02.

8.2K 347 42
                                    

Sebenarnya setelah malam itu, Jaemin berjanji akan langsung mengantar Mark pulang ke rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya setelah malam itu, Jaemin berjanji akan langsung mengantar Mark pulang ke rumahnya. Tapi Jeno dengan keras kepala meminta Mark untuk mampir sebentar ke kediaman si kembar.

Lagipula keduanya belum membayar jasa yang diberikan, siapa tahu besoknya Mark tidak menemukan Jeno dan Jaemin di sekolah? Kan penipuan namanya. Ia juga masih sedikit penasaran kenapa kedua lelaki ini ingin sekali berpisah dengan pasangannya, tepat di waktu yang sama? Aneh.

Pagi ini, keberadaan di ruang kelas 12 yang Mark tempati begitu kacau. Guru yang seharusnya mengajar kala itu tak kunjung menampak kan diri di kelas.

"Cas! Ngapain sih nyender-nyender?!" Mark yang sedang sibuk bermain ponsel dengan earphonenya merasa terganggu dengan kehadiran teman yang sedari tadi bergelayut manja di lengan kirinya.

Lucas menampakkan cengiran bodohnya, "Ribet lu! Cuman gua senderin, mukanya nggak usah nyolot gitu dong." Telapak tangan besarnya mencubit gemas belah bibir Mark yang tampak manyun bagai perosotan di taman.

"Anjing! Ganggu tau nggak?" Melepas tautan earphone dan mematikan layar hp, Mark menatap Lucas yang malah semakin mengeratkan pelukan pada lengannya.

Lucas berdecak acuh, "Ganggu apaan sih? Paling lo lagi scroll bokep di twitter." Tawa besarnya menggema, meledek teman sebangkunya itu.

"Eh Mark, ngomong-ngomong yang semalem gimana? Mantep ngga?" Lucas kepo.

Pertanyaannya mengingatkan Mark soal kejadian tadi malam, membuat pipi hingga telinganya memerah padam. Terlalu malu untuk membahasnya bersama orang kekurangan akal seperti Lucas.

"Mantep apaan? Lo yang ngasih tau mereka tentang gua kan?!"

"Iya. Coba pilih Mark, dari semua seme yang pernah ngejebol lo di sekolah. Pasti yang semalem juaranya kan? Threesome gitu kan? Oh atau punya gua? Secara kita sering main–"

Brakk

"BACOT ANJING! MINGGIR LO!" Mark dengan kekuatan singanya menghempas tubuh Lucas hingga menubruk dinding di belakangnya.

Dengan langkah terburu, si pemilik mata bulat itu meninggalkan kelas dengan satu jari tengahnya mengacung tinggi. Memberi salam peperangan kepada Lucas yang masih sibuk mengelus pipinya sebab berciuman langsung dengan dinding.

Yeri yang melihat kejadian barusan terbahak di pojok kelas, "Mantan lo maung banget dah Cas!" Teriaknya pada Lucas.

"Iya nih! Biar aja gua pacarin lagi!"





Ngomong-ngomong soal tadi malam...





Jam 00.45 tengah malam,

Hawa panas dan penuh gairah, ketiga anak adam ini dapat merasakannya dengan baik. Mark tidak tahu, pikirannya sekarang kosong. Yang ia tahu bahwa kedua lelaki yang menyewanya malam itu benar-benar menggunakannya.

PARTNER | nominmarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang