ㅤㅤㅤ› 〉 𝐒𝐞𝐧𝐲𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐧𝐞𝐩𝐭𝐮𝐧𝐮𝐬
•••
Rasa cemas mengerubungi hati. Pasalnya, semalam Takashi dengan tiba-tiba menyuruhnya pulang. Apakah Takashi ada urusan mendadak?
Jika boleh jujur, ia merasa kecewa. Apalagi saat tautan itu terlepas, dan langkah kaki membawanya pergi menjauh.
"(Name), Ibu pergi."
Wanita paruh baya berujar tanpa minat ketika pintu rumah dibuka.
"Hm."
Pintu tertutup, bersamaan dengan sunyi yang merengkuh.
Bagaimana kabar Takashi sekarang?
•••
Wajahnya terlihat pucat. Ekspresinya juga tampak murung. Aakah dia sedang tidak enak badan?
"Mitsuya, apa urusanmu sudah selesai?"
Gadis itu bertanya pada sosok di depannya. Pagar besi bagai penghalang, menjadi batas antara mereka berdua.
"Iya. Maaf kemarin tiba-tiba pergi."
Dirinya diam-diam merasa tenang.
"Masuklah."
•••
Tidak ada banyak yang bisa disajikan untuknya. Paling hanya air mineral. (Name) tidak bisa memasak. Takashi juga tahu dari hari pertama ia kemari.
"Kau terlihat pucat, apa sedang sakit?" tanya (Name). Wajahnya datar meskipun hatinya diliputi rasa cemas.
Takashi tersenyum tipis.
"Iya, tidak enak badan." Takashi tertawa. "Khawatir ya?"
"Tidak tuh!"
Untuk sesaat, tidak ada yang berbicara. Hanya ada angin yang mengetuk pintu keheningan.
Jarum jam yang berputar, dan suaranya yang terdengar jelas.
Gadis berponi menoleh kala lelaki di sampingnya memanggil. Sofa panjang yang menjadi tempat duduk mereka, mendadak terasa sangat sempit sebab orang itu dengan tiba-tiba mendekat.
"(Surname)-san?"
Lavender murung itu menatap ke dalam matanya. Seolah sedang menelusuri apa yang ada di sana. Seolah sedang menduga-duga apa yang dipikirkan, dan dirasakannya.
"Mitsuya, kau terlalu dekat."
Nadanya terdengar suram. Wajahnya datar seperti biasa, tetap tanpa kurva, walau pipinya dipenuhi rona.
Takashi, sebaiknya kau tidak mendekat jika tidak ingin wajah gadis itu terbakar sepenuhnya.
"Boleh aku jujur?"
Tangan kiri Takashi bertumpu pada sofa, menekannya. Wajah mereka terlalu dekat hingga napasnya dapat menerpa wajah gadis itu. Membelai kulitnya.
"... tidak ada larangan untuk itu."
Bulu mata (Name) bergerak turun. Dengan perlahan juga matanya ia alihkan. Mencoba yang terbaik agar tidak bertatapan dengan lavender murung di depannya.
"Aku ... "
Laki-laki itu mengepalkan tangannya.
"Aku ingin menciummu."
Jantungnya seakan berhenti berdetak kala napas yang menerpa wajah semakin dekat. Seolah ada pesta kembang api dalam dada, letupan itu terasa. Tubuhnya memanas secara tiba-tiba.
"Boleh aku menciummu?"
"Tidak boleh," gadis itu bergumam.
Takashi mendengarnya dengan jelas.
Tanpa terduga, ia tidak marah sama sekali. Takashi hanya tersenyum tipis dan menjauhkan tubuhnya.
"Sudah kuduga—"
Ucapannya terpotong kala telapak tangan membekap mulutnya dengan lembut.
Kemudian, gadis itu sedikit mengangkat tubuh, dan menenggadahkan kepalanya. Menempelkan bibirnya sendiri pada punggung tangan yang menjadi batas.
Ah, ini gila.
Sepasang netra ungu itu melebar, sementara lawannya memejamkan mata. Membiarkan posisi itu bertahan selama beberapa detik sebelum akhirnya membuka mata. Melepaskan tangan dari bibir Takashi, dan menundukkan kepala.
Harusnya tadi ia menyingkirkan tangan itu.
Sang gadis mengulum bibir bawahnya dengan gugup. Merasa gelisah dengan reaksi yang akan ditunjukkan lawan bicaranya.
Tapi kegugupan itu sirna kala sepasang tangan merengkuh tubuhnya, dan dagu ditaruh di bahunya.
Takashi memeluknya.
"... tolong seperti ini sebentar saja."
Dengan gugup, namun tanpa ragu. Tangan gadis itu mulai bergerak perlahan. Dengan malu-malu balas merengkuhnya. Wajah ia sembunyikan, takut jika kekasihnya akan melihat rona merahnya. Dan diam-diam, seulas senyum terukir di wajah sang gadis.
Kurva yang selama ini ia tahan, kini terangkat dengan hati yang hangat.
"Dingin, (Surname)-san."
Tubuh Takashi memang terasa dingin. Mungkin karena udara menjelang malam. Gadis itu memeluknya lebih erat. Berharap dapat berbagi kehangatannya.
Lelaki itu mengeratkan pelukan. Di wajahnya yang damai, ada seulas senyum. Takashi tahu.
Bahwa dia berhasil membuat neptunusnya tersenyum.
•••
•••
8 Juli 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐍𝐄𝐏𝐓𝐔𝐍𝐔𝐒! mitsuya
Fanfiction博 mitsuya takashi 客 ━━━━━━━━━━━━━━━ ❝ boleh aku menciummu? ❞ ━━━━━━━━━━━━━━━ !ુ 𝙒𝘼𝙍𝙉𝙄𝙉𝙂 !ુ ⩩ spoiler, alert! ⩩ 𝙉𝙊𝙏𝙀 ! ⩩ gifs and pictures is not belongs to me ⩩ 𝐓𝐨𝐤𝐲𝐨 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐬 © 𝐊𝐞𝐧 𝐖𝐚𝐤𝐮𝐢 start ➛ J...