Apakah aku mencintainya?

40 7 26
                                    

Mencintaimu adalah amanah dari Allah,dan mendo'akanmu adalah caraku memintamu kepada Allah. Memang dihadapanmu aku malu memandangmu,tetapi percayalah di hadapan-Nya aku terang-terangan meminta agar dijodohkan denganmu.

-Ayatul Almhyra Az-zahra-

"Aya,kamu ke WC atau kemana sih lama banget,tuh lihat kajiannya udah mau mulai."

"Heheh, iya-iya maaf,yaudah masuk yuk." ajakku sambil mengalihkan pertanyaannya,pasalnya kalau aku bagi tahu,bisa jadi mereka berdua mengejekku nantinya

"Kita ambil barisan paling depan yuk,biar enak dan nyaman dengar penjelasan ustadnya." ucap Nisa sambil menunjuk shaf paling depan

"Apa bedanya coba di belakang,bilang aja kamu mau tepe-tepe kan cuci mata sama ustadz nya." ejek Dila dengan tertawa

Kami pun kompak tertawa

"Astaghfirullah, jangan seudzon, dosa tau ngefitnah teman sendiri." ucap Nisa sedikit kesal

"Iya aku hanya becanda doang,emang gak boleh apa?." ucapnya sambil menahan tawa

"Gak!."

"Dih,ngambek anaknya Abah Rahmat." seketika tawaku pecah melihat tingkah kocak 2 sahabatku

"Dila,udah minta maaf sana gak baik loh kayak gitu."

"Hehehe, iya deh,Nisa sahabatku yang baik,maaf yah."

"Ya." jawabnya singkat

"Ikhlas gak nih."

Seketika mikhrofon berbunyi pertanda kajian akan segera dimulai, dan kami ber-3 memilih tempat paling depan,saat tirai yang menjadi pembatas antara ikhwan dan akhwat dipisah, betapa terkejutnya aku,
seseorang yang aku kagumi baru beberapa menit yang lalu telah berdiri dibarisan paling depan, aku rasa dia adalah pemandu moderator kajian hari ini.

Senyum pun terukir di bibir mungilku , saat mengetahui bahwa nama laki-laki itu adalah Hanan hafidz ma'arif saat dia memperkenalkan biodata dirinya ke semua orang

Penyampaian kajian pun dimulai, saat dipertengahan materi, tiba-tiba bola mata teduhnya beradu dengan bola mata coklat ku, secepatnya aku mengalihkan pandanganku dan berucap istighfar dalam hati

Nisa menyadari ku seperti orang yang gelagapan, dan langsung menyenggol lenganku lalu berbisik.
"Ada apa? kok kamu kayak orang gelagapan habis ketemu doi." ucapnya menggodaku dan tertawa kecil

"Apaan sih, jangan ngadi-ngadi kamu Sa." ucapku menetralkan detak jantungku, sambil melirik sekilas pada laki-laki yang baru ku kenali namanya yaitu Hanan

Nisa pun tak tinggal diam, ia mengikuti arah mataku yang berlabuh pada satu titik yaitu,Hanan

"Oh, jadi sahabatku ini diam-diam menyukai kak Hanan yah." bisiknya padaku sambil menggoda

"Apaan sih, udah fokus ke kajiannya aja dulu."

"Hmm okey lah."

"Sungguh setelah ini, siap-siap dapat beribu pertanyaan yang terlontar dari sahabatku." ucapku dalam hati

Setelah kajian selesai, kami pun bergegas keluar dari mesjid menuju parkiran.

"Aya, kamu belum jawab loh pertanyaanku di mesjid tadi." ucap Nisa dengan mata yang menyipit di balik niqob karena senyum jahilnya

"Pertanyaan apa Sa?." tanya Dila yang tidak tahu sama sekali

"Ituloh, tadi Aya ngelihatin kak Hanan itu, kayak tatapan sulit diartikan." ucapnya menggoda

Luka Yang BerkepingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang