernah ia lupakan secuil memori indahnya bersama sang pengisi hati. Jika ditanya apakah ia masih mengharapkannya jelas ia akan menjawab 'PASTI' tapi kembali pada kenyataan yang tak kan mungkin bisa bersatu terkecuali tuhan yang sudah berkehendak.

Maka dari itu yang ia lakukan hanya satu, berdoa kepada tuhan agar ia bisa bersama dan berjodoh pada sang pengisi hati yang sampai saat ini ia masih tetap mencintainya.

Mantan itu julukan yang tepat bagi pasangan yang dulu saling suka dan sekarang memutuskan hubungan. Jika sebagian orang menganggap mantan adalah barang yang sudah tak dianggap dan harus dilupakan. Lain hal nya dengan gadis yang sedang melamun itu, ia masih belum bisa melupakannya. Banyak moment yang tak bisa dilupakannya. Ya memang pengalaman setiap orang dalam berhubungan berbeda.

"Rin!!" panggil seseorang pada gadis yang sedang melamun memandang lurus pohon didepannya.

"......" tak ada respon dari gadis tersebut.

"AYRINA EOLA ZHAFANNI!!" teriak seseorang tersebut dengan kesal dan pada akhirnya teriakannya membuahkan hasil, gadis yang mempunyai nama tersebut sampai berjengat kaget dengan teriakan yang tepat di samping telinganya.

Gadis yang sering disapa Ayrin, Rin, dan Ay tergantung pada siapa yang memanggil, itupun menatap garang kepada orang yang meneriakinya. "Apa hah!!" Balasnya.

"Lo, gue panggil-panggil dari tadi malah ngelamun aja. Awas kesambet kuntilanak beranak mampus lo!" sungut orang tersebut menatap sebal temannya.

"Terserah Gita aja." balas Ayrina yang sudah malas berdebat dengan sahabatnya.

Gadis yang bernama lengkap Sagita Andini kerap disapa Gita yang tak lain sahabat dari Ayrina pun mengernyit bingung. "Ada masalah?" tanya Gita yang tepat sasaran atas gerak-gerik Ayrina yang tadi hanya melamun. Pasalnya kedua gadis tersebut jika disatukan akan terjadi perdebatan-perdebatan yang kurang bermanfaat.

"Jangan tanya dulu ya, gue belum siap buat cerita." jawab Ayrina menatap lawan bicaranya dengan tersenyum getir.

"Gue sedih lihat lo yang begini tapi, apa boleh buat itu kemauan lo. Gue siap kapanpun kalo lo butuh teman cerita,"

"Makasih Git, lo temen gue dari kita masih sama-sama pake pampers sampai sekarang pun lo masih peduli sama gue."

"Lo bukan gue anggap teman lagi Rin, tapi udah kek saudara."

"Gue masih ingat dulu waktu kita kecil pernah mandi di bak di depan rumah cuman pake singlet daleman sama sempak doang pas gigi masih ompong-ompongnya," lanjutnya berniat menghibur Ayrina dengan mengenang masa kecil mereka berdua dan itu cukup mengundang tawa kecil dari Ayrina.

"Andai waktu cuman terisi sama masa kecil kita ya Git, pasti semua gak akan seperti sekarang yang tau apa arti jatuh cinta, sakitnya saat jatuh cinta dan pasti gak akan tahu menahu tentang cinta-cintaan." ucap Khanza.

"Gue juga pernah mikir gitu Rin, tapi gue juga mikir kalo kita seneng-seneng terus kapan kita bisa ngejalani ujian yang sedang menanti kita kedepannya. Hidup terus berjalan baik masalah yang lurus sampai yang terjal pun kita akan lewatinya, dan lo ingat ucapan gue ya! bagaimanapun juga lo sama gue harus bisa dan yakin jika suatu saat nanti tuhan memberi ujian yang sangat berat jangan ngeluh terus jalani saja, tuhan gak akan menguji umatnya melampaui batas. Kita bisa lewati semua ini dengan sama-sama. Lo ada gue, gue ada lo! Mengerti?!"

AVENOIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang