Bab 3

27 0 0
                                    

Seiring dengan berjalannya waktu aku mulai mempunyai satu persatu teman baru baik itu anak perempuan maupun anak laki-laki sebayaku.


Teman dari salah teman perempuan ku merupakan teman si anak laki-laki itu sehingga mungkin dari situ lah kami mulai saling mengetahui nama masing-masing. yang ku ingat saat itu nama anak laki-laki itu "Fidi Dwi alwi" dan dia sudah mempunyai seorang pacar yang juga sebaya dengan ku namun pacarnya tersebut tidak tinggal dikomplek perumahan kami.


Pada satu waktu dia meminta nomor handphone ku supaya bisa dengan mudah berkomunikasi denganku. Aku yang memang sudah menganggap dia salah satu teman kemudian memberikan nomor handphone. Dari situ lah kemudian komunikasi kami mulai berjalan lancar.

komunikasi kebanyakan hanya seputar kegiatan sehari-hari maupun hanya sekedar bercanda via online. lucu memang mengingat teknologi pada saat itu belum secanggih sekarang .  

Mungkin karena kami mempunyai teman kompleks yang sama sehingga secara tidak langsung membuat pertemuan kami menjadi lebih sering. tolong jangan salah paham:( pada saat itu kami hanya murni berteman terlebih lagi aku tidak merasakan rasa sama sekali pada anak laki-laki itu.

singkat cerita beberapa bulan kemudian aku mendengar dari salah satu teman perempuanku bahwa fidi sudah putus dari pacarnya. sebab putusnya mereka pada saat itu akupun tidak tahu karena apa.

Oh iya aku lupa mendeskripsikan sosok seorang Fidi bagaimana. Menurut dari apa yang aku lihat selama ini fidi dapat dikategorikan kedalam salah satu anak laki-laki yang mungkin cukup banyak membuat anak perempuan sebayanya akan menyukai dirinya. dia tinggi, imut, dan manis dengan kulit sawo matangnya.

Fidi dan aku bisa dikatakan selain teman satu kompleks perumahan juga teman satu sekolahku. kami memang tidak pernah berangkat sekolah bersama dikarenakan jadwal masuk sekolah kami yang berbeda. Aku jam masuk sekolah pagi dan dia jam masuk sekolah siang namun setiap kali kami berpapasan dia akan selalu melemparkan senyumnya padaku. Pada saat itu aku selalu berpikir mungkin hal itu dikarena aku sebagai temannya, karena dari yang selama ini aku lihat dia termasuk kedalam orang yang cuek terhadap orang yang belum terlalu dia kenal. 

Banyak dari teman perempuanku yang pada waktu itu menyukai Fidi mereka selalu bilang dia ganteng dan manis kuakui memang benar sosokseorang fidi begitu adanya, namun entah mengapa menurutku dia biasa saja. Aku tidak seperti teman perempuanku yang menyukainya dan menunjukannya secara terang-terangan.


Dan aneh bin ajaibnya Fidi malah menyukaiku dibandingkan anak perempuan lainnya.













Note : jangan lupa vote:)

A Little story about my loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang