Ngidam II

5.4K 205 23
                                    

Jaemin X Mark

Crack pair!
M-preg !

Voment
Happy reading
*****

Ini sudah bulan ketiga kehamilannya, dan ia belum menunjukkan sesuatu bahwa ia tengah hamil.

Muntah? Mual? Ngidam? Semua sudah diborong suaminya ,Na Jaemin. Entah Mark harus bersyukur atau apa ia tidak tau.

Seperti saat ini , lelaki tampan itu menelfonnya dan mengatakan bahwa ia ingin makan sup daging, karena jika ia makan yang lain maka ia akan muntah.

Dan Mark sudah pasti menuruti permintaan suaminya, walaupun ia yang hamil jangan lupakan fakta bahwa Jaemin lah yang ngidam.

Di sinilah Mark sekarang, di swalayan . Ia akan membeli beberapa bahan untuk sup nya , ya walaupun yang memasak bukan dia, tapi tetap saja ia ingin berkontribusi.

" Kak Markie? "

Mark menoleh, melihat siapa yang memanggilnya.

"Chenle?"

" Iya, kakak kok belanja sendiri, bang Jaemin mana? " Ucap Chenle, ia adalah sepupu dari Jaemin.

" Lagi ada tugas ke luar kota, besok dia pulang."

Pandangan Chenle teralih ke perut Mark," udah berapa bulan kak?"

Mark mengusap perutnya," kemarin tepat tiga bulan . Kamu mau usap?" Tawar Mark.

" Eh boleh?" Kaget Chenle, karena sebenarnya ia memang ingin mengusap perut itu.

"Kakak gimana? Masih mual? Atau pernah minta yang aneh-aneh sama Abang?"

" Mual apanya, orang semua diborong Nana. Dari mual bahkan ngidam, di aku dia cuman numpang bobo sama makan."

Tawa Chenle pecah," astaga, bucin banget Abang."

" Ya gitu deh,Le. Tapi aku kadang kasian sama dia yang tiap pagi masih mau muntah." Ujar Mark," tapi juga sebel Le. Masa dia bangunin aku dini hari buat dipotongin semangka?!"

" Hahaha, sabar ya kak."

" Iya Le iya, eh ngomong-ngomong soal ngidam , ini Nana lagi ngidam, dia bilang mau makan sup pas pulang nanti. Aku mau ke daerah daging, kamu gimana?"

" Aku ikut kakak aja, sini aku yang dorong troli nya. Jangan capek-capek, biarpun Abang yang ngidam ,mual, dan sebagainya, jangan lupain fakta kalau kakak yang hamil."

*****

"Sayang kamu dimana?"

Jaemin mencari kesayangannya, ia bangun terlambat hari ini, dan saat bangun si manis tidak ada di sampingnya.

"Markie," panggil Jaemin.

"Nana, Markie di dapur," jawab Mark.

Jaemin melangkahkan kakinya ke dapur, namun apa ini, ia mencium bau menyengat yang menyebalkan baginya.

" Baby? Apa itu?"

"Durian,  apalagi emang?"

"Maksudnya kenapa ada di sini sayang? Aku rasa baik aku dan kamu ngga suka buah itu."

" Hm, memang tidak." Ucap Mark,lalu pria itu tersenyum ke arah Jaemin," Markie ngidam Nana" ucapnya senang.

Mark berlari pada Jaemin, memeluknya erat, mengusap wajahnya pada dada suaminya itu, dan tentu saja pelukannya dibalas .

" Tadi pagi, Markie mual. Lalu Markie menginginkan sesuatu." Ucapnya bersemangat.

" Kamu mual? Apakah pusing?sayang kamu baik-baik aja kan?" Khawatir Jaemin.

Mark mengangguk," Nana tenang saja, Markie baik-baik aja kok." Ucapnya meyakinkan.

" Dan soal durian?"

" Tadi Markie menelfon Injun, lalu mengatakan bahwa ingin durian. Markie kira ia akan memberi durian kupas, lalu siapa sangka Injun juga memberi buahnya."

" Untuk apa durian ini?"

" Untuk dimakan tentu saja,"

" Maksudnya siapa yang akan memakannya sayang?"

"Nana, Markie ingin melihat Nana memakannya," ujar Mark dengan wajah meminta.

Kalau begini mana Jaemin tahan, suaminya itu meminta dibuatkan candi juga ia bisa, tapi tidak bisa satu malam, ia juga punya batas.

" Baby yang benar saja, ini adek kenapa nyebelin banget minta ayah makan durian sih?"

" Nana marah?"

" Eh tidak sayang, mana mungkin Nana marah."

Mark tersenyum," bagus , kalau begitu ayo dimakan. Akan Markie lihat,"

Jaemin menghela napasnya malas, berjalan menuju buah beraroma menyengat itu, " ini harus dimakan?"

Mark mengangguk," tentu saja."

Jaemin menelan ludah, ia tak sanggup. Namun demi si kesayangan ia mau, diambilnya satu dan mecoba makannya.

Sungguh diawal gigitan saja aroma nya sudah menusuk hidung, tak jaemin pungkiri bahwa durian itu manis , terlalu manis bahkan, dan itu yang membuatnya tidak suka.

Sebiji habis dimakannya," sayang sudah ya?" Tanya nya pada Mark.

Mark mengangguk," iya sudah, terima kasih Nana sudah menuruti permintaan Markie. Ingin peluk tapi kamu bau durian."

Ting Tong

Suar bel berbunyi

" Kak Mark! " Panggil seseorang dengan suara lumba-lumbanya.

" Ah , Nana Chenle sudah datang. Ia mengatakan akan membelikan beberapa barang untuk adek, jadi Mark akan pergi bersamanya."

" Kak Mark dimana?" Panggil Chenle.

"Di dapur Daddy," sahut Mark dan itu sukses membuat Jaemin terbelalak.

" Sayang , sejak kapan kamu memanggil Chenle seperti itu? "

" Ah itu, Chenle bilang ia ingin putra seperti Markie, jadi dia mau dipanggil seperti itu." Ucapnya ," Nana Markie pergi dulunya."

Jaemin hanya mengangguk lesu, sepertinya hari ini memang sial. Tidak dapat pelukan , morning kiss, dan bahkan disuru makan durian, sekarang apa? Si mungil akan pergi meninggalkannya setelah memanggil seseorang Daddy?

"Nana," panggil Mark.

"Chenle hanya daddy, tapi  Daddy  Jaemin yang terbaik," ujar Mark sambil mengedipkan sebelah matanya.

Dan Jaemin?

Ia sudah berjanji pada dirinya untuk bertemu anaknya nanti malam, hehehe.

*****

Udah ah gumoh,

See you

Oneshot || ALL X MarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang