Injury

4 3 0
                                    

Cerpen ini sudah saya ikutkan event cerpen antologi yang diselenggarakan oleh CSI Publisher





"Ervaaann......Diem dulu tangannya.... gw lagi nulis poster nanti kalo jelek gimana! " Shafa menengok dengan tatapan tajam karena sudah hampir setengah jam diganggu oleh Ervan saat sedang mengerjakan tugas poster

"Gak mau !....habisnya ngejailin lu seru si... " Jawab Ervan seraya tetap menjahili Shafa dengan pena nya.

Lagi dan lagi seorang Ervansyah Fabian Bagaskara yang memiliki citra cowok paling pendiam menganggu Shafa yg memiliki citra cewek terjutek.

Dahulu saat memasuki tahun pertama sekolah menengah pertama Ervan menyukai sahabat Shafa dan sempat meminta saran pada Shafa bagaimana cara menaklukkan hati sahabatnya. Namun, segala cara yang mereka coba tidak mempan untuk menaklukkan hati seorang Randita Maharani si gadis keras kepala anti percintaan dan membuat Ervan berhenti menyukainya.

"Van, diem dulu ish... tangan lu minta gw potong tau gak..." Oceh Shafa

"Oh gw tau, ada mau nya ini mah.....Lu mau apa ntar gw turutin tapi lu jangan ganggu gw dulu.  Deal?" sambung Shafa yang sudah hapal dengan kelakuan teman sekelasnya hampir tiga tahun terakhir ini

"Ih ternyata jutek-jutek peka juga" bisik Ervan ke diri nya sendiri tetapi terdengar sedikit oleh telinga Shafa

"Apah!  Jutek lo bilang" Kata Shafa dengan nada cukup tinggi yang membuat pandangan seluruh anak kelas tertuju padanya. 

Karena takut teman-teman sekelasnya bersikap kembali normal seolah tidak mendengar apapun

"Gw mau lu temenin gw ke kantin, Deal ? 1...2....3 Gak ada penolakan diem artinya mau." kata Ervan mengalihkan topik.

"Yes...Ke kantin bareng miss jutek" batin Ervan

Shafa yang sudah kembali mengerjakan poster mengangguk tanpa membantah dan merasakan sedikit ketenangan karena sudah tidak ada yang menggelitiki pinggangnya menggunakan pena lagi.

Kedekatan Ervan dan Shafa mencuri perhatian anak kelas yang menganggap bahwa mereka berpacaran padahal Ervan dan Shafa terang-terangan bersaing dalam pelajaran yang artinya tidak mungkin bahwa mereka saling menyukai.

Lagipula mereka baru memasuki awal masa remaja yang harusnya dinikmati dengan bermain, belajar, dan mengurusi hidupnya sendiri bukan mengurus anak orang yang perlu perhatian setiap waktu alias berpacaran.

"Sha...Lo mau beli apa di kantin" tanya Ervan

"Dih, sejak kapan Lo peduli sama apa yang mau gw beli" sahut Shafa jutek.

Ervan terdiam tidak mau menjawab cewek yang membantu Ervan move on dari Randita Maharani sekaligus membuatnya jatuh cinta karena pemikiran dan akhlaknya. Selama ini, orang hanya melihat dia dari sisi juteknya tanpa tau bahwa dia punya seribu sisi baik lain. Awalnya menyangkal bahwa ia telah berpindah hati ke Shafa namun lama-kelamaan ia menyadari perasaannya.

Ding ...dong...it's time to begin a third lesson

Bel masuk berbunyi...Ervan dan Shafa bergegas masuk ke kelas mengikuti pelajaran ke tiga yaitu pelajaran matematika.

"Selamat pagi anak-anak, Ibu akan memilih ketua kelompok untuk mengerjakan beberapa soal dari ibu nanti kalian pilih sendiri ingin menjadi anggota siapa, satu kelompok terdiri dari 6 orang...mengerti?" Jelas Bu Ratih

"Mengerti Bu" jawab kompak anak kelas IX E

"Ketua pertama...Alshafa Putri, bagi kalian yang di ingin menjadi kelompok Shafa silahkan angkat tangan"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Luka Yang Ku RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang