0:3

41 9 22
                                    

Pagi harinya Jiran kembali bersekolah seperti biasanya. Tenang dan damai, tidak ada gangguan lagi seperti sebelumnya.

Tetapi semalam Jiran mengalami mimpi buruk. Parahnya lagi itu menyangkut si dekil yang tak lain Haechan. Gila-gila, detik itu juga Jiran memblokir kontak Haechan agar pria itu tidak masuk ke dalam mimpinya lagi.

Walau itu sedikit konyol.

Kali ini Jiran akan benar-benar menjauh dari Haechan. Dirinya tidak akan meladeni Haechan lagi dan akan terus mengacuhkannya.

Kecuali, jika pria itu kelewatan batas.

Tiba-tiba Jiran merasakan sebuah lengan merangkulnya.

"Udah ngerjain tugas matematikanya, kan?"

"Udah kok, Qi. Oh ya, kamu tau nggak.."

Baiklah, kita tinggalkan dua sejoli itu yang ingin menggibah sampai masuk ke kelas.

Baiklah, kita tinggalkan dua sejoli itu yang ingin menggibah sampai masuk ke kelas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jaemin dan Jeno tengah berada di kelas. Biasanya pagi-pagi seperti ini mereka akan pergi ke rooftop sebelum bel masuk pelajaran pertama berbunyi, tetapi kali ini tidak.

"Hahaha, lawak banget. Mereka ngebahas babi semalem," tawa Jaemin melihat pesan singkat Haechan dan Jiran semalam. Tentu saja ia membacanya tanpa sepengetahuan Haechan, karena pria itu sedang pergi ke toilet.

"Mereka berdua sama-sama keras kepala gak sih, Jaem?"

"Iya dan Haechan juga gak bisa ngerti cewek," ujar Jaemin. "Kekanakan"

"Tapi gue yakin, suatu saat nanti Haechan bakal bikin pasangannya bahagia dengan caranya sendiri. Gue harap pendampinganya nanti sabar ngadepin tuh anak"

Jaemin mengangguk paham. Rasanya konyol sekali bisa berteman dengan Haechan yang keras kepala dan kekanakan itu.

Haechan kembali dari toilet dan melihat benda persegi panjangnya berada di genggaman Jaemin. Jeno yang menyadari keberadaan Haechan menyapanya.

"Hai dekil," sapanya menyindir Haechan tak lupa dengan eye smilenya.

Sontak mata Haechan membelalak mendengar kata 'dekil.

"Kok dibaca sih anjer?!!" Haechan merebut paksa ponselnya dari genggaman Jaemin.

Duo J itu tertawa puas setelah berhasil membuat daun telinga Haechan memerah.
Kemudian menuduh Haechan kalau ia menyukai gadis bernama Jiran itu, tetapi Haechan membantahnya.

"Ck, dia kayak gitu tuh biar ada topik pembicaraan bareng gue. Lagian siapa juga yang gak bisa nolak ketampanan gue? Pasti semalam dia kesenengan bisa ngobrol bareng gue"

Bukan ngobrol lebih tepatnya ribut.

"Apa iya?" yakin Jeno sedikit tertawa meledek.

"Kalian gak percaya?"

chaotic, lee haechanWhere stories live. Discover now