BAB 5

9 2 0
                                    

          Firman meminta kepada Bayu untuk meluangkan waktunya sebentar. Bayu mengiyakan ajakan Firman.

          Bayu menghampiri Indra dan Acha yang sedang memandanginya.

"Dra, aku pergi dulu sama Firman," Indra menganggukkan kepalanya, mempersilahkan Bayu pergi.

          Bayu menatap Acha sejenak lalu berpaling menghampiri Firman. Kepergian Bayu tak terlepas dari sorot mata Acha

           Indra memandang Acha yang menunjukkan keingintahuannya terhadap kepergian Bayu.

"Kamu mau menemui Bayu?" tanya Indra membuat Acha menatap Indra.

"Iya," jawab acha dengan pasti.

"Kalau boleh tahu. apa hubunganmu dengan Bayu?" tanya Indra.

"Kak Bayu jomblo ya. Seperti Kak Indra!" Bukannya menjawab pertanyaan Indra, Acha malah membuat Indra terkejut.

"Apa Bayu cerita?" tanya Indra cemas.

          Acha tertawa melihat ekspresi Indra yang khawatir karena ketahuan oleh Acha bahwa dirinya masih jomblo. Namun, Acha segera menghentikan tawanya. Menyadari bahwa lawan bicaranya adalah senior.

"Maafkan aku Kak. Aku tidak bermaksud mengejek," ucap Acha membuat Indra merasa bersalah.

"Tidak masalah. Itu bukanlah sesuatu hal yang perlu dipermasalahkan," balas Indra.

"Mau ku traktir?"

"Siapa orang yang bersama Kak Bayu?"

          Keduanya terdiam sejenak lalu tertawa bersama karna perkataan mereka yang terlontar secara bersamaan

"sepenting itukah Bayu terhadapmu?" tanya Indra mengembangkan senyumannya karena heran pada Acha.

"Iya," Indra menarik senyumannya, menatap Acha yang menjawab dengan pasti tanpa keraguan.

"Bolehkan kalau aku menganggap seperti itu?" tanya acha.

***


          Firman mengajak Bayu ke Masjid. Mengingat waktu mendekati salat Maghrib.

"Ada apa Man?" tanya Bayu.

"yah, Cuman mau bicara biasa. Mengingat setelah ini skripsi mu sudah selesai," ucap Firman.

        Bayu hanya menganggukkan kepalanya memahami perkataan Firman.

"Setelah lulus kamu mau kemana?" tanya Firman.

"Mungkin cari kerjaan. kamu sendiri?" tanya balik Bayu.

"Sepertinya aku gak lulus tahun ini. Soalnya ada beberapa SKS ku yang belum aku selesaikan," terang Firman.

"Mau aku bantu cari kerjaan?" tawar Firman.

"Ngak perlu. Aku mau cari sendiri saja," jawab Bayu.

         Beberapa menit kemudian, Tidak ada pembicaraan lagi karena keduanya saling diam menatap jalanan.

        Firman mengeluarkan Hand Phone-nya dan menunjukkan pada Bayu beberapa gambar perempuan yang sama dengan pose yang berbeda-beda.

"Menurut mu ... perempuan ini bagaimana?" tanya Firman tanpa menjelaskan bahwa itu adalah poto adiknya.

"Entahlah," jawab Bayu hanya memandang sekilas lalu kembali menatap jalanan.

        Firman memandang Bayu yang hanya menatap jalanan tanpa bertanya siapa perempuan itu ataupun menebak. Sehingga dia menyadari bahwa Bayu tidak tertarik.

"Kira-kira mau tidak kamu menikahi adik ku?" tanya Firman ingin mengetahui apakah Bayu sudah punya calon.

"Aku tidak berpikir sampai ke situ," jawab Bayu memandang Firman.

"Jika kamu ingin menikah. Menikahlah dengan adik ku. Adik ku mampu menunggu," jelas Firman dengan yakin.

         Bayu menghela nafas sejenak. pandangannya kembali ke jalanan.

"Aku sangat menginginkan dirimu menjadi imam untuk adik ku. Aku hanya ingin kau tahu itu," terang Firman.

"Maaf man, aku tidak bisa," sahut Bayu dengan cepat namun santai.

***


         Indra menghela nafas berat ketika dirinya mengingat kejadian saat Acha menunggu kedatangan Bayu. dia mencoba menatap Bayu yang sedang asyik membaca dan terkadang menulis.

"Yu ..., kamu suka Acha ngak?" tanya Indra to the point.

"Ku rasa Acha menyukai mu," Indra menjelaskan penilaiannya terhadap sikap Acha.

        Mendengar hal itu Bayu menghentikan aktifitasnya lalu memandang Indra.

Cinta AchaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang