[Chapter 35] Hari besar.

340 90 11
                                    

"Neng... maaf, kerudungnya kurang rapih"

"Eh? Iya makasih"

"Nah, udah rapih kok sekarang"

"Iya Kak"

"Hm... jangan panggil Kakak lagi, kita seumuran"

"Oh iya, Kamal"

Di pinggir panggung, ada tempat yang gak luas tapi gak sempit juga.

Di sediain dua kursi disana buat pembawa acara duduk.

Iya laah!

Siapa lagi kalau bukan untuk kapal termuda kita. Yuna sama Kamal.

Sekarang udah di hari H nya, dimana beberapa menit lagi acara yang di nanti nanti berlangsung.

Yuna sama Kamal duduk canggung ples kaku sebelahan di pinggir panggung, nunggu aba aba dari santri senior buat pembukaan acaranya.

Jangan panic attack dulu ya, kursi mereka di jarakin tiga puluh sentimeter kok.

Bukan karena corona, tapi mereka bukan mahram.

Lagian di sini gak ada corona, keadaanya semua sehat kecuali statusnya Soobin sama Lia yang sedikit sakit sekarang:)

Kamal yang duduk diem, sesekali nahan senyumnya karena nyadar ada Yuna yang akhir akhir ini jadi deket sama dia akibat latihan.

Selama latihan yang gak sampe seminggu ini, Yuna sama Kamal jarang banget buat ngobrol.

Sekalinya ngobrol juga seputar latihan aja, dan hamdalahnya itu latihannya lancar.

Tapi yang uniknya, mereka berdua masih suka kagok kalau mau ngobrol.

Kalau lagi di tinggal berdua kayak gini, belum ada santri senior lain ataupun Taeyong yang jadi komando buat ngatur mereka.

Kamal sama Yuna pasti suka canggung, diem dieman lama gak ada yang di bicarain.

Kamal aja yang dari tadi diem suka mikir buat buka mulutnya, tapi Yuna jawabnya suka singkat walaupun di selingi senyumnya yang bikin Kamal pengen jungkir balik bawaannya.

"Neng Yuna sama Kamal, semuanya udah kumpul jadi langsung aja naik panggung" Taeyong tiba tiba muncul dari belakang panggung, kedengaran nafasnya gemuruh karena dia sama santri senior lainnya harus capek di hari ini.

Ngurusin semuanya bareng para Ustadz juga, mulai dari nyusun panggung dadakan di gedung serbaguna yang lumayan besar, sampai nyusun kursi penonton yang BANYAAAAAAK banget.

"Iya Kak" Kamal tanggap duluan, dia berdiri habis itu Yuna juga ikut berdiri.

Mereka berdua jalan beriringan tanpa pegangan tangan dari tangga panggung sampai ke panggungnya.

Gugup? Sedikit lah...

Kamal udah sering adzan di Masjid kalau dia dateng paling awal waktu mau shalat, jadi dia udah gak gerogi kalau sekarang suaranya mau di denger sama orang banyak.

Ternyata dari atas panggung sini, santri dari Bekasi sama Jawa Tengah jadi keliatan agak kecil bwahahahaha.

Okeh lanjut!

Yuna sama Kamal ngelirik satu sama lain beberapa detik pas udah berdiri tegak di tengah tengah panggung, ini sebagai aba aba sesuai latihan kemarin.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu..." dua MC muda itu mulai pembukaan, layaknya pembawa acara biasa.

Kamal nya gak gugup, Yuna juga santai karena selama di Pondoknya suka ikut marawis.

Dua duanya gak lupa bawa kertas kecil masing masing yang isinya susunan acara sama dialog yang harus mereka omongin di depan secara gantian.

PONDOK PESANTREN TXT ITZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang