02

200 21 6
                                    

"Tetaplah tersenyum walau kau terlihat tak baik baik saja."
-Jung Jeno

...

Jeno bangkit dari tempat duduk nya. "Aku duluan nek, hyung." Kalau kalian tanya bagaimana suasana hati Jeno sekarang? Bisa di bilang hancur. Ucapan Donghae sangat menusuk di hatinya.

Jeno naik keatas dan berjalan menuju kamar nya.

"Lihat anak itu, sangat tidak sopan sekali." Cibir Donghae.

"Kau jangan seperti itu, dia juga cucu mu. Kau jangan terlihat seperti orang yang pilih kasih terhadap cucumu." Ujar Taeyon.

Jeno mendengar samar ucapan Donghae tadi. Ia menghela nafas dan masuk kedalam kamarnya. Jeno berjalan menuju meja belajar nya.

Disana ada figura Jaehyun dan juga Taeyong.

Disana ada figura Jaehyun dan juga Taeyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jeno menatap sendu figura tersebut. Bagaikan tersambar petir, hatinya selalu ingat. Ia mengelus figura tersebut.

"Dad, mom, i miss you." Lagi dan lagi cairan liquid itu membasahi pipinya. Sangat sulit untuk menahan tangisan nya, apalagi saat ia merindukan kedua orang tua nya.

"Dad, mom, mengapa saat itu kalian tidak mengajak ku? Di dunia ini aku adalah Jung Jeno yang sangat amat lemah. Aku merasa itu semua melekat pada diriku."

Jeno mengusap pipi nya yang sudah basah akan air mata, kalian boleh bilang kalau Jeno lemah. Disaat ia merindukan orang tua nya, ia hanya bisa menangis dan selalu mendoa kan kedua orang tua nya.

Orang tua Jeno meninggal karena kecelakaan beruntun sewaktu mereka akan pergi ke kantor. Mengetahui hal itu membuat Jeno merasa ia gagal menjadi anak yang baik.

"Aku ingin tidur mom, dad. Kalian jangan lupa untuk mampir kedalam mimpi ku lagi ya, aku menyayangi kalian."

Jeno melangkah kearah tempat tidur nya, kamar dengan nuansa gelap. Menurut orang mungkin itu seperti horor, tapi itu adalah tempat ternyaman nya. Walaupun rumah yang ia tempati bisa di bilang bukan rumah nya untuk berpulang. Karna rumah nya seperti neraka.

Kini Jeno mulai berbaring dan mulai memejamkan mata nya. Dirasa Jeno sudah terlelap, pemuda yang sedari tadi menguping di depan kamar Jeno itu masuk. Ia menatap Jeno dengan sendu.

"Maaf, maaf kan aku. Aku gagal menjadi hyung yang baik untuk mu. Tanpa ku sadari, aku sangat sering menyakiti hati mu Jeno. Maaf." Ucapan maaf mengalun sempurna dari bibir pemuda itu. Ya itu adalah Mark.

I'm tired of life || Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang