Aneh dan heran itu lah yang terlintas dipikiran ku pada saat itu. kenapa aku? dari sekian banyak teman perempuan sebayaku yang menyukai dirinya, kenapa dia menyukai aku?
Aku memang tidak mau munafik dan menampik fakta yang mana pada saat itu aku juga menyukai fidi namun aku tidak pernah mau banyak berharap selain dari pertemanan ini. hingga saat ini aku tidak tau kenapa alasannya, mungkin karena aku nyaman setiap kali berkomunikasi dengannya entah itu secara langsung maupun secara via handphone.
Aku ingat betul dulu saat dia bilang menyukai ku via sms, dia mengirim sms kurang lebih seperti ini "mau ga jadi pacar aku? jadi orang yang ada dihati aku". aku merasa seperti mimpi saat membaca isi pesan sms dari fidi entah dia tulus atau tidak saat mengirim pesan itu.
Singkat cerita kami pun kemudian jadian lebih tepat nya mungkin kami sekarang pacaran. aku merasa girang bukan kepalang, banyak dari temanku bilang bahwa aku beruntung bisa pacaran dengan fidi dimana dia memang terkenal sebagai cowo setia setiap kali dia mempunyai seorang pacar .
Gaya pacaran kami saat itu sangat berbeda sekali dengan gaya pacaran dari kebanyakan anak jaman sekarang. kami hanya bertemu setiap malam minggu itu pun hanya depan gang diblok kompleks tempat aku tinggal dan tidak lebih dari jam 9 malam kami harus sama-sama pulang.
Kurang lebih 2 setengah tahun kami berpacaran pada saat itu. banyak sekali cerita dihubungan kami terutama betapa seringnya hubungan kami putus nyambung.
Lucu memang namun meskipun begitu kami mempunyai lebih banyak momen bahagia dibandingkan momen lainnya. Semisal pada saat kami pertama kalinya berboncengan berdua menggunakan motor, saat aku pertama kali mendapatkan kado dari fidi yang notabenenya pacarku, dan saat pertama kali momen ciuman pertama kami yang tidak sengaja terjadi.
Aku tidak terlalu ingat berapa lama kami pacaran saat ciuman pertama kami yang tidak disengaja itu terjadi. seingat ku saat itu aku dan fidi hanya sedang bercanda saling mengelitiki dengan posisi kepala fidi yang agak menunduk entah bagaimana saat fidi mengangkat kepalanya bibir kami berdua sudah saling menempel untuk sesaat baik aku maupun fidi sama-sama terdiam dengan muka setengah bingung yang apabila kalau kami ingat sekarang sangatlah lucu dan membuat senyum sendiri bahkan ketawa ngakak.
Note : jangan lupa vote:)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little story about my love
RomanceIni kisahku bersama dia.. Tentang bagaimana takdir mempertemukan kami dan tentang bagaimana aku yang tidak pernah berani bermimpi untuk bersamanya.