chapter 4

2 1 0
                                    

Rintikan bulir air perlahan turun melewati atap halte tempat nami duduk menunggu bus menjemputnya,
Ntah apa yang di pikirkan nami kali ini,tapi sepertinya menurut nami yoongi bukanlah orang yang terlalu buruk,tak sombong walau dia seorang selebriti,senyuman yang tanpa ia sadari telah tertarik pada kedua sudut bibirnya.

"Sepertinya orang yang ku temui tadi sedikit tak waras"
Ucapan seorang pria yang sukses membuatnya terkejut setengah mati,bagaimana tida tanpa nami sadari yoongi sudah duduk santai hanya berjarjarak beberapa centi dari dirinya
"Ya ampun apa kau seorang hantu?kapan kau duduk disini"

"Kau tak menyadari kedatanganku?apa kau sedang memikirkan wajahku dalam kepalamu itu"

"Bukankah kau terlalu percaya diri?
Kenapa kau disini apakau mengikutiku?

"Aku tak mau jika kau tiba-tiba hilang lalu polisi mengintrogasiku karna aku yang terahir bertemu denganmu,itu merepotkan"
Percayalah di balik sikap dingin yoongi terdapat sisi hangat yang yoongi miliki,yoongi tak suka blak-blakkan jika menyangkut menolong seseorang,dia akan langsung menutupi sikap manisnya dengan perwujudan sisi dinginya.

"Terserah padamu,intinya aku tak pernah me__"belum selesai Nami berspekulasi yoongi langsung menarik tangan dingin Nami untuk masuk kedalam bus"nanti saja mengocehnya bismu sudah datang"namipun menurut mengikuti tarikan tangan yoongi
Nami dan yoongi memilih tempat duduk paling belakang, keduanya duduk pada ujung masing-masing jendela,saling melamun ntah apa yang difikirkan keduanya.

Hingga seorang pria yaang tanpa nami sadari sudah duduk tepat di sampingnya."apa kau tak takut jika pulang sendiri nona"nami hanya melirik sang pria sejenak tanpa menghiraukannya,"kenapa kau sangat sombong,apa karena kau cantik,"kali ini sang pria lebih berani memegang tangan nami

Yoongi yang melihatnya pun,langsung menarik jaket sang pria lalu mendorongnya ke lantai bis,satu pukulan mendarat sempurna pada pipi sang pria"apa kau tak punya rasa hormat pada seorang wanita,"tangan sang pria yang sengaja menarik masker yang menutupi wajah yoongi
"T-tunggu apa kau suga BTS,aku akan mengunggah masalah ini ke media"sang pria pun kabur tanpa memperdulikan nami dan yoongi.

"Yon-yongi bagaimana dia berlebihan pada media?karirmu akan terancam"

"Tenang agensi akan mengurusnya,aku hanya perlu berkata yang sebenarnya pada media,ahjussi apa kau bisa menjadi saksi jika di butuhkan"

"T-tentu saja sugassi"

Sekiranya sudah 30 menit suga dan nami duduk dalam bus hingga ahirnya mereka berdua sampai pada pemberhentian terahirnya

"Apakau harus mengantarku sampai rumah,bagaimana jika ada yang melihatmu lagi itu akan menimbulkan masalah baru,"

"Jangan kawatir itu takkan terjadi"
Sejujurnya nami sedikit takut jika karir yoongi terganggu hanya karna menolongnya,jika yoongi menyebut namanya bisa-bisa Mami di serbu para fansnya itu sungguh merepotkan

Mami Dan yoongi pun berjalan beriringan hingga rumah di Mana nami tinggal."baiklah sudah sampai apa kau mau mengantarku sampai depan kamar juga, bisa-bisa satu rumah heboh melihatmu disini,pergilah"usir kasar nami tanpa rasa terimakasih,itulah nami tak suka jika harus berkata tolong,atau terimakasih,dia terlalu gengsi jika harus mengatakanya

"Hanya itu?apa kau mempunyai iblis jahat dalan dirimu hingga tak tau terimakasih,dasar idiot masuklah jangan sampai hantu menculikmu"yoongi pun pergi meninggalkan nami,"terimakasih"dengan tiba-tiba nami mengatakanya lalu masuk rumah begitu saja,senyum tipis terukir pada bibir tipis yoongi sesaat.
°
°
°
Nami sedang duduk santai pada kursi berbalut busa empuk yang menjadi penutupnya,sudah menjadi rutinitas membaca berita terbaru pada ponsel pintarnya,hingga 1 artikel yang membuatnya tertarik untuk dibaca

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang