0:2

40 9 28
                                    

"Lo tau? Gue dilempar sepatu yang gue kasih ke dia. Anjing banget, kan?" adu Haechan kesal pada kedua temannya.

Mereka baru pulang dari bioskop. Haechan sama sekali tidak menikmati tontonnya, dirinya masih kesal mengingat Jiran yang mejatuhkan harga dirinya.

Jiran pikir dia siapa? Haechan bisa saja membuat Jiran bertekuk lutut kepadanya. Cih, kenapa harus ada gadis jelek seperti itu di muka bumi ini?

Haechan yakin, kalau kodok mempunyai wajah pasti itu wajahhya Jiran! Haechan yakin itu.

"Gara-gara lo gituin sih, mangkanya dia kesel. Coba aja lo ngerasain apa yang dia rasain, pasti lo kesel sama dia,"

"Tapi Jaem.. Urgh! Kesel banget babi sama dia. Rasanya pengen gue mutilasi terus gue jadiin bahan kosmetik!"

"Psycho sejak dini," ucap Jeno sambil menyetir mobil.

Haechan mencebik kemudian mengalihkan pandangannya ke kaca mobil; melihat kendaraan yang berlalu lalang.

🎸¡🎸

Keesokan harinya di sekolah, Jiran tak sengaja berpapasan dengan Haechan. Jiran meliriknya dan dengan percaya dirinya Haechan beranggapan kalau Jiran menyesal dengan perbuatannya kemarin dan akan bersujud meminta maaf padanya.

Tetapi kenapa gadis itu tidak kunjung memanggilnya? Apa Haechan salah mendugㅡ

"Oi dekil," panggil Jiran.

ㅡGotcha!

Haechan berbalik dengan senyum angkuhnya. Apa ini saatnya?

"Nyadar juga dekil," gumam Jiran.

"Maksud lo?!" protes Haechan tak terima. Ia mendengar gumaman Jiran.

Jiran mendengus lalu menyerahkan paper bag pada Haechan. Haechan menerimanya dengan heran dan membukanya.

"Gaun?"

"Aku balikin. Makasih udah bikin aku cantik walaupun cuman setengah hari"

Jiran ingin berlalu tetapi Haechan menahan lengannya dan memprotes kenapa Jiran terlihat tidak menyesal sama sekali dengan perbuatannya kemarin.

"Buat apa aku nyesel? Emang aku salah?"

"Jelas lo salah! Lo bikin malu anak bungsu keluarga Lee!"

"Toh, cuman kamu yang malu. Lagian emang ada orang selain kita berdua di ruangan itu?"

Haechan bungkam. Jiran menyeringai.

"Dari muka kamu, aku rasa gak ada. Jadi, gausah berharap banyak buat ngedenger permintaan maaf dari aku, karena aku gak bakal mau minta maaf sama bocah tengik kayak kamu!"

Jiran meninggalkan Haechan dan dari kejauhan Haechan berteriak mengancam dirinya. Jiran memutar bola matanya, malas meladeni orang gila yang berkedok kaya itu.

"Sial, liat aja lo kodok!" desis Haechan lalu menyerahkan paper bag itu ke Ryujin yang kebetulan lewat di sampingnya, lalu pergi.

Ryujin yang mendapat gaun bekas Jiran bersorak kegirangan. Apa ini tanda, Haechan menyukainya?!

🎸¡🎸

chaotic, lee haechanWhere stories live. Discover now