Bagian 7

0 0 0
                                    

Setelah keluar dari dungeon, dengan pakaian yang sudah lusuh dan rusak aku pergi ke pos penjaga yang ada di dekat dungeon, aku menanyakan berapa lama dungeon telah terbuka. Menurut penjaga, dungeon sudah terbuka selama satu minggu, jadi aku hanya melewatkan waktu selama satu minggu di dunia nyata dan 4000 tahun di dalam dungeon.
Bagaimana bisa itu terjadi, bukankah perbedaannya hanya satu hari, apakah master yang melakukan itu semua?, pikirku.
"permisi, tuan hunter apakah baru saja anda keluar dari dalam dungeon?" (Penjaga)
"em, iya!" (Deva)
"tunggu sebentar tuan hunter, jangan pergi dulu, biarkan aku menelpon petugas dari pemerintah untuk memeriksa tuan hunter!" (Penjaga)
"mm, baiklah terserah kamu saja!" (Deva)
"terimakasih!" (Penjaga).
Para penjaga memberikan kursi dan minuman untukku, service yang diberikan kepadaku mungkin beralasan karena aku adalah seorang hunter, yah walaupun aku hunter lemah tapi aku masih tetap seorang hunter jadi hal yang lumrah, karena bagi orang biasa aku lumayan kuat. Saat menunggu aku melihat ke arah dungeon, perlahan dungeon mulai menghilang, sinar yang keluar dari pintu dungeon mulai memudar. Aku melihat para penjaga yang ada di sini mereka semua terkejut, karena menurut hunter yang keluar satu minggu yang lalu, ini adalah dungeon hitam, tapi secara tiba-tiba dungeon mulai menutup.
"permisi tuan hunter, apakah anda yang telah menyelesaikan dungeon hitam ini?" (Penjaga)
'heh, ini- apa yang harus aku katakan?, dengan status hunter tingkat rendahku bagaimana mungkin mereka akan percaya, tentu mereka tidak akan percaya bukan?', pikirku.
" bukan, hanya saja aku masuk ke dalam dungeon 2 hari yang lalu!. Aku tidak tahu apa yang terjadi!." (Deva)
"dua hari yang lalu?, 2 hari yang lalu tidak ada satupun hunter yang memasuki dungeon, bagaimana bisa tuan hunter berada di sana?" (Penjaga)
"sssst, tolong rahasiakan ini, sebenarnya aku mengendap-endap kemarin malam, karena aku sangat membutuhkan uang, jadi mau bagaimana lagi!" (Deva)
"oh begitu, baiklah tunggu ketua biro hunter datang dulu, biar dia yang memberikan keputusannya!" (Penjaga)
"terimakasih!" (Deva).
Dalam kepengurusan dungeon pemerintah membuat cabang atau sub pemerintah yaitu biro hunter, biro hunter adalah badan milik negara yang menangani masalah hunter dan dungeon, jadi bisa dibilang saat aku menjalani tes menjadi hunter mereka yang mengurusnya. Kalian sudah tahu apa tugas pemerintah, mereka mengurusi negara atau masalah dalam negeri dan yang berhubungan dengan negara lain, jadi itulah alasan kenapa pemerintah membuat biro hunter yaitu untuk mempermudah urusan dungeon, karena sejak sumber daya di dalam dungeon begitu berharga jadi bisa dibilang sebagai aset negara. Tentu saja tidak semua dungeon milik negara, ada kondisi dimana jika sebuah guild mampu membeli sebuah dungeon maka dungeon tersebut menjadi milik guild tersebut. Untuk harganya sendiri tergantung dari tingkat dungeonnya, yang aku tahu untuk dungeon tingkat E harganya bisa mencapai 100 juta itu yang termurah dari dungeon tingkat E dan termahal dari tingkat E yaitu 200 - 250 juta untuk satu dungeon.
Selama 5 tahun terakhir sejak dungeon muncul, sudah banyak hunter yang muncul dengan berbagai tingkatan, dungeon yang semakin banyak bermunculan dan ada banyak guild swasta yang hunter ciptakan sendiri, dari sekian banyak guild yang ada, ada 5 guild yang memiliki hunter yang terbangkitkan, mereka masih di bawah pemerintahan tapi mereka juga setara dengan pemerintahan. Hanya dengan dua hunter yang terbangkitkan saja mampu meretakan satu negara itulah alasan kenapa, guild yang berisi orang terbangkitkan bisa di setarakan dengan pemerintahan.
Setelah menunggu lebih dari 10 menit, akhirnya orang dari biro hunter sampai di sini, dengan setelan jas berwarna hitam rapi dan tentu saja pakainnya sangat formal, inilah orang-orang yang mengurusi hal-hal mengenai dungeon dan hunter. Ada 2 mobil berwarna hitam yang datang ketempat ini, mereka semua menghampiriku yang sedang duduk di sekitar pos penjaga. Saat seseorang mencoba mandaftarkan dirinya menjadi hunter dan mereka lulus, mereka akan mendapatkan yang namanya ID Card atau kartu identitas. Hampir sama dengan KTP, tapi KTP hanya berlaku untuk orang biasa, dan ID Card hunter khusus untuk para hunter. Menurut informasi, pembuatan ID Card itu tidak biasa, aku juga tidak tahu bagaimana membuatnya hanya saja cara pembuatannya tidak senormal membuat KTP.
Agent dari biro hunter datang kepadaku, mereka mengintrogasiku. Dengan status hunter tingkat rendah tentu saja mereka tidak akan percaya dengan apa yang aku lakukan, toh juga aku tidak akan membuka mulutku untuk hal seperti ini.
"permisi, tuan hunter!" (Agent)
"oh iya, selamat datang!" (Deva)
" perkenalkan namaku adalah Rio, wakil presiden biro hunter.apakah benar kamu yang sudah menyelesaikan dungeon ini?, " (Rio)
"eh, wakil presiden?, bukankah ini terlalu berlebihan jika wakil presiden yang langsung turun tangan?" (Deva)
"haha, ini hal yang biasa saja. Alasanku langsung turun tangan karena dungeon ini sudah hampir lebih dari seminggu, jadi perlu investigasi lebih!. Tapi aku mendengar jika dungeon sudah menutup jadi aku penasaran dengan apa yang terjadi!." (Rio)
"begitu, tapi aku baru disini 2 hari yang lalu dan maaf, aku menyelinap masuk ke dalam dungeon tanpa ijin!" (Deva)
"ho- apa yang kamu lakukan di dalam sana?, apakah kamu salah satu anggota guild?. Ah pertama-tama, sebelum aku menginvestigasimu lebih lanjut, tolong letakan tanganmu di atas batu mana ini dulu. Ini hanya bagian dari pemeriksaan saja!" (Rio)
"baiklah!" (Deva).
Sebenarnya, dari sekian banyak tes yang dilakukan saat mendaftar menjadi hunter, tes tersulit adalah berhadapan dengan mana stone/ batu mana, bagaimana tidak, karena secara jahat kita bisa menyebutkan mengenai bakat atau keberuntungan. Seperti yang aku bilang sebelumnya, walaupun fisiknya melebihi manusia biasa tapi jika mana.nya nol (0) atau dibawah rata-rata hunter tingkat E, maka keberhasilan untuk lulus menjadi hunter itu sangat mustahil atau bahkan tidak mungkin, jadi bisa juga hunter tingkat E itu hanya manusia biasa diantara kalangan hunter dan orang yang luar biasa dikalangan manusia biasa. Saat akan memeriksa mana di atas mana stone, kita harus melukai sedikit telapak tangan kita. Entah itu di gores ataupun hanya luka akibat ditusuk jarum, itu sudah cukup untuk menggunakan mana stone. Tidak ada ruginya juga dari menggunakan mana stone walaupun kita harus melukai tangan kita dulu, tapi disisi lain setelah kita selesai menggunakan mana stone untuk mengukur mana kita, tangan kita yang terluka akan disembuhkan seperti semula.
Aku menggores tanganku dengan pisau yang ada di pinggangku, dan aku meletakkan tanganku diatas mana stone. Ada sensasi dingin setelah meletakan tangan di atas mana stone, mungkin ini adalah mana yang keluar dari batu tersebut. *cliing hasil pengukuran keluar di permukaan batu tersebut, hasil menunjukan aku masih level 1 dan mana yang ada hanya 10. Sebenarnya untuk kasusku sendiri, aku adalah hunter tingkat E yang ada di bawah rata-rata hunter tingkat E, makanya aku menyebut diriku beruntung. Biasanya minimal hunter tingkat E memiliki Mana di angka 50 atau bahkan lebih tinggi dan untukku inilah yang disebut dengan keberuntungan.
'mana mungkin hunter tingkat rendah seperti ini bisa menyelesaikan dungeon hitam ini, mustahil, ini benar-benar konyol jika aku berpikir bahwa level E bisa menyelesaikannya' pikir Rio.
"untuk pengukuran Mananya sudah selesai. Dan untuk kasus menyelinap ke dalam dungeon, hari ini aku memaafkanmu tapi jika lain kali aku melihatmu melakukan hal yang sama lagi, ID Card mu akan kami tarik, mengerti?!" (Rio)
"mengerti pak!" (Deva)
" terimakasih. Baiklah untuk kalian yang berjaga di sini, bereskan semua alat-alat yang kalian bawa, sudah tidak ada lagi hal yang perlu kita lakukan disini, karena sudah tidak ada dungeon lagi disini, kalian paham?!" (Rio)
"""" siap pak!!""" (Penjaga).
Tidak banyak pertanyaan yang anggota biro katakan kepadaku, mereka hanya bertanya apa yang aku peroleh di dalamnya. Saat aku keluar dari dalam dungeon, aku memungut beberapa kristal stone, jadi itu bisa dijadikan alibi untukku, dan untuk masalah bajuku yang sudah rusak tidak perlu ditanya lagi, karena otomatis mereka sudah paham, lagi pula aku hanya hunter tingkat rendah. Aku melihat anggota biro hunter membelakangiku dan pergi dari tempat ini, dan para kru yang berjaga juga sudah membereskan alat- alat mereka, tidak ada lagi orang di sekitar sini yang ada hanya lapangan kosong bekas terbukanya dungeon.
"baiklah, system keluar!" (Deva)
[siap master, apa ada hal yang diperlukan?]
"yah, ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan. Mengenai kenapa levelku kembali ke awal dan mengenai senjata roh, bisakah kamu menjawabnya?" (Deva)
[bisa master. Untuk masalah level master yang kembali ke awal karena kita berada di dimensi yang berbeda dan untuk senjata roh karena master terhubung dengan jantung ini!]
" aku tidak mengerti maksudmu, berarti levelku yang sebenarnya 10 itu sia-sia?" (Deva)
[tidak master, anggap saja seperti master sedang menabung, karena jika level master keluar ke dunia ini, level master terlalu tinggi jadi aku sarankan master menyesuaikan menurut yang ada di bumi!]
" hanya level 10 sudah termasuk tinggi?, bukankah ada yang lebih dari level 10?" (Deva)
[benar master, ada lebih dari level 10, tapi level 10 master jika di sesuaikan dengan bumi, setidaknya level master adalah level 100!]
"hah? Benarkah sekuat itu?, berarti aku bisa disebut master diantara orang yang terbangkitkan, luar biasa, sungguh luar biasa. Lalu untuk senjata roh sendiri bagaimana?" (Deva)
[benar master, tapi diantara orang dari dimensi lain master hanya keroco!. Dan untuk senjata roh, karena master sudah bergabung dengan jantung yang asalnya bukan dari bumi, tentu saja menyesuaikan tempat yang ada, contohnya dungeon, bukankah dungeon muncul secara tiba-tiba?, jadi hanya master yang bisa melihat senjata - senjata roh tersebut!]
"aku masih tidak terlalu paham, jadi intinya karena aku bergabung dengan jantung ini dan jantung ini berasal dari dimensi lain, berarti aku bisa melihat hal lain dari dimensi lain, bukan begitu?" (Deva)
[benar, tapi tidak sepenuhnya master bisa melihatnya, ada esensi yang lebih kuat di dimensi lain, mungkin master bisa melihatnya karena mereka yang menginginkannya, tapi sekali master melihatnya kemungkinan besar jiwa master langsung hancur!]
"ma maksudmu aku langsung mati walaupun hanya aku yang melihatnya?" (Deva)
[benar master!]
"seberbahaya itu?. Bukankah saat di dalam dungeon kamu mengatakan jika kamu error, tapi sekarang kamu sudah normal lagi?" (Deva)
[kembali ke pembahasan awal master, karena perbedaan dimensi]
"jadi semisal aku kembali ke dalam dungeon, levelku meningkatkan lagi, bukan begitu?" (Deva)
[tidak master, karena saat keluar dari dungeon, aku sudah menyesuaikan diri dengan bumi, jadi level master tetap sama, tapi saat master melakukan perburuan di dalam dungeon ataupun membunuh manusia, level master akan naik!]
" mem membunuh manusia katamu?" (Deva)
[benar master!!, saat penggabungan jantung ke dalam diri master, aku juga tahu master memiliki dendam kepada orang lain bukan?]
" kamu- bagaimana kamu mengetahuinya?" (Deva)
[menjawab master, saat akan melakukan penyatuan dan pergantian jantung, aku melihat ada mana berwarna hitam di sekitar hati master, jadi aku menduga master sedang memendam dendam kepada seseorang!]
"oh begitu ya,memang benar sih, tapi kita kesampingkan dulu masalah itu, lalu untuk telur naga ini bagaimana?" (Deva)
[anggap saja itu sebagai investasi master, mungkin itu hal yang baik buat master di masa depan!]
"terimakasih untuk informasinya, oh- dan mulai sekarang aku akan memanggilmu Sisy, jadi mohon kerja samanya untuk kedepannya ya!" (Deva)
[terimakasih master, Sisy paham].

Dari penjelasan yang diberikan oleh Sisy, walaupun aku kuat di bumi, tapi aku lemah di dimensi lain dan untuk musuh yang ada di dimensi lain mungkin akan menginvasi bumi suatu saat nanti. Sungguh hal mengerikan apa yang akan terjadi di masa depan nanti, pikirku. Aku berjalan ke arah rumah, setelah seminggu menghilang tentu saja kemarahan yang akan aku dapatkan ketika pulang, dan lagi bajuku yang tidak layak pakai lagi. Seperti inilah aku selama menjadi hunter, berangkat dengan pakaian rapih pulang dengan pakaian compang-camping sungguh ironis bukan?, menjadi hunter lemah bukan pilihan melainkan takdir, tapi saat manusia melampaui takdir tersebut, manusia bisa menjadi apapun yang mereka inginkan. Inilah keistimewaan yang ada di diri manusia, mereka bisa tumbuh tanpa kekangan.
Dengan apa terjadi kepadaku selama 4000 tahun dan kebangkitan ini, aku bisa menjadi hunter yang sangat kuat dan berdiri di puncak, inilah diriku yang baru, pikirku.
Aku berdiri tepat di pintu masuk rumahku, dengan perasaan sedikit canggung aku mencoba mengetuk pintu ini. 3x aku mengetuk pintu *kriiet pintu terbuka, dan yang berdiri di depanku saat ini adalah ibuku, aku melihat wajah ibuku dengan raut muka yang sedih, dengan canggung aku mengatakan "aku pulang" sambutan hangat diberikan kepadaku oleh ibuku, ibuku memeluku dengan menangis, aku pikir aku akan dimarahi oleh orang tuaku karena ketidakhadiranku selama seminggu, tapi sambutan hangat yang aku dapatkan ini membuatku bahagia memiliki ibu yang sangat peduli kepadaku. Ada istilah kasih anak kepada orang tua (ibu) sepanjang tangga, tapi kasih ibu kepada anak sepanjang masa. Aku memeluk erat ibuku, tidak ada kata yang diucapkan ibuku saat memeluku, ibuku hanya menangis sambil memeluku.
10 menit berlalu , aku duduk di ruang keluarga dengan menghadap ke arah TV, ibu dan adikku duduk di sampingku.
"nak, bukankah lebih baik kamu mencari pekerjaan lain saja?" (Ibu)
"maksud ibu?" (Deva)
"ibu khawatir sama kamu nak, setelah seminggu menghilang ibu pikir kamu tidak akan kembali lagi dari dungeon, bukankah lebih baik cari yang lain?" (Ibu)
"................." (Deva)
"kenapa diam saja? Jawab dong pertanyaan ibu!" ( Nila, adikku)
"hm, begini, sebelumnya aku minta maaf bu karena membuat kalian berdua khawatir, tapi yakinlah suatu saat aku akan  membawa ibu kerumah yang lebih baik dari ini, dan aku juga akan berdiri di puncak hunter, atau menjadi hunter level tinggi!" (Deva)
" bukan ibu meragukanmu nak, ibu hanya khawatir, adikmu juga, beberapa hari yang lalu saat kamu menghilang dia nangis di kamar tanpa henti! " (Ibu)
" beneran bu? " (Deva)
" ibu kenapa sih!!!!, itu kan memalukan!!! " (Nila)
" hehe, dasar!" (Deva)
" huh!!! " (Nila)
" tenang saja bu, ibu tidak usah khawatir, aku akan berusaha mencapainya! " (Deva)
" baiklah jika kamu bersikeukeuh, ibu tidak akan melarangmu, yang ibu bisa lakukan hanya mendoakanmu dan mendukungmu dari belakang!" (Ibu)
" terimakasih bu, itu lebih dari cukup!" (Deva)

3 hari setelah insiden terjadi, aku masih mengambil hari libur, aku hanya menghabiskan waktu di rumah tanpa melakukan pekerjaan sebagai hunter, anggaplah untuk beristirahat sejenak dari rutinitas yang aku jalani.
Dengan apa yang terjadi, tanpa orang yang tau kebangkitanku dan dengan bantuan Sisy, aku yakin, aku bisa menjadi hunter tingkat tinggi di masa depan, itulah tujuanku saat ini.

Dragon's HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang