bagian.3

20 7 5
                                    

Hellow, happy reading!

                       ~~~~~~~~~~~~~~~

     
Jam kosong adalah sebuah kenikmatan tersendiri bagi murid yang suka bolos, kekantin, maupun yang suka tidur. Contohnya seperti Jessica Zevallo, gadis berambut panjang sepunggung itu sudah terlelap dalam mimpinya.

Ketika mengetahui guru yang mengajar di jam ketujuh itu tidak bisa mengajar, ia langsung gerak cepat mengambil tasnya digunakan sebagai bantal.

Sedangkan teman sebangkunya lebih memilih membuka aplikasi orange bernama Wattpad. Cewek berpipi chubby ini hobi membaca. Tak jarang ia begadang hanya demi membaca wattpad, Bahkan dikamarnya terdapat banyak sekali novel-novel  berbagai macam.

Walaupun jamkos tetap saja kelas ini tetap mendapatkan tugas dari guru, tetapi hanya orang-orang yang diberi hidayah saja yang mengerjakannya.

Salah satu murid yang diberi hidayah adalah Bella. Sedari tadi gadis ini sibuk mengerjakan tugasnya.
Walaupun kedua temannya itu bodo amat dengan tugas yang diberikan guru, tetapi Bella tidak, menurutnya tugas adalah kewajiban yang wajib dikerjakan.

Ketika fokus mengerjakan, sebuah tangan tangan terulur didepannya. Bella menoleh dengan raut  wajah bingung.

“kita belom kenalan, nama gue Satria” ujar Satria

Bella hanya bergumam, lalu kembali melanjutkan mengerjakan , mengabaikan tangan Satria terulur tadi.

Melihat Bella mengabaikannya Dengan paksa satria mengambil tangan Bella yang sedang menulis, supaya mau bersalaman dengannya hingga buku Bella tercoret sedikit .

“nama lo siapa?” Tanya satria

“lo apa apaan sih!” ujar Bella ingin melepaskan tangannya, namun genggaman satria lebih kuat darinya.

“nama lo siapa dulu”

“gak penting”

“penting buat gue”

Raut wajah Bella seketika berubah kala
mendengar Satria mengatakan itu.

“oh gue paham, lo nanya nama gue buat ngelaporin gue kepolisi kan, karna gue belum bayar duit susu yang kemarin kan. Mangkanya lo pindah kesini biar nangkap gue?” ambigu Bella

Satria menoyor jidat Bella tanpa tega “eh maimunah, lo juara satu tapi pikirannya cetek bagini”

“lagian gue udah kaya tujuh turunan” sambungnya

Bella memutar bola matanya malas “sombongnya gak ada obat,udah deh gue mau ngerjain, gak usah ganggu gue!” ujar Bella, menghempaskan tangan Satria.

Satria tersenyum kecil. Entah mengapa cowok itu senang ketika melihat wajah sebal Bella. Sepertinya  menjaili Bella akan menjadi kebiasaannya sehari-hari
           

                                    *****

Bella menghembuskan nafas pelan, ia baru ingat jika hari ini ia tidak membawa mobil dan harus mencari angkot terlebih dahulu di halte.

Gadis itu baru saja keluar dari kelasnya dalam keadaan sekolah yang hampir sepi. Sahabat-sahabatnya pun sudah pulang terlebih dahulu meninggalkan Bella yang sedang melaksanakan piket kelas, dan sialnya  teman piketnya itu sudah kabur terlebih dahulu, mau tidak mau ia harus piket sendiri.

Aturan di kelasnya, sebelum pulang sekolah kelasnya ini harus sudah bersih. Untuk berjaga-jaga jika petugas piket keesokan harinya datang terlambat, maka kelas akan tetap terlihat bersih.

ArabellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang