0:4

50 6 1
                                    

Sudah tiga hari dan Jiran sama sekali tidak bertemu si pria tengik itu. Jiran benar-benar menghindari Haechan. Ia benci prilaku Haechan di pet shop waktu itu.

Selama 3 hari ini juga, Mark dan Jiran semakin dekat. Mereka seringkali jalan-jalan sebelum pulang ke rumah layaknya orang yang sedang berkencan.

Dan Haechan? Pria itu kini disibukan dengan lomba olimpiade matematikanya yang akan berlangsung besok. Meskipun anak pemilik gedung sekolahan ini, Haechan tetaplah murid yang harus menimba ilmu.

Saat ini Haechan sedang berdiri sendirian di rooftop. Kedua temannya? Biasa, sedang double date dengan gadis-gadis yang hatinya mereka mainkan.

Kemudian dari atas rooftop, atensinya tak sengaja menangkap dua pasangan yang sedang bercanda gurau di bawah sana.

"Cih," decih Haechan lalu membuka ponselnya. "Anjir, masih blokir!"

Haechan kembali melihat dua sejoli itu yang telah menghilang dari pandangannya.

Apa Haechan sudah melupakan kejadian tiga hari yang lalu? Tentu saja tidak. Dirinya masih ingat betul bagaimana ekspresi kesal Jiran saat menyinyirnya.

"Yoo Jiran.. Lo bener-bener punya nyali"

👻¡👻

"Besok? Emangnya ikut olimpiade apa?"

"Matematika dong. Aku kan pinter di pelajaran itu"

Jiran tak menyangka kalau Mark yang ia kira pemalas dan agak sedikit bulol kepadanya ini memiliki kepintaran di pelajaran yang sama sekali tak ia mengerti.

"Semangat, Mark! Nanti hadiahnya buat aku, ya?" antusias Jiran sedikit bercanda pasal hadiah.

Mark terkekeh pelan lalu mengusak-usak rambut Jiran, "okidoki, little carot!"

Mereka terkikik kemudian saat berjalan tiba-tiba seorang siswi menarik lengan Mark menjauh dari Jiran.

Byurrr

Basah. Tubuh Jiran basah karena air yang tumpah di atasnya. Dengan kesal Jiran melihat ke atas; melihat siapa pelaku di balik ini semua.

"HAECHAN!!!!!!!!"

Kemudian sebuah handuk melayang tepat di kepalanya dengan pelaku yang sama. Mark yang melihat kejadian itu tentu saja tidak tinggal diam. Sudah muak dengan Haechan yang selalu menindas Jiran.

Mark menaiki tangga untuk menghampiri Haechan yang tertawa di atas sana.

"Woi!!" panggilnya.

Haechan menoleh,

Bugh!

Mark langsung meninju pipi Haechan; membuat pria berkulit Tan itu jatuh tersungkur karena dipukul Mark kuat.

Mark menarik kerah seragam Haechan sehingga mereka saling bertatapan.

"Denger ya brengsek. Lo pikir gue bakalan tetap diem waktu lo nyakitin pacar gue?!" bentak Mark kesal. "Gak! Itu gak berlaku buat Mark Lee. Gue bukan murid yang tunduk sama lo, ada saatnya gue berani buat nginjek kepala lo!" desis Mark.

"Sekali lagi lo gangguin pacar gue yang namanya Yoo Jiran, gue gak bakal segan-segan ngebikin muka lo bonyok, camkan!" ancam Mark lalu pergi dari sana.

Mark ingin menghampiri Jiran tetapi gadis itu telah menghilang dari tempat ia berdiri tadi. Mark menggertakkan giginya dan memandang sinis ke arah rooftop yang terdapat Haechan memegangi pipinya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 15, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

chaotic, lee haechanWhere stories live. Discover now