9

9 1 0
                                    

pagi yang cerah memasuki jendela kamar seorang gadis dari sela-sela tirainya dan menggusik tidur gadis tersebut.

"ughh..sakit banget tapi kog berat ya"ucap gia melihat ada dua tangan sedang memeluk pinggang ya.

"shhh..nyeri banget, bang marcel, bang brian bangun badan gia sakit ba-ughh -nget"ucap gia lirih

"hmm..kenapa gia apa yang sakit"ucap brian cemas

"badan gia sakit semua bang sama punggung gia nyeri banget"jawab gia

"kita ke dokter ya buat cek semuanya"ucap brian

"engga usah bang cukup istirahat aja kog"balas gia senyum

"bener engga mau ke rumah sakit"tanya brian penasaran

"ishh..bang brian gia udah engga apa-apa"jawab gia ngambek

"oke..oke..abang percaya gimana kalau sekarang kita ke mall"usul brian

"mau..mau..bang yuk kita be-shhh -rangkat tangan bang marcel kena luka gia"ucap gia

plaak

"bangun woy, gia kesakitan marcel"ucap brian sedikit teriak

"isshh...bang ben- AAAPA GIA KENAPA LAGI"ucap marcel panik

"hahaha..gia engga apa-apa kog bang sana kalian mandi kita ketemu di meja makan. okee"ucap gia semangat

"iyaa" ucap keduanya dan keluar dari kamar gia

"fuuhh..akhirnya pergi tapi ehh..harus cepet dikit"jawab gia sedikit tergesa-gesa

gia langsung mandi dengan cepat tidak lama-lama cukup lima belaa menit dia mandi dan menggeringkan rambut serta berdandan natural untuk menutupi wajah pucatnya.

Gia berjalan perlahan dan menghampiri keluarga ya yang ada di meja makan.

"kak mall sepagi ini ada yang udah buka? ini kan jam 7 kak"tanya gia

"pokok ya kalian berdua ikut saja kita akan bertemu dengan seseorang terlebih dahulu" jawab brian

pake rahasia segala sih..😒

setelah selesai sarapan pagi mereka berkumpul di ruang tengah karena mereka akan pergi pukul 8 pagi jadi karena masih ada waktu gia menyempatkan membaca novel sambil menunggu kedua kakaknya yang sekarang sedang entah menggerjakan apa.

"gia nanti jangan jauh-jauh ingat kamu belum lama baru keluar dari rumah sakit, kakak ga mau gia kenapa-kenapa oke 👌?"ucap marcel

"iya bang marcel sayang 😘"balas ya

Serelah menempuh perjalan selama 1 jam akhir ya mereka bertiga sampai di sebuah restoran bernuansa clasic dengan ornamen mewah,elegan yang menghiasi setiap sudut ruangan tersebut.

Mereka memasuki ruangan vvip yang di dalam ya ada dua pria yang seumuran kak marchel lalu kami semua menghapiri mereka.

"akhir ya datang juga"ucap pria berambut pirang

"ada apa kita kumpul di sini"ucap pria berambut dark blue

"langsung ke inti ya, saya mau kalian memberi pelajaran kepada mereka yang membuat adik saya sampai masuk rumah sakit"jawab brian

mereka berdua menatap gia yang kebertulan duduk ya di samping brian, meneliti dari atas hingga kebawah sampai melihat beberapa perban yang melekat di beberapa bagian tubuh.

cantik,manis dan imut ucap mereka berdua

"berhenti menatap adik saya seperti itu"ucap marchel ketus

marcel dan brian merasakan tangan ya yang di genggam erat oleh gia hingga merasakan suhu ruangan yang mencekam.

"haha..baik-baik saya minta maaf perkenalkan saya FREDINAN ALFONSO di samping saya JOVAN ALIANDO KERTAKROMO kami berdua sahabat brian"jawab pria pirang itu yang bernama fredinan atau biasa di panggil fred

what the f*ck!! jadi mereka sahabat bang brian serem juga

gia memijat pelipis yang merasa pusing karena baru mengetahui abang ya mempunyai sebuah organisasi gengster yang terkenal akan kejam,keras,buas tapi suka menolong yang membutuhkannya dan nama geng tersebut "THE WOLF".

"kamu sakit gia"ucap brian cemas

"aku engga apa apa bang"ucap gia senyum

"matamu engga bisa berbohong gia"tanya brian masih berbisik

"kepalaku sedikit pusing bang bolehkah aku tidur di pelukan bang brian"ucap gia

"tentu sweat heart"

brian menggangkat gia ke dalam pangkuannya dan tak lama gia tertidur karena tadi pagi dia meminum obat untuk masa pemulihannya.

"gia kenapa bang"tanya marcel cemas

"tertidur karena efek obat,marcel"jawab brian

"ternyata ucapan mereka benar kalau adik kalian memang cantik,manis dan imut"ucap fred

"berhenti mencari tahu gia,fred sekrang kita fokus buat mereka yang anak ya sudah membuat gia seperti ini"jawab brian marah

"tenang mereka sudah dalam kendali kita berdua tapi bolehkan aku mencubit atau mencium adikkmu,brian"ucap fred senyum

"tidak dan tak akan pernah"jawab brian yang langsung mengeratkan pelukannya kepada gia

jovan menatap gia yang sedang tertidur dalam pangkuan brian membuat dia terkesima dengan kedua mata gadis itu yang amat menyejukkan,sebelumnya dia tidak pernah seperti ini terhadap wanita tapi kenapa menatap gadis ini jantung dia berdetak kencang aliran darah yang mengalir deras serta senyuman yang dia lihat bagai listrik yang menyengat.

ada apa denganku??

mereka berempat membuat rencana dan di bagi-bagi terutama marcel yang mengetahui ketiga gadis yang mencelakai adik kesayangannya dan akan membuat mereka juga merasakan seperti gia.

tunggu pembalasan kami..
















maaf lama up ya karena tiba tiba buntu.
maaf kalau banyak typo
jangan lupa like bintang dan komen ya.makasih
🌟🌟

KETOS AND BADGRILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang