Saat memiliki masalah, aku memilih untuk diam.
Saat memiliki beban, aku memilih untuk diam.
Bahkan, saat mengetahui kebenarannya, aku tetap memilih diam.Ragu untuk meminta bantuan, terlalu takut akan suara yang tak terdengar, belum lagi nasihat-nasihat yang cenderung menyalahkan.
Tawaku itu palsu. Hanya sebuah tameng untuk menutupi semua luka.
Khawatir, bahagiaku juga palsu. Hanya menjadi pelampiasan melupakan beban.
Ig: @Inkari.Story
KAMU SEDANG MEMBACA
Kata - Kata
RandomBermula dari sebuah kata, kita bisa menjadi dekat. Namun, kata juga bisa membuat kita menjadi asing. Semua hubungan yang terjalin berawal dari kata. Bahkan jika kamu pergi tanpa kata pun aku akan mendeskripsikanmu dengan 1 kata, yaitu luka. Kata mer...