"Arghh sshhh kkaak— shit!""Uhmm like this, huh?"
"Hmp— yashh thereehh akhhh!!"
Anak itu menjerit nyaring, menyalurkan semua rasa nikmat yang di dapatnya melalui suara.
Plop
"Menungging." Perintahnya mutlak.
Kaki bergetarnya bergerak, membalik 'kan tubuh dengan cepat. Kelopaknya semakin terpejam erat saat penis besar itu kembali ia rasakan menerobos masuk ke dalam anusnya.
"Fuck!! Slowlyhh p–pleasehh."
Jemarinya meremat apapun yang dapat digapainya. Pucuk kepala itu mendongak, bibirnya terbuka bersama liur yang menetes. Ia tak sanggup, tak sanggup menahan semua kenikmatan yang tak ada henti menghujamnya.
"Shhh kkakaakkhh— you're so hot!" Matanya berbinar sesaat sesudah berpaling ke arah samping. Disana terdapat cermin rias besar yang memantulkan dengan jelas semua gambaran kejadian dalam ruangan ini.
Melihat bagaimana dominan itu bergerak hebat di belakangnya dengan peluh membanjiri tubuh. Rasanya Mark benar-benar sedang merasa di atas awan sekarang.
Johnny— lelaki di belakang sana tersenyum lebar. Kedua lengan kekarnya dengan sigap menarik tubuh Mark hingga dada bidang dan punggung mulus itu saling bertabrakan.
Tangan kasarnya mengusap perut rata itu, Mark menggerang lirih. Pergelangan tangan Jaehyun ia cengkram dengan erat memberi kode bahwa putihnya akan segera sampai.
"Hngggghhh!! Sialan!" Johnny meremat pinggang Mark kencang, merasakan titik terdalam lelaki manis itu seakan mengajaknya semakin tenggelam dalam lautan cinta.
"Hhhahhh yyyahhh disana!! Kumohon! Hmphh!"
"Hahh!!"
Tubuh si submitif mengejang, punggungnya jatuh ke atas ranjang dengan keadaan menungging.
Johnny menarik lepas penisnya, mengeluarkan sisa sperma di sekujur paha dalam Mark. Ia menyugar rambut ke belakang, juga menetralkan nafasnya yang masih tak beraturan.
Cup
"Terima kasih." Ucap Johnny.
Mark terkekeh lalu mengangguk.
.
Seharusnya hari ini Mark bergembira, sebab tadi pagi Johnny baru saja mengtransfer jutaan rupiah bersama bonusnya untuk yang semalam. Lalu pulang sekolah ia akan pergi nongkrong bersama Lucas dan Hendery.
Namun kesenangannya malah di usik oleh remedial pelajaran fisika dan matematikanya. Sebab nilai Mark benar-benar jauh diatas rata-rata. Menyebalkan!
Ia jadi harus menambah waktu belajarnya di sekolah 2 jam setelah bel pulang berbunyi untuk remedial. Alhasil disinilah ia sekarang, duduk tenang diatas bangku dengan satu kalkulator kecil di tangan kirinya, sedang tangan kanannya menulis rumus-rumus sulit yang sampai sekarang tak begitu ia kuasai.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARTNER | nominmark
FanficSekali tidak cukup, bagaimana kalau dua kali? Oh! Atau mungkin selama yang kita mau, partner? Dom! Jeno, Jaemin Sub! Mark • lokal • nsfw • 18+ some part • crackpair • non baku dialog 2021 | marklsubak