AUTHOR P.O.V
01.00 am
“Tlakk…” suara pukulan di pagi hari sudah terdengar di penjuru kamar, pukulan yg cukup keras dari tangan tim ke atas kepala perempuan
“agh” ringis perempuan yg terkena pukulannya langsung memegang kepalanya
“lo kenapa sih bangunin orang gk bisa lebih lembut gitu?” Tanya ray sarkas
“weits, mending tutup ke sarkas-an lo itu dan beresin barang lo buat hari ini!”
“ya kira-kira aja kali ini masih jam----“ ray mencari jam wekernya yg tenggelam oleh selimut entah di mana
“jam 1!” bentak tim
“iya, maksud gue itu masih malem” ucap ray kembali menenggelamkan badanya kepada selimut dan bantalnya
“lo tuh belom siap-siap. Kita berangkat jam 6 dodol” balas tim tidak mau kalah
“tapi---“
“gk ada tapi-tapian ato lo mau gue banjur juga hah?!” ucap tim menarik selimut yg menyelimuti tubuh ray
Ray yg mendapat perlakuan seperti akhirnya bangun dari idurnya lalu berjalan mengambil tasnya sambil mencibir yg mendapat blasan jitakan dari tim tapi bukan ray kalau dia tidak membalas dengan gerakan siap akan mengarahkan kepalan tangannya ke tim
“eits,, lo mukul gue gk akan gue urus lagi ato bantuin lagi aja lo baru tau rasa”
“eh iya, iya, iya heheheh” jawabnya dengan tawa khasnya
Tim pun pergi keluar kamar entah ke mana
“jadi gue harus mule dari mana?” ucap ray memandang meja belajarnya yg lesehan di lantai berantakan dengan berbagai baju, jaket, buku, sweater, bungkus makanan, piring, dan banyak barang lainnya
“egrhh” erangnya
“gue males gue bingung ihhhhh” ucapnya gemes sedari tadi karna hanya memperhatikan suasana kamarnya
“okay gue harus serius” ucapnya lalu mengikat cepol asal rambutnya
“gue harus bawa kaos, jaket, sweater, senter, topi, pisau nah gampangkan udah selesai” ucap ray bangga sambil menepuk-nepuk tangannya
“lo gk lupa bawa ini?” kata seseorang dari belakang ray
“oh iya gue lupa” ucap ray langsung mengambil barang yg di pegangnya
Dan dala hitungan
1 detik..
2 detik..
“AAaaaaa,,,,”
“lo ngapain di sini?” ucapnya masih dengan nada cukup keras
“dan lo ngapain ngambil pakean dalem gue”
“janga-jangan lo maling jemuran ya ah dasar mesum! ato jangan-jangan lo pedopil?!” cecarnya sambil langsung menutup dadanya dengan menyilangkan tangannya
“lo kalo ngomong bisa satu-satu gk sih? Lagian gue lagi tidur di kamar tim terus denger lo ngomong sendiri”
“banyak alasan lo pedopil!” cela ray
“hei, gue gk pedopil”
“terus ngapain lo suka banget sih nguber di sekeliling gue terus tebar pesona belom gombalin murid” dengan tatapan -ewh-
“gue gk pedopil ya gue masih muda tau”
“om-om” ucap ray asal sambil melipat baju-baju yg akan dia bawa
KAMU SEDANG MEMBACA
MOVE (Pending)
Fanfiction"you don't know anything until you MOVE" . . . "but you will see everything when you STAY" • always move if you have but stay if you can •